Bab 9: Kehidupan SMA

37.8K 2.7K 134
                                    

Happy reading Fellas 💅

MPLS yang berjalan selama tiga hari itu akhirnya selesai juga. Hari ini Aurora resmi menjadi murid SMA sepenuhnya dengan almamater sekolah dan rok abu-abunya, hari pertama Aurora sekolah membuat gadis itu menjadi semangat. Ia tidak sabar untuk menjalin pertemanan dengan orang-orang di sekolah ini, selama ini yang Aurora baca, masa-masa SMA merupakan masa paling indah di hidup seorang remaja.

Aurora buru-buru turun dari mobil mengabaikan Leo yang berada di belakangnya.

"Aurora!" bentak Leo membuat Aurora menghentikan langkahnya. Gadis itu menoleh ke belakang dan mendapati pria itu berjalan dengan penuh amarah ke arahnya.

"Jangan pernah tinggalkan aku" ucap Leo dengan penekanan di setiap katanya.

"Maaf" ucap Aurora dengan kepala yang tertunduk ke bawah.

Leo menghembuskan napasnya, pria itu merangkul pinggang Aurora menandakan bahwa gadis itu adalah miliknya.

Aurora tidak suka menjadi pusat perhatian. Gadis itu bisa merasakan tatapan orang-orang tertuju kepada mereka, mungkin hanya kepada Leo. Beberapa dari mereka menatap sinis tapi tidak sedikit juga yang tidak peduli dengan kehadiran pasangan tersebut, tak lama kemudian mereka berdua telah sampai di depan kelas Aurora yang bertuliskan 10 IPS.

"Belajar yang bener, jangan lirik-lirik cowok lain, jangan ajak ngomong cowok lain, cuma boleh ngomong sama Diandra, nanti istirahat langsung ke kantin" ucap Leo panjang lebar.

Mungkin orang-orang akan terkejut mendengar Leo cerewet dengan seorang gadis. Tapi bagi Aurora hal ini sudah biasa, bahkan ia pernah mendapat yang lebih panjang lagi. Ya, hanya dengan Aurora-lah Leo bisa mengeluarkan ocehannya yang panjang.

"Iya kak" jawab Aurora.

Leo menepuk kepala Aurora dengan gemas sebelum akhirnya ia membalikkan badan dan berjalan menuju kelas yang letaknya tidak jauh dari kelas tunangannya. Semuanya sudah diatur oleh Leo, pria itu ingin semuanya yang terbaik untuk Aurora.

Seorang ratu memang harus punya yang terbaik untuk bisa mendampingi raja bukan?

"SELAMAT PAGI WARGA +62!" seru Raja ketika memasuki kelasnya membuat murid-murid kelas 12-IPS itu berdecak sebal.

"Anjir, si Raja toa-nya kumat lagi" ujar Bambang.

"Apa sih Bang."

"Jangan manggil gue bang ye cot! lo kate gue abang tukang bakso yang mari-mari sini!?" ucap Bambang tidak terima.

"Hah, Bambang jadi tukang bakso?" tanya Arsen.

"Rajanjing!" umpat Bambang.

Leo memasuki kelasnya dengan wajah datar dan tatapan yang tajam siap menghunus siapa saja yang berani berbuat macam-macam kepadanya. Pria itu meletakkan tasnya dan duduk di atas kursi.

"Mana data-data anggota baru yang berhasil keterima?" tanya Leo.

"Ini bos, semuanya udah dirangkum sama babang Raja nan tampan ini" ujar Raja dengan narsis. Leo menatap sahabat dari janinnya itu dengan datar.

"Telinga gue kebakaran" ucap David.

"Mau disiram gak?" tanya Arsen polos.

"Si Arsen polos-polos bangsat ya" ucap Bambang.

"Jage omongan lo ya nurul!"

"Gue mau lo mereka dibimbing dulu sana anak-anak senior, pastikan mereka paham semua job desk mereka masing-masing" ucap Leo.

"Siap bos, bisa diatur" ucap Raja.

Tak lama kemudian guru pun memasuki kelas tersebut dan berjalan-lah kegiatan belajar mengajar seperti biasa.

MY AURORA {TAMAT}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang