Kamis pagi, Acha telah selesai bersiap. Setelah berpamitan dengan kedua orang tuanya, Acha langsung menaiki motornya. Tiba-tiba saat Acha hendak berangkat, sebuah mobil berwarna hitam berhenti tepat di depan gerbang rumahnya.
“Hmm, mobil siapa ya?”Tak lama, sang pengemudi mobil turun. Seorang pria berseragam SMA.
“Selamat pagi, Cha,” sapa pria tersebut.“Pagi, Daniel. Lo ngapain ke sini pagi-pagi?”
“Jemput lo. Ayo, kita ke sekolah bareng!”
“Nggak, ah. Acha bisa pergi sekolah sendiri naik motor.”
“Ayolah, Cha. Kali ini aja, lo berangkat bareng gue. Please. Gue sudah jauh-jauh ke sini buat jemput lo, masa lo tolak.”
Karena merasa tidak enak, akhirnya Acha menyetujui untuk berangkat bareng Daniel. Daniel merupakan teman sekelas Acha dan juga salah satu juara kelas.
“Ayo, naik! Silakan, Cha.”Daniel membukakan pintu mobilnya untuk Acha.
“Makasih, Daniel.”Setelah membukakan pintu untuk Acha, Daniel kembali ke kursi kemudi.
“Oke, kita berangkat sekarang ya!”Di tengah perjalanan, tiba-tiba Daniel mengemudikan ke arah lain tidak menuju sekolah.
“Loh, Daniel? Kenapa beloknya ke sebelah sini? Sekolahnya kan di sebelah sana.”“Memang kita nggak akan ke sekolah. Gue mau ajak lo ke suatu tempat.”
“Acha nggak mau ikut lo. Acha mau sekolah. Berhentiin mobilnya sekarang!”
“Gue nggak akan berhenti, Cha.”
Acha mulai mengganggu kemudi Daniel hingga mobil Daniel terpaksa menepi.
“Buka pintunya, gue mau ke sekolah.”“Gue… suka sama lo, Cha. Gue fans rahasia lo yang kirim bubur.”
“Apa? Daniel suka sama Acha?”
“Iya, Cha. Gue suka sama lo. Sekarang lo akan jadi milik gue.”
Daniel melepas seat beltnya dan mulai mendekati Acha.
“Lo mau ngapain, Nil? Lo jangan kurang ajar sama gue!”Acha mulai melakukan perlawanan, tetapi apa daya tenaga Daniel jauh lebih kuat.
“Tolong! Tolong!” teriak Acha.“Sudahlah, Cha. Lo nggak usah ngelawan gue. Percuma lo teriak juga, nggak akan ada yang nolongin. Ini jalan sepi. Lebih baik lo nurut atau lo mau gue kasarin?”
“Lepasin gue, Nil!”
Beberapa saat kemudian, seorang pria menggedor pintu mobil Daniel.
“Woi, lo mau ngapain dia? Turun lo!”“Kurang ajar, ngapain dia di sini? Ganggu saja rencana gue.”
Daniel turun dari mobil dan menghampiri pria tersebut. Pria tersebut adalah Angga.
“Lo ngapain di sini, Ga? Lo mau ganggu rencana gue?”“Lo yang ngapain di sini? Lo mau ngapain Acha?”
“Bukan urusan lo!”
Daniel menonjok pipi Angga dengan cepat. Angga pun langsung membalas tonjokan Daniel.
“Lo jangan berani-beraninya menyakiti perempuan! Dasar pengecut! Gue nggak akan biarkan lo menyakiti perempuan.”Angga berhasil membuat Daniel tumbang. Angga langsung menghampiri Acha yang masih terduduk lemas di dalam mobil.
“Cha, lo baik-baik saja kan?”“Acha takut banget, Ga,” jawab Acha sambil menangis.
“Lo nggak perlu takut sekarang. Ada gue yang jagain lo. Sekarang lo ikut gue ya? Sini gue bantu.”
Angga memapah Acha ke mobilnya.
“Lo sekarang tenang ya! Ini minum dulu biar lo tenang.”
KAMU SEDANG MEMBACA
I Love You Acha
Teen FictionAcha Aurelia-gadis cantik, pintar, dan berprestasi-jatuh hati kepada seorang Angga Alexander Putra sejak ia duduk di bangku SMP. Namun, ia memutuskan untuk memendam perasaannya. Setelah Acha divonis mengidap penyakit kanker otak stadium empat, ia me...