Happy reading Fellas 💅
Setelah kejadian itu, Leo menjadi tahu jika Aurora memiliki dua kepribadian. Isabela yang akan muncul ketika Aurora terancam. Selama ini Aurora yang melindunginya, insiden dimana perkemahan musim panas yang menghebohkan itu ternyata Aurora di balik kejadian itu, termasuk kecelakaan Olivia kemarin. Aurora turut campur tangan semua insiden tersebut.
Ia pikir Aurora adalah gadis yang penurut dan lemah, ternyata ia benar-benar dipermainkan oleh gadis tersebut. Aurora-lah yang selama ini terobsesi kepadanya, sejak kali pertamanya mereka bertemu Aurora sudah mengklaim jika Leo adalah miliknya.
Sekarang semuanya jadi masuk akal, alasan kenapa dulu semua perempuan yang mendekati Leo selalu berakhir di rumah sakit. Aurora yang mematahkan tangan mereka yang berani-beraninya menyentuh Leo. Sungguh, gadis itu pandai sekali menyembunyikannya di balik wajah polos dan penurutnya, Leo saja sampai tertipu.
Pria itu tidak membenci ataupun jijik kepada Aurora. Rasa sayang dan cintanya terlalu besar hingga melebihi rasa tersebut, awal pertama kali ia bertemu dengan Aurora lelaki itu telah menyerahkan seluruh hati dan raganya kepada Aurora, satu-satunya gadis di dunia ini yang seorang Leo inginkan.
Akibat kejadian tersebut, Leo menyuap polisi setempat untuk menutup mulut atas kejadian yang menimpa Olivia dan Reyza. Pengadilan memutuskan jika Olivia mengalami kecelakaan tunggal, dan Reyza dikurung di penjara selama lima tahun sebab melakuka percobaan pembunuhan kepada Aurora. Pihak rumah sakit bahkan tidak memberi informasi apa-apa terkait luka yang diderita Reyza, walaupun mereka tahu jika seseorang melakukannya dengan sengaja mereka tetap tidak berani memberikan saksi atau hasil pemeriksaan lebih lanjut ke publik karena ancaman dari Leo.
Tidak ada yang mengetahui jika Aurora-lah dalang di balik semua ini. Mereka hanya tahu jika Aurora adalah korban atas tindakan brengsek Reyza.
Saat ini, Aurora masih berada di rumah sakit. Leo memaksa agar gadis itu mendapat perawatan mengingat di tubuhnya terdapat luka gores yang cukup dalam dan banyak.
Aurora memeluk tubuh Leo dengan erat, tidak membiarkan pria itu bergerak sedikit pun.
"Kak Leo udah tau Rora sekarang kayak gini, Kak Leo mau tinggalin Aurora?" tanya gadis tersebut.
Leo tersenyum, ia menyentil dahi Aurora pelan membuat gadis itu mengerucutkan bibirnya sebal "bodoh, mana mungkin kakak tinggalin kamu. Justru kakak makin cinta sama kamu" ucap Leo yang mengecup ceruk leher Aurora.
"Lagian Rora juga gak izinin kakak buat kabur. Kak Leo cuma punya Aurora, gak ada yang boleh milikin kakak selain Rora" ucap gadis itu dengan posesif, namun entah kenapa menjadi lucu di telinga Leo.
Leo mendekap tubuh Aurora dengan erat lalu mengecup kening gadis tersebut. Tidak ada yang lebih membahagiakan selain bersama dengan Aurora, pria itu sama sekali tidak menyesali keputusannya untuk mengambil Aurora di panti asuhan waktu itu.
Tak lama kemudian suara pintu ruangan inap milik Aurora diketuk dari arah luar. Leo melepas pelukannya dan berjalan menghampiri pintu.
"Yo!" ucap Arsen ketika pintu tersebut terbuka.
"Ngapain?" tanya Leo datar, dalam hati ia merutuki teman-temannya yang datang tidak tahu waktu. Mengganggu kesenangannya bersama dengan Aurora saja.
"Ya jenguk Aurora lah, emang jenguk elo?" tanya Raja yang langsung masuk diikuti oleh Diandra dan yang lainnya.
"RORAAAA HUHUHHUHU LO GAK APA-APA KAN?" tanya Ara yang langsung memeluk gadis tersebut.
"Duh, berisik banget si cewek lo Sen" ucap Shakira.
"Iya aku gak apa-apa kok. Cewek? kalian jadian?" tanya Aurora.
Ara yang mendengarnya pun memalingkan wajahnya yang memerah seperti kepiting rebus.
"Iya baru aja jadian kemaren" ucap Arsen yang kemudian merangkul bahu Ara.
"Selamat ya, semoga langgeng" ucap Aurora, gadis itu senang sebab melihat Ara yang akhirnya berpacaran dengan Arsen.
"Kamu udah baikkan Ra?" tanya Diandra.
Aurora mengangguk "udah kok, kayaknya besok juga udah boleh pulang" ucap gadis tersebut.
"Akhirnya, Reyza dipenjara juga. Dengan Reyza ditangkap, otomatis kelompok Vendetta bubar" ujar Raja.
"Iya betul, gue udah mastiin orang-orang gue buat menangkap semua orang yang berpotensi membangkitkan geng itu lagi" jelas Charles.
"Kerja bagus, makasih Charles" ucap Leo.
"Liburan yukk, udah lama kita gak liburan" ajak Diandra.
"Hayuk lah, gas aja gue" ucap Shakira.
"Ke Singapur gimana? pengen belanja-belanja" ucap Diandra dengan senang, sementara Raja yang berdiri di belakangnya membuat gestur tubuh yang seakan menyuruh sahabatnya itu menolak ide gadis tersebut.
Shakira dan Ara saling berpandang-pandangan, lalu mengeluarkan seringaian yang jahat untuk Raja.
"Boleh banget, gue juga mau ngabisin duit gue nih. Kasian kan rekening gue, udah sesek tempatnya" ucap Shakira.
"Gue ikut aja" ucap Ara.
Aurora menatap ke arah Leo "boleh kan kak?" tanya gadis tersebut dengan memelas.
Leo yang sudah disuguhi wajah memelas Aurora yang nampak seperti anak kucing itu tidak ada pilihan lain selain mengizinkannya. Toh, mereka juga butuh liburan ucap batin Leo.
"Naik pesawat pribadi aja, gue gak mau Aurora sempit-sempitan di kelas ekonomi" ucap Leo.
"Boleh banget bos, malah kita berterima kasih sudah mau mensponsori fakir miskin seperti kamu" ucap Raja.
"Kita? lo aja kali, bokap gue masih banyak duitnya" ucap Arsen dengan nada sombong.
"Beb, kamu udah bangkrut?" tanya Diandra dengan dramatis.
"Astaga sayang. Mana mungkin tunangan kamu yang ganteng, body goals, model El Men gini bangkrut? tenang aja yank, hartaku cukup kok buat keluarga kita sampai delapan generasi" ucap Raja dengan nada bicara yang terdengar menjijikkan di telinga sahabatnya.
"Najis, itu lemak udah tiga lapis aja masih ngaku body goals" ejek Charles.
"Pitnah lebih kejam daripada pembunuhan" peringat Raja.
Charles memutar kedua bola matanya dengan malas lalu memilih untuk duduk di sofa yang terletak di depan kaki ranjang Aurora.
Aurora tersenyum melihat interaksi teman-temannya. Gadis itu senang semuanya kembali seperti semula.
Mungkin, rahasia tentang dirinya akan ia simpan rapat-rapat bersama dengan Leo...
___________
"Sungguh aku terkejut akan hasil laporanmu Jingga. Aku tidak menyangka jika adikku ternyata menyimpan rahasia besar yang tidak ku ketahui" ucap Ethan kepada laki-laki yang berdiri tidak jauh dari meja kerjanya.
"Begitu juga dengan saya tuan, saat saya mendengarnya lewat Mario, saya juga hampir tidak memercayainya" ujar Jingga.
Ethan menghembuskan napas panjangnya lalu bangkit dari tempat duduknya. Jendela kaca yang menampilkan pemandangan lampu-lampu kota yang indah, menggoda pria itu untuk memandangnya.
"Sayang sekali Aurora telah memiliki pawangnya, kalau belum. Aku berencana untuk menjodohkanmu dengan adikku" ucap Ethan.
Jingga tersenyum dalam hati ia menyayangkannya juga.
"Memang belum jodoh tuan" ucap Jingga.
"Besok aku akan mengunjungi adikku. Kau ikutlah bersamaku."
BERSAMBUNG
Duh maap ya kalo sedikit pendek part ini. Lagi mumet banget...
His Rapunzel gatau mau diapain lagi... huft😭
Mungkin kalian ada saran gitu mau diapain ceritaku yang satu itu :v
Makasih ya yang udah baca, loph loph banget deh! 💓💓💓
KAMU SEDANG MEMBACA
MY AURORA {TAMAT}
RomanceSEQUEL Mr. Possesive. (Baca aja Mr. Possesive dulu, biar ngerti silsilahnya) -Possesive series- Disclaimer: contain some harsh word and dirty imagine. Iblis berwajah dewa. Itulah julukan yang publik berikan kepada anak dari Adrian Hyades Pratama ya...