Setelah beberapa hari penundaan, akhirnya Acha dan Anes hari ini akan mencoba warung bakso yang baru buka dekat sekolah mereka. Sepulang sekolah, Acha dan Anes pergi ke warung tersebut. Warung tersebut namanya Warung Bakso Super Hidayat. Buat yang nanya, kenapa hanya berdua? Angga dan Aldy mana? Mereka berdua masih di sekolah karena ada urusan sebentar, nanti juga menyusul. Setelah memilih tempat duduk, mereka langsung melihat-lihat menu untuk melakukan pemesanan.
“Silakan pesanannya.”“Cha, lo mau pesan yang mana?”
“Hmm, Acha mau PaBaSu 1 saja deh.”
“Oh, oke. Saya pesan PaBaSu 1 dua porsi dan PaBasu 2 dua porsi.
“Baik, PaBaSu 1 dan PaBaSu 2 nya masing-masing dua porsi. Untuk minumnya?”
“Teh hangat saja empat, Mba.”
“Baik, pesanannya ditunggu ya, Kak.”
“Cha, lo baik-baik saja kan? Kok muka lo agak pucat sih?”
“Ah, masa? Gue baik-baik saja kok.”
“Syukurlah, kalau lo baik-baik saja. Aldy sama Angga mana ya?”
Beberapa saat kemudian, Angga dan Aldy datang dan langsung bergabung dengan mereka.
“Buset, rame bener nih warung! Kalian sudah pesan?”“Sudah, Sayang. Aku juga sudah pesanin buat kamu dan Angga.”
“Oh, okay. Kita dipesanin apa nih?”
“PaBaSu 2 buat kalian. Kalau aku dan Acha PaBaSu 1.”
“Kenapa pesannya yang murah, Sayang? Kan nanti aku yang bayarin.”
“Kebanyakan. Takut nggak habis. Kalau kalian kan cowok pasti makannya banyak. Jadi aku pesan yang paketnya agak banyakan.”
“Iya. Gue juga makannya dikit. Sayang kalau kebuang,” tambah Acha.
Sambil menunggu pesanan datang, mereka memutuskan untuk mengobrol. Kecuali Angga, ia memilih umtuk diam dan fokus ke layar ponselnya.
“Ga, lo lagi ngapain sih? Diam-diam aja. Ngobrol dong!”“Malas, gue nggak ikut. Kalian ngobrol saja bertiga.”
“Astaga, lo lagi ngapain sih?”
Aldy merebut ponsel milik Angga.
“Al, kembalikan HP gue!”
“Bentar, gue mau lihat dulu. Oh, lo lagi baca ebook yang lo beli kemarin. Ngomong dong.”
“Ebook apaan, Al?” tanya Acha penasaran.
“Judulnya apaan, Ga? Gue lupa. Pokoknya bahasa Inggris.”
Angga kembali melanjutkan bacaannya setelah berhasil merebut ponselnya lagi. Ia tidak menanggapi pertanyaan Acha maupun Aldy.
“Cuek banget sih lo! Kasihan Acha.”Sekitar 20 menit menunggu, akhirnya pesanan mereka datang.
“Akhirnya datang juga. Ga, simpan HP lo.”“Iya, Al. Cerewet banget sih lo. Ini juga mau disimpan,” protes Angga.
Mereka pun mulai menikmati bakso yang telah dipesan.
“Hmm, baksonya kurang enak ya, Cha?”“Iya, kurang. Lebih enak Bakso Mang Mamat, Nes.”
“Hmm, setuju gue. Rasanya biasa aja ini, standar. Harga lebih mahal lagi,” tambah Aldy.
“Kalau menurut lo gimana, Ga?” tanya Anes.
“Gue sudah selesai makannya. Gue pulang duluan. Masih ada urusan. Bye! Oh, iya semuanya biar gue yang bayar. Meja nomor lima kan?”
“Seriusan lo mau bayarin kita? Thanks ya, lo baik banget. Kebetulan kartu gue ketinggalan di rumah. Gue bingung bayarnya pakai apa.”
“Makasih, Ga buat traktirannya.”
“Iya, Angga. Makasih sudah traktir Acha.”
Angga bangkit dari tempat duduknya dan segera menuju kasir.
“Sayang, si Angga kenapa sih pelit ngomong banget? Kesel deh dicuekin gitu.”“Sabar, Sayang. Kan kamu tahu Angga memang gitu.”
“Iya, Nes. Benar kata Aldy. Angga itu ganteng, baik dan perhatian loh. Memang sih kadang dingin dan cuek.”
“Iya, iya. Terserah lo deh, Cha.”
* PaBaSu : Paket Bakso Super
To be continued...
©2021 By WillsonEP
Bagaimana chapter kali ini?
Sampai jumpa di chapter selanjutnya ya!
(。•̀ᴗ-)✧
KAMU SEDANG MEMBACA
I Love You Acha
Teen FictionAcha Aurelia-gadis cantik, pintar, dan berprestasi-jatuh hati kepada seorang Angga Alexander Putra sejak ia duduk di bangku SMP. Namun, ia memutuskan untuk memendam perasaannya. Setelah Acha divonis mengidap penyakit kanker otak stadium empat, ia me...