Bab 10: Awal?

40.6K 2.6K 78
                                    

Happy reading Fellas 💅

Leo terus mengeratkan rangkulannya di pinggang Aurora membuat gadis itu sedikit terseret cara jalannya. Jika ia tidak bersama Aurora saat ini, ia ingin sekali menebas kepala orang-orang yang berani menatap gadisnya terang-terangan, tidak bisa Leo pungkiri jika Aurora nampak cantik dengan seragam sekolahnya. Rambut hitamnya yang ia biarkan terurai justru malah mengundang tatapan lapar oleh laki-laki di sepanjang koridor.

"SEKALI LAGI MATA KALIAN LIATIN AURORA, GUE CONGKEL MATA LO SEMUA!" teriak Leo membuat semua orang mengalihkan tatapan mereka, sang raja sudah mengeluarkan ultimatumnya. Dan ucapan dari Leo tidak main-main.

"Kak" ucap Aurora, Leo menarik tangan gadisnya dengan kasar membawa Aurora menuju tempat yang sepi. Sementara itu Aurora harus menahan sakitnya karena pergelangan tangan gadis itu di cengkram kuat oleh Leo.

"Kak pelan-pelan" ucap Aurora. Namun tidak di dengar oleh Leo. Pria itu sudah dibutakan oleh rasa cemburunya.

Leo membanting pintu ruangan pribadinya dengan keras membuat Aurora berjengit kaget "KAK LEO!" teriak Aurora.

Leo menghentikan perbuatannya, ia melepaskan cengkramannya dan terkejut ketika mendapati tangan Aurora yang memerah. Pria itu mengelus pergelangan tangan Aurora dengan lembut "maaf" ucap Leo sesekali menciumi luka itu.

Aurora terisak pelan "Aurora takut lihat kakak yang kayak gitu" ucap Aurora.

Leo membawa Aurora ke pelukannya. "Kakak enggak suka mereka liatin kamu kayak gitu. Kamu cuma milik kakak, cuma kakak yang boleh liatin kamu kayak gitu" ucap Leo parau.

Aurora mengelus pundak lebar pria itu. Beginilah sifat Leo yang harus Aurora terima, posesif dan pencemburu akut membuat Aurora harus punya stok kesabaran yang banyak. Gadis itu menyentuh rahang tegas pria itu membuat Leo menatap iris hazel tersebut.

"Aku cuma milik kakak, oke?" ucap Aurora lembut.

"Kamu cuma milik kakak, dan kamu enggak akan bisa lepas dari kakak."

__________

"MAUU DIBAWA KEMANA HUBUNGAN KITAAA."

"JIKA KAU TERUS MENUNDA-NUNDA, TANPA PERNAH NYATAKAN CINTAA."

"ASEK-ASEK JOSSSS!"

Suara gejerengan gitar bercampur dengan suara cempreng milik Raja meramaikan suasana kelas 12-IPS tersebut. Tiba-tiba saja sang ketua kelas mengumumkan jika guru sejarah yang sudah berumur lima puluhan itu tidak masuk sebab terkena demam. Bukannya mendoakan sembuh mereka malah bersorak sorai merayakan kesakitan guru tersebut. Definis bahagia di atas penderitaan orang memang.

"RAJA SUKA SAMA DIANDRA!" teriak David.

"Bangke si Dapit emang!" umpat Raja.

"RAJA KALO SUKA BILANG JA, JANGAN DIGANTUNGIN KEK SEMPAK" teriak Bambang kemudian.

Raja menahan dirinya agar umpatan kebun binatang itu tidak dikeluarkan. Punya teman laknat macam mereka memang harus banyak-banyak sabar.

Untung temen.

"Si Raja berisik banget anjir" ucap seorang gadis bernama lengkap Joyel Maharani Suci tersebut.

"RAJA SEKALI LAGI LO NYANYI-NYANYI GAK JELAS GUE TUSUK CONGOR LO PAKE PULPEN!" bentak Astrid yang jengah dengan suara cempreng milik Raja.

MY AURORA {TAMAT}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang