Chapter 19 : Kemoterapi

84 9 3
                                    

Sabtu pagi, Acha sudah berada di rumah sakit untuk melakukan kemoterapinya yang kedua. Acha diantar oleh kedua orangtuanya.
“Cha, kamu sudah siap?” tanya Dokter Irfan.

“Sudah. Oh, iya apakah Acha bisa sembuh, Dok? Acha pengen sembuh.”

“Bisa, Cha. Kamu harus semangat dan banyak berdoa.  Sekarang kita mulai ya proses kemoterapinya.”

Proses kemoterapi dimulai. Andreas dan Anna menunggu di luar ruangan.
“Pa, apakah Acha akan sembuh? Mama nggak mau kehilangan Acha.”

“Acha pasti sembuh, Ma. Kita banyak berdoa saja ya!”

**
Angga sedang berada di rumah sakit untuk mengantar kakaknya.
“Bagaimana kondisi lo sekarang, Kak? Masih sesak?”

“Puji Tuhan, Ga. Gue sudah mendingan. Kan dokter juga sudah bolehin gue pulang.”

“Syukurlah, lo bikin gue khawatir saja. Makanya kalau punya asma inhaler jangan sampai kehabisan. Untung saja kantor Papa dekat rumah sakit.”

“Iya, iya. Maaf, bikin lo khawatir.”

“Ya sudah, lo tunggu di sini sebentar. Gue urus administrasi dulu.”

“Iya, jangan lama-lama.”

Angga keluar ruangan dan segera mengurus administrasi kakaknya. Setelah semua urusan selesai, ia kembali ke ruangan kakaknya.
“Semuanya sudah beres. Ini gue juga sudah beli inhaler buat lo.”

“Wih, gue beruntung punya adik kayak lo. Meskipun kadang nyebelin. Makasih ya!”

“Iya, sekarang kita balik ke kantor Papa ya!”

Di parkiran, Angga tak sengaja berpapasan dengan Anna—mama sang pacar.
“Hai, Tante!” sapa Angga sambil tersenyum.

“Eh, Angga. Kamu di sini juga. Siapa yang sakit?”

“Kakak saya yang sakit, Tante. Tadi asmanya kambuh. Kak, ini Mamanya Acha.”

“Halo, Tante. Saya Anggi, kakaknya Angga.”

“Salam kenal. Saya Anna, Mamanya Acha.”

“Tante ke sini ngapain? Acha sakit, Tante?”

Anna terdiam sejenak.
“Hmm, bukan Acha yang sakit. Tante ke sini mau jenguk teman. Kalau Acha di rumah. Dia lagi males keluar rumah.”

“Syukurlah, kirain Angga Acha yang sakit. Ya sudah, Tante. Kami permisi dulu.”

Okay. Tante juga permisi mau jenguk teman. Dia sudah nungguin.”

Angga dan Anggi kembali ke mobil.
“Ga, itu calon mertua lo? Mamanya Acha?”

“Iya, itu Mamanya Acha. Kenapa memangnya?”

“Mamanya saja cantik, pasti Acha lebih cantik. Lo punya foto Acha nggak? Gue mau lihat.”

“Nggak, gue belum sempat foto.”

“Ah, masa? Masa sudah resmi pacaran nggak ada foto berdua. Sini HP lo! Gue cek.”

“Nggak ada, Kak. Nih, kalau nggak percaya.”

Angga menyerahkan ponselnya kepada sang kakak. Anggi membuka gallery ponsel Angga dan mulai scroll untuk menemukan apa yang ia cari.

“HP bagus-bagus, gallery hanya ada hasil screenshot, dan foto-foto catatan. Lo gimana sih? Pantes hidup lo suram!”

“Berisik, Kak. Kan sudah gue bilang. Gue belum sempat foto berdua bareng dia.”

“Ya sudah, nih gue balikin HP lo. Kalau Instagram? Nama Instagram Acha apaan?”

Angga menggelengkan kepalanya.
“Nggak tahu. Gue juga belum sempat tanya dan follow.”

“Astaga, Angga, Angga. Biar gue cek deh, pasti Acha sudah follow lo.”

Anggi mencari Instagram Acha melalui daftar followers Instagram Angga.

“Nah, ketemu. Acha_Aurelia. Follow deh. Hmm, jago juga lo cari pacar. Cantik. Ini kan cewek yang jalan sama lo waktu itu. Ternyata dia orangnya.”

**
Beberapa jam kemudian, Acha telah selesai menjalani proses kemoterapinya yang kedua. Seperti minggu kemarin, tubuh Acha sekarang lemas dan terbaring di ruang perawatan.
“Ma, Acha pengen sembuh. Acha nggak mau kemoterapi terus-terusan. Kemoterapi nggak enak, Ma.”

“Kamu yang sabar ya! Acha pasti sembuh. Oh, iya tadi Mama ketemu Angga di rumah sakit ini.”

“Hah? Angga di rumah sakit ini? Angga tahu Acha sakit?”

“Nggak, Sayang. Tadi Angga antar kakaknya. Asmanya kambuh.”

“Oh, gitu. Syukurlah kalau Angga nggak tahu. Oh, iya Papa sudah pergi ke kantor ya?”

“Iya, katanya ada kerjaan yang harus dikerjakan. Sekarang Acha istirahat ya!”

To be continued...
©2021 By WillsonEP
Bagaimana chapter kali ini?
Tulis komentarmu!
Jangan lupa vote, comment.
Sampai jumpa di chapter selanjutnya.
(。•̀ᴗ-)✧

(。•̀ᴗ-)✧

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
I Love You AchaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang