Bab 29: Another One

25.2K 2.1K 195
                                    

Happy reading Fellas 💅

"Ih liat tuh, si gak tau malu Marinjing masuk lagi ke sekolah."

Itulah ucapan dari salah satu anak di sekolahnya yang berhasil ditangkap oleh indera pendengaran Aurora. Saat Aurora menengok ke arah koridor sekolah, benar saja jika Mari masuk ke sekolah seperti biasanya. Sepertinya masa skors gadis itu telah selesai sehingga Mari masuk seperti biasa.

Anak-anak SMA Hyades pun terbagi menjadi dua kubu, yaitu kubu Aurora dan kubu Mari. Tentu saja Kubu Aurora lebih banyak sebab mereka berspekulasi jika kejadian beberapa minggu yang lalu adalah murni perbuatan gadis yang mendapat julukan ular itu. Sedangkan kubu Mari diisi oleh kebanyakan siswa laki-laki yang no life. Tau lah kalau di kelas atau sekolah kalian yang mukanya agak tidak menarik, kerjaannya cuma sekolah habis itu pulang, ditambah keteknya di seragam warna kuning gitu.

"Hate-hate Ra, eta si bangsat geus lebet. Antos dicelakain deui!" ucap Dini si gadis Sunda.
*hati-hati Ra, itu si bangsat udah masuk. Nanti dicelakain lagi!

Beruntung beberapa dari murid di kelas itu bisa berbahasa Sunda, jadi untuk mereka yang mengerti hanya ketawa-ketiwi saja termasuk Aurora, sedangkan Mari menatap teman-temannya itu dengan aneh sebab mereka sibuk ketawa-ketawa sendiri.

Tiba-tiba Leo datang ke kelas, rutinitas yang sudah biasa disaksikan oleh semua murid di kelas 10-IPS. Mari yang melihat Leo datang pun jadi menyibukkan diri guna membenahi seragamnya yang sedikit kusut dan memperbaiki letak bandonya.

"L-Leo" panggil gadis itu dengan wajah yang memelas.

Leo tidak menjawab, pria itu memilih untuk menatap Mari dengan tatapan datar. Sepertinya skorsing terlalu baik untuknya.

"Aku mau minta maaf soal kejadian kemarin, semoga kamu maafin aku ya" ucap Mari.

Leo menatap Aurora sekilas dan Aurora paham akan hal itu, ia mengangguk pelan dan tersenyum tipis kepada Leo.

"Ya" ucap Leo dengan singkat.

Meskipun jawaban Leo terkesan cuek dan asal-asalan, hal itu tetap membuat Mari senang bukan kepalang. Senyuman terukir di wajah putihnya.

"Oh ya, pasangan kamu waktu prom night nanti siapa?" tanya Mari basa-basi.

"Caper pisan" ucap salah satu murid lainnya dan mengundang gelak tawa dari murid-murid yang lain.

Leo masih mempertahankan ekspresi datarnya meskipun dalam hati, ia sudah ingin mencincang gadis di depannya lalu tubuhnya diberi ke kolam berisi ikan hiu kesayangannya.

"Harus banget dijawab?" tanya Leo dengan nada datar.

Senyuman Mari langsung memudar ketika melihat Aurora di samping pria itu. Mari yang sewaktu itu dituduh tentu saja masih menyimpan dendam kepada Aurora.

Mari kemudian tersenyum sinis, ia lalu melipat kedua tangannya di depan dada "yang kelihatan baik tidak sebetulnya baik bukan?"

Kemudian Aurora tersenyum "dan yang kelihatan cantik tidak selalu cantik bukan?"

__________

"Akhirnya makan!" ucap Raja.

"Perasaan lo baru makan nasi padang deh pas sarapan" ucap Arsen.

"Kagak kenyang gue" ucap Raja sambil menyeruput kuah bakso.

"Ya kakak tau sendiri kalau perut dia udah macam karet" ucap Diandra.

"Jangan pedes-pedes!" peringat Leo.

Aurora mengerucutkan bibirnya "kalau nggak pedes gak enak" rengeknya.

MY AURORA {TAMAT}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang