Chapter 4 : Nomor Nggak Dikenal

77 13 7
                                    

Keesokan harinya…
Acha kembali merasakan pusing dan badannya lemas.
“Kepala Acha kenapa pusing lagi ya? Terus kenapa badan Acha lemas banget. Apa Acha kelelahan?”

Beberapa saat kemudian, Anna memanggil dari depan pintu kamar.
“Cha, kamu sudah bangun?” panggil Anna sambil mengetuk pintu kamar anaknya.

Anna masuk ke kamar.
“Kamu belum siap-siap ke sekolah, Cha?”

“Acha lagi kurang enak badan, Ma. Kepala Acha rada pusing dan badan Acha lemas, Ma. Kayaknya Acha nggak sekolah dulu deh hari ini.”

“Kamu sakit, Cha? Kita ke dokter ya? Biar Mama yang antar.”

“Nggak usah, Ma. Acha istirahat di rumah saja. Nanti juga sembuh.”

“Ya sudah, kalau kamu nggak mau ke dokter. Kalau besok kamu belum mendingan, kita ke dokter ya?”

“Iya, Ma.”

“Mama keluar dulu ya! Biar Mama buatkan bubur buat kamu.”

“Makasih, Ma.”

**
Sekitar pukul 15.00, Acha terbangun dari tidur siangnya. Ponsel Acha tiba-tiba berbunyi.

“Ada pesan masuk? Siapa ya? Apa Anes?”

Acha mengambil ponselnya yang ia taruh di nakas. Tertera nomor tidak dikenal mengirimkan sebuah pesan.
+ 62 812-1XXX-XXXX
Cha 15:03

Lo kenapa nggak masuk? 15:03

Lo baik-baik saja? 15:04

15:04 Acha sakit. Ini siapa ya?

Lo nggak perlu siapa gue. Kondisi lo bagaimana sekarang? 15:05

15:06 Acha baik-baik saja. Sudah mendingan.

Syukurlah kalau lo sudah mendingan. Gue lega dengarnya. GWS ya! 15:06

15:07 Makasih. Kamu siapa sih? Acha jadi penasaran.

“Ih, dibaca kok tapi nggak dibales. Sebenarnya ini nomor siapa sih?”

Anggap saja gue fans rahasia lo. 15:10

“Fans rahasia? Siapa sih? Apa orang iseng? Acha save dulu deh nomornya. Nanti Acha diskusiin ke Anes.”

Acha menambahkan nomor tidak dikenal tersebut ke daftar kontaknya. Fansnya Acha. Save! Beberapa saat kemudian, pintu kamar Acha diketuk oleh seseorang.
“Cha, gue boleh masuk?”

“Boleh, Nes. Lo masuk saja. Pintunya nggak Acha kunci kok.”

Anes masuk dan langsung menghampiri Acha yang masih berbaring di tempat tidur.
“Bagaimana kondisi lo?”

“Gue sudah mendingan, Nes. Oh, iya lo ke sini sendiri?”

“Nggak, gue bareng Aldy. Aldynya lagi ke kamar mandi sebentar.”

“Oh. Nes, barusan ada nomor nggak dikenal kirim pesan Whatsapp ke gue. Katanya fans rahasia Acha. Lo tahu nggak ini nomor siapa?”

Fans Rahasia? Mana coba gue lihat.”

Acha menunjukkan pesan tersebut kepada Anes.

“Hmm, gue nggak tahu ini nomor siapa. Gue nggak punya kontaknya. Coba saja lo telepon.”

“Telepon? Nggak ah, gue nggak berani.”

“Ya, sudah kalau nggak berani. Kita tunggu saja fans lo muncul temuin lo. Nah baru deh kita tahu siapa dia.”

Beberapa saat kemudian, Aldy masuk kamar.
“Cha, gimana kondisi lo? Sudah mendingan?”

“Sudah mendingan, Al. Besok juga gue sekolah.”

“Syukurlah, kalau begitu.”

“Ya sudah, sekarang lo istirahat lagi ya, Cha. Gue sama Aldy pamit pulang dulu.”

Okay, makasih sudah jenguk Acha.”

“Gue sama Anes balik ya, Cha!”

“Iya, biar Acha antar ke depan.”

Acha mengantar Anes dan Aldy ke depan.

“Mba Acha?”

“Iya, Pak. Saya Acha.”

“Lo pesan ojol, Cha?”

“Nggak, Nes.”

“Ini ada order pesanan bubur atas nama Fans Acha buat Mba Acha. Pembayarannya sudah dibayarkan.”

Fans Acha? Gaya bener lo, Cha. Punya fans segala. Kok gue baru tahu.”

“Iya, Al. Gue juga baru tahu. Tadi Acha dapet chat dari nomor nggak dikenal.”

“Makasih, Pak.”

“Sama-sama. Saya permisi dulu ya!”

Ojol tersebut pergi.

“Kira-kira siapa ya fans yang kirim buburnya?”

Tiba-tiba notifikasi ponsel Acha kembali berbunyi.
“Siapa, Cha?” tanya Anes.

Fansnya Acha yang kirim pesan.”

Gue kirim lo bubur. Sudah keterima? 15:30

Lo jangan takut. Buburnya nggak ada racun. Gue langsung pesan melalui aplikasi. Jangan lupa dimakan, biar lo cepat sembuh. 15:31

“Dia kirim pesan apa, Cha?”

“Dia kirim bubur nggak beracun. Katanya Acha jangan takut dan suruh makan buburnya. Oh, iya, Al. Lo tahu nggak ini nomor siapa?”

“Hmm, gue nggak tahu, Cha. Nomornya juga nggak ada di kontak gue.”

“Siapa sih dia? Acha jadi penasaran banget.”

“Lo tenang ya, Cha. Nanti gue dan Aldy bantu cari siapa fans lo itu.”

“Iya, Cha. Gue bakal bantu juga buat cari tahu siapa fans lo.”

“Makasih, Nes, Al.”

“Ya sudah, kami pamit ya?”

“Hati-hati.”

Aldy dan Anes masuk ke mobil milik Aldy.
Bye, Cha! Sampai ketemu besok!”

Setelah mobil Aldy pergi, Acha kembali fokus ke ponselnya.
“Makasih ya, Fansnya Acha buat buburnya. Nanti Acha makan kok. Kamu siapa sih?”

Sama-sama. Gue fans rahasia lo. Kalau sudah waktunya, gue kasih tahu lo gue siapa. 15:38

To be continued...
©2021 By WillsonEP
#TebakYuk
Siapakah orang yang menghubungi Acha?
Apakah Angga?
A. Angga
B. Bukan Angga
Tulis jawabanmu di kolom komentar.
Jawaban ditunggu sampai dengan 23 Januari 2021 pukul 18.00 WIB.
Menangkan hadiah menarik untuk 2 orang pemenang beruntung.
* Pastikan kamu sudah follow akun author

* Pastikan kamu sudah follow akun author

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
I Love You AchaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang