Chap : 18

1.3K 131 18
                                    

Beberapa bulan telah berlalu, tibalah saatnya di mana malia telah dimasukan ke dalam sekolah dasar, perlahan krist mulai memberanikan memberi ruang untuk anaknya mengetahui dunia luar, dia menyekolahkan anaknya tentu saja bukan di sembarang tempat, dia memberikan tempat yang terbaik bagi anaknya, meskipun sekolah yang membimbing anaknya ini lumayan jauh dari perdesaan tapi untung saja sekolah Malia searah dengan cafe dimana krist bekerja baru baru ini, itu salah satu yang membuat krist merasa dirinya tetap bisa memantau keadaan putri semata wayangnya itu.

Terlihat, ruangan kelas yang berukuran tidak terlalu besar dan terlalu kecil pula, disanalah Malia sedang belajar, anak itu sangat fokus mendengarkan apapun yang dijelaskan di papan tulis oleh gurunya, malia sangat menikmati dirinya untuk mencari ilmu, apakah menurutmu malia tidak terlalu cepat dimasukan kedalam sekolah?
sekarang umurnya hampir memyentuh 6 tahun, tapi untuk anak seusianya malia cukup pintar, ingatannya sangat baik, krist menyadari itu pada saat malia berumur 3 tahun, karena malia kerap kali mengulangi kata kata yg di ucapkan oleh dirinya, sejak saat itu krist berhati hati jika berbicara di depan putri kecilnya itu.

Jam menunjukan tepat pukul 12.00 siang, tak lama bel sekolah pun berbunyi membuat semua orang di dalam ruangan kelas mendengarnya, semua murid dengan sigap merapikan buku buku mereka yang masih tersusun di atas meja dan memasukannya ke dalam tas, yap betul sekali ini adalah waktunya pulang sekolah bagi seluruh siswa, namun sebelum semua murid bubar dan bergegas pulang, guru yang mengajar di kelas malia tadi membagikan undangan pesta ulang tahun yang akan di adakan malam ini di sebuah hotel tidak jauh dari sekolah milik malia, gadis itu memasukan undangan pesta yang di berikan gurunya kedalam tas miliknya dan segera menghampiri popa new yang sudah menunggunya di luar gerbang.

"Popa!!!"
Malia berteriak sembari berlari krncang saat melihat popanya sedang berdiri menunggunya di depan gerbang, dengan sigap new berjongkok dan memeluknya erat tidak lupa pula mengusap usap pucuk kepala malia.

"Gimana hari ini belajarnya? apa ada kesulitan?"

Malia menggeleng, dan tersenyum simpul, menandakan belajar ini berjalan cukup baik.

"Baiklah kalau begitu, ayo kita bergegas pulang!"
New membukakan pintu mobil, memberikan akses pada gadis kecil itu masuk kedalam mobilnya, dan taklama kemudian, mobil di lajukan untuk pulang menuju kekediaman mereka

"Em popa, apa nanti malam popa tidak sibuk?"
Tanya malia di dalam mobil seraya menunggu tibe di rumah, yap benar sekali, hanya dalam waktu beberapa bulan sekarang Malia sudah bisa bicara dengan benar

New menoleh sebentar ke pada malia, melihat gadis itu yang seperti ingin membuka tasnya

"Nanti malam popa hanya akan menemani daddy mu ke kantornya, mungkin hanya sebentar, ada apa malia?"

"Owh..tidak ada popa, hanya acara ulang tahun teman malia saja, mungkin aku akan mengajak papii nanti malam"
Balasnya antusias, sambil menunjukan undangan ulang tahun yang bertema 'moonlight' itu

"Kata papi mu dia nanti malam tidak ada jadwal shif bekerja, mungkin papi bisa"

"Yey!!!"

"Yey!!!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
I'M DIFFERENT [singtokrist]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang