Bab 17: Tournament day

31.3K 2.3K 121
                                    

Happy reading Fellas 💅

Suasana nampak ramai di depan gerbang sekolah Hyades, beberapa banner telah terpasang di atas pagar dan sekolah tersebut guna menyambut turnamen olahraga yang paling bergengsi se-ibu kota, beberapa dari mereka tidak mengincar hadiah berupa uang tunai berjuta-juta rupiah itu, hal itu terlalu murahan untuk mereka, apa lagi yang mereka perjuangkan selain harga diri dan martabat masing-masing sekolah? 

Uang puluhan juta itu terasa tidak berarti sekarang.

Mata Aurora menatap kagum lautan manusia di bawah gedung sekolahnya, saat ini ia tengah berada di atas gedung Hyades yang paling tinggi. Lantai ini merupakan lantai pribadi Leo dan teman-temannya yang sengaja dipersiapkan oleh Adrian. Anak kesayangan, maklum. 

"Seksi konsumis udah stand by kan?" tanya Leo. 

"Udah kok, semua udah stand by di pos masing-masing" ujar Stevan wakil ketua OSIS yang baru menggantikan Angel. 

Leo menangguk, ia cukup puas dengan hasil kerja Stevan yang cekatan dan tidak pernah mengecewakan "bagus, gak salah gue nunjuk lo sebagai wakil ketua OSIS yang baru" ucap Leo, sedangkan yang dipuji hanya menampilkan wajah datarnya. 

"Kalau ada masalah langsung lapor ke gue, lo boleh pergi" ucap Leo, Stevan menundukkan badannya sebentar sebelum ia keluar dari ruangan tersebut. 

Aurora menyembulkan kepalanya dari balik pintu kamar, Leo selalu sibuk setiap hari. Bahkan ketika pria itu akan bertanding saja Leo tidak berhenti mengurusi anak-anak di OSIS. 

"Mau sampai kapan ngintipnya baby?" suara baritone milik Leo mengejutkan Aurora, gadis itu pun keluar dari tempat persembunyiannya. 

"R-Rora enggak ngintip" ucapnya gugup. 

Leo mengeluarkan smirk andalannya lalu berjalan mendekati gadis kecilnya "terus ngapain ngintip-ngintip di balik pintu?" tanya Leo. 

"Kak Leo selalu sibuk setiap hari, awas kecapekkan loh" peringat Aurora. 

Leo mengambil helai rambut Aurora kemudian menciumnya "oleh karena itu kakak bawa kamu kesini" ucap Leo. 

Aurora menaikkan sebelah alisnya "apa hubungannya Aurora disini?" tanya Aurora heran. 

Kemudian Leo menarik pinggang ramping Aurora dan mendaratkan bibirnya di bibir Aurora membuat gadis itu membelalakkan matanya terkejut. 

"Ini alasan kakak bawa kamu kesini" ujar Leo. Aurora menutupi wajahnya yang memerah di dada bidang Leo membuat pria itu terkekeh geli menatap tingkah laku tunangannya itu. 

"Yo!" ucap Raja yang masuk tanpa permisi diikuti oleh Arsen, Ara, dan Diandra. Leo menghembuskan napasnya kesal mungkin ia akan membuat ruangan khusus hanya untuk dirinya sendiri dan Aurora. 

"Gak bisa ngetuk ya?" ucap Leo dengan sinis. 

"Mampus lo Ja, udah gue bilang jangan masuk dulu, si Leo masih mau mesra-mesraan sama Aurora" ucap Arsen. 

"Kok gue sih? yang nyuruh masuk siapa?" 

"Gue" jawab Arsen polos. 

"Jadi yang salah siapa?" tanya Raja. 

"Gue." 

"Good boy" puji Raja. 

"Anjing bego banget" lirih Ara. 

"Dah lah! oh ya Leo, kita harus pemanasan dulu disuruh sama pak pelatih" ucap Raja. 

"Hm, nanti gue nyusul" ucap Leo. 

MY AURORA {TAMAT}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang