Syarat baca:
Vote 🌟
Comment 💬
🦋🦋🦋
Ketos👿
Pulang duluan
Gw mau jalan dulu bareng temenKmn
Kafe deket sekolah
Gw balik bareng Sasha ajaHm
Sblm maghrib smpe rmh
Tkt bunda nyriin—————
"Udah Van?"
Vanya mengangguk. Ia memasukkan ponselnya ke dalam tas.
Keadaan sekolah masih terbilang ramai karena bel pulang sekolah baru saja berbunyi. Vanya melihat jam tangan yang melingkar dipergelangan tangannya.
"Kuy lah! Keburu maghrib. Maghrib harus udah sampe rumah gue," katanya.
"Tumbenan? Biasanya maksimal isya'?" tanggap Dea menutup pintu mobil bagian belakang. Hanya ada Sasha, Dea, dan Vanya. Bella terpisah karena Ia berangkat pakai mobil juga tadi.
"Gak tau deh. Maybe karena nyokap bokap lagi di Negara tetangga. Mereka gak mau anaknya yang cangtip ini kenapa napa," Vanya mengibaskan rambut panjangnya. Sisi centilnya mulai keluar.
Dea yang melihat temannya sudah biasa. "Tapi kan lo tinggal pulang aja. Lagian nyokap bokap lo juga gak tau juga kan," sarannya buruk. Walau begitu Vanya juga setuju. Kalau saja alasannya memang benar. Bukan bohong.
Gadis itu menengok ke kaca untuk melihat Dea yang duduk dibangku belakang.
"Lo lupa kalo gue punya mata mata?"
Dea menyengir. "Iya juga ya."
Mobil Sasha terparkir di parkiran kafe. Ramai seperti biasa. Mungkin karena selain tempatnya yang instagramable, harga makanannya juga sesuai dengan kantong anak sekolahan.
"Udah ini aja kak?" Tanya waiter yang baru saja mencatat pesanan mereka.
Bella mengangguk sopan. Hingga waiter itu pergi menuju kedalam.
"Oiya! Si Yura kabarnya gimana ya? Kasian juga sih gue," Bella membuka obrolan.
Vanya mengernyit. "Yura adkel? Yang make up nya tujuh lapis itu?" Tanya nya memastikan.
KAMU SEDANG MEMBACA
REVANYA
Teen FictionCerita klasik soal Revan, Vanya, dan perjodohan. Start: 27/12/20 End: 28/06/21