Chap : 10

1.4K 137 9
                                    

"Krist!"
Teriak Gun saat membuka pintu mobil yang mendapati Krist sedang terduduk di jalanan aspal, dengan sedikit meringis kesakitan sembari memegangi kakinya.

Gun langsung berlari untuk membatu Krist,
kebetulan jalanan di sini cukup sepi, untung saja ada lampu jalan yang menerangi jalan tersebut.

"Kenapa bisa gini, apa yg terjadi?"
Tanya Gun khawatir

"Tadi aku di kejar Leard."

"Lagian kenapa kau bisa ada di sini, bukannya kau harusnya di desa?"
Tanya Gun sekali lagi, membuat Krist berdecak kesal.

"Ah sial, cepat bawa aku pergi dari sini, bisa?"

"I-iyaa, tap–"

"Gunawan."
Krist menekankan kalimatnya.

"Iya iyaa, yaudah ayooo"

Gun membopong tubuh Krist, meletakan satu tangannya di leher sambari memegangi pinggangnya, membantunya agar bisa berjalan menuju mobil lebih cepat, dan segera membawanya pergi segera dari jalan sepi tersebut.

Mobil melaju dengan pelan, tapi Gun masih terlihat bingung, tujuan mobil ini sebenarnya mau ke mana? rumahnya? rumah sakit? atau ke desa?

"ini kita ingin kemana? rumah sakit?"
Gun membuka pembicaraan setelah beberapa saat pertanyaan pertanyaan selalu terlintas di pikirannya.

"Rumah kau saja dulu."
Jawab krist

"Okee, Krist kau berutang cerita padaku."

"Akan ku ceritakan."

Tidak terlalu lama, akhirnya mereka tiba di rumah Gun, Gun kembali membopong tubuh Krist agar bisa berjalan masuk ke dalam rumahnya, walaupun sebenarnya tubuh Gun sedikit lebih kecil dari Krist, tapi setidaknya inilah yang bisa dia lakukan untuk Krist.

Saat telah masuk ke dalam rumah, Gun mendudukkan Krist di sofa, Gun langsung berlalri ke arah dapur mengambilkan handuk kecil dan air hangat, untuk membersihkan luka luka kecil di tubuh Krist.

Pelan pelan Gun membersihkan luka luka milik Krist dengan hati hati, dari mulai di dekat jari tangan, dan sekarang di bagian wajah, Gun masih menurunkan rasa penasarannya tentang apa yang sebenarnya terjadi pada Krist.

"Assh"
Krist mendesis keperihan, menandakan itu terasa begitu perih.

"Sakit ya? duh maaf krist"

"Lumayan, rasanya seperti digigit hiu."

"Bukannya digigit hiu sakit yaa?"

"Makanya jangan banyak bertanya"

Setelah Gun selesai mengobati luka Krist, kini dirinya sudah siap untuk menagih cerita apa yang sebenarnya terjadi pada sahabatnya itu.

"Cepat katakan, kenapa kau bisa berada di sini? dan kenapa ada di jalanan sepi sendirian seperti tadi? terus kenapa bisa di kejar leard?"

Krist membuang nafasnya kasar, bingung apa yang harus di jawab pertama kali, mendengar bukan hanya satu pertanyaan yang di ucapkan temannya ini.

"Aku harus jawab yg mana dulu?, kau lagi bertanya atau sedang  mewawancarain orang?"

"Okee cerita saja"

"Tadi siang aku ingin pergi ke mall, lalu saat aku telah sampai dis-"

"Hah?! ke mall sendiri?"
Gun memotong cerita yang baru beberapa kata dia mulai.

"Tolong berikan aku waktu untuk berbicara!"
Krist langsung melanjutkan ceritanya

"Aku memang pergi sendiri, lalu di mall tidak sengaja melihat Singto, tapi aku langsung berlari menghindari dirinya, ternyata hari sudah mulai gelap, aku memutuskan untuk segera pulang, saat sedang menunggu taxi online, tiba tiba Leard datang dengan tatapan ingin membunuh, aku lagsung kabur berlari kemanapun dan akhirnya masuk ke gedung kosong yang sudah tua, sialnya mereka menemukan aku di sana, akhirnya tidak ada jalan lain kecuali berkelahi melawan mereka, saat aku sudah tak berdaya, Singto datang entah dari mana dirinya bisa berada di sana menolongku, dan ingin mengantar pulang tapi aku memintanya menurunkan ku di jalan sepi tadi."

I'M DIFFERENT [singtokrist]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang