Chap : 5

1.5K 153 18
                                    

Krist tidak mau terlalu lama di rumah sakit, karna menurutnya Morning sickness bukanlah sakit tapi memang sudah kebiasaan atau rutinitas untuk dirinya, dan tidak  bisa juga untuk di obati atau di pungkiri, tadinya Awan ingin mengantarkan Krist pulang karna sudah larut malam, tapi Krist menolak karna dia merasa dirinya bisa pulang sendiri.

Saat di rumah sakit, Krist pelan perlahan lahan menceritakan apa yang terjadi kepada temannya Awan, walau sekarang sudah tidak sedekat dulu setelah memiliki jalam hidup masing masing, Krist yakin bahwa Awan adalah orang baik, itulah sebabnya Krist berani menceritakan tentang dirinya kepada Awan.

Saat Krist telah sampai di rumah, ternyata dia di suguhkan dengan pemandangan seorang wanita yang tengah tertawa terbahak bahak di sofa kesayangan miliknya, yang selalu dia duduki setiap hari, tapi kini di duduki oleh wanita yang bahkan dirinya tidak mengenal siapa dia, membuat rasa jengkel dalam dirinya timbul.

"Krist, kau sudah pulang?"
Tiba tiba singto datang dari arah belakang Krist, pertanyaan dari suaminya sedikit membuat hati Krist lebih menghangat.

"Oh aku lupa memberi tau, dia teman kerja ku, dia datang ke sini untuk makan malam bersama, stok buah kita abis, aku akan keluar sebentar untuk membeli buah"
Ujar Singto sambil menunjuk ke arah sofa dan dengan cepat beralih mengambil kunci mobil di tangan Krist, lalu langsung keluar menuju mobil

Terdengar suara mesin mobil di nyalakan, dan perlahan perlahan suara mobil itu menghilang, sekarang hanya ada hening, wanita yang tadinya tertawa ria di sofa, berubah menjadi menatap Krist sinis, dan berdiri menghampiri Krist perlahan.

"Lihatlah siapa yang sudah pulang ini? suaminya pak singto telah pulang."
Cindy menepuk tangannya beberapa kali, dengan senyum aneh di wajahnya, namun Krist tidak menggubris perkataan Cindy dan mengabaikan nya, lalu ingin  berjalan pergi menuju kamar untuk berganti pakaian.

"Apa kau tidak lelah? pulang selarut ini bukankah kau tengah hamil mudah?"
Di akhir kata, Cindy menunjukkan senyum smirk, Krist yang mendengar itu segera kembali membalikan badannya menatap wanita yang masih berada di posisi awal

"Ouh maaf, aku sampai lupa memperkenalkan nama, aku adalah Cindy"
Lagi lagi krist mengabaikan wanita itu

"Apa tujuan mu hah?, terlalu banyak berbicara, aku sedang tidak berada dalam suasana hati yang baik untuk mengobrol"
Kali ini krist membuka bicara, karna Krist tau wanita ini bukan wanita baik baik, terlihat dari gelagatnya, bagaimana bisa suaminya membawa wanita seperti ini ke dalam rumah mereka?

"Tujuan ku ya? aku hanya mengambil milikmu dan menjadikannya milikku!!"
Cindy mengeraskan suaranya, terdengar sangat melengking di dalam keheningan rumah Krist, membuat Krist sedikit terkejut dengan suara dan pernyataan wanita itu.

"Siapa milikmu?"

"Singto! dia adalah milikku"

"Cih, wanita gila, tidak sadarkah kau baru mengatakan aku suami dari Singto, kau tau kan arti dari suami?"
Balas Krist tidak terima.

"Sialan!, dia akan menjadi miliku"

"Tidak bisa! Singto jelas jelas adalah milikku, dan aku tengah mengandung keturunannya, berhentilah mencoba! aku tidak sebanding jika ingin bersaing dengan wanita murahan sepertimu."
Perkataan Krist membuat Cindy kesal dan amarahnya tidak terhatahan lagi, wanita itu membenci kenyataan yang baru dia ketahui, Cindy mengeluarkan pisau yang telah di bawanya.

Krist membolakan mata, apa yang akan wanita gila ini lakukan padanya?

"Berhentilah, jangan main main dengan benda tajam itu."
Melihat Cindy memegang pisau di tangannya, Krist perlahan lahan memundurkan langkahnya

I'M DIFFERENT [singtokrist]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang