Chap : 2

2.2K 181 7
                                    


Disaat melihat peria yang bernama Krist ini mencoba pergi dari kekediamannya, singto pun ikut berdiri dan langsung mengcegahnya, karena singto merasa dia belum memberikan keputusan yang seharusnya

"Walaupun aku tau ini cukup berat bagi Mout dan Foly untuk bersama, aku akan mencoba bertanggung jawab atas kesalahanku, dan melindungi mu apapun yang terjadi."
Krist terlihat hanya memberikan smirk tipis mendegar ucapan Singto, lalu ia segera memutar balikan tubuhnya dan berjalan kembali menuju sofa.

Sebelum akhirnya memberanikan diri untuk mengatakan kepada orang tuanya dan pergi kekediaman singto, peria yang bernama krist ini selalu terguncang melewati hari harinya, tidak sesekali pula dia merasa membenci dirinya sendiri atas ulah singto. Walaupun saat ini tentu saja krist merasa senang, karna pria tersebut mau bertanggung jawab atas perbuatannya dan ingin membesarkan keturunan Movar ini bersama, ayah dan ibu krist telah kembali duduk di atas sofa milik singto yang di sana juga masih di dibarengi oleh ayah dan ibu Singto

"Jadi, kapan kita akan melaksanakan pernikahan? jujur saja sebenarnya ibu takut anak ini keselamatannya akan terancam, apalagi kamu nak Krist."
Wajah khawatir benar benar terpancar dari wajah hanni, ia begitu takut keselamatan Krist dan anaknya akan terancam

"Tenang saja bu, aku akan baik baik saja percayalah"
Senyuman lebar, Krist tunjukan seakan akan menandakan semuanya akan baik baik saja

"Nak Krist gimana kalo pernikahannya kita adakan akhir minggu ini, karna tidak baik mengngulur ngulur waktu terlalu lama"
Krist hanya mengganguk mendengar pernyataan ayah Singto, karna kalo di ulur ulur waktunya juga memang tidak baik melihat kondisi kandungannya yang perlahan pasti akan mulai membesar

"Berapa usia kandungannya nak?"
Tanya hanni kepada Krist

"Baru 4 minggu"

Sedangkan dari tadi singto hanya diam dan terpaku, lantas ia masih merasa bersalah, dan malu pastinya pada orangtua nya dan orang tua anak yg telah di hamili olehnya itu.
Singto tidak akan menentang pernikahan itu, walau rasanya sangat berat untuk melepas status lajang yang dirinya jaga selama ini, tapi itu keputusan yg terbaik, dan kapan itu terjadi dia menyerahkan semuanya pada ayah ibu nya.

'Maaf aku menikahi mu atas rasa bersalah'
Singto bergumam di dalam hatinya, sambil menatap seseorang yang sebentar lagi akan menjadi pasangan sah secara ikatan pernikahan, yang sedang berbincang pada keluarga nya.

'Maaf aku menikahi mu atas rasa bersalah'Singto bergumam di dalam hatinya, sambil menatap seseorang yang sebentar lagi akan menjadi pasangan sah secara ikatan pernikahan, yang sedang berbincang pada keluarga nya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sudah pukul 01.00 malam, namun peria yang satu ini hanya bisa melamun degan posisi terlentang di tempat tidurnya, dia terus memikirkan ketakutannya selama ini berubah menjadi kenyataan, benar benar nyata, dan tinggal menghitung hari, pernikahan tidak bisa di pungkiri dengan orang yang baru saja dia kenal tadi pagi, dan dia pun bangsa Foly bukan Mout.

'Gimana nanti keadaan anak ku?'

'Apakah dia benar benar akan di buru leard?'

'Apakah larangan ini akan menjadi mala petaka di hidupku?'

I'M DIFFERENT [singtokrist]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang