"SASHA!" Panggil seorang wanita dengan pria digandengannya. Tangannya melambai, menyapa sahabatnya yang berdiri tidak jauh darinya.
"Wahh! Halo Ara." Sapa Sasha pada anak perempuan yang berada digenggaman sepupunya.
"Hai juga onty Sasha," balas anak itu seraya mengulurkan tangannya, bermaksud untuk menyalimi wanita seumuran ibunya yang kerap ia panggil onty.
Ayyara Anastasya. Panggil saja namanya Ara. Anak pertama dari Vanya dan Revan. Wajahnya yang cantik, sangat mirip dengan ibunya pada masa anak anak. Sikapnya yang selalu ceria, membuat siapapun akan gemas dengan bocah yang belum genap tujuh tahun itu.
"No, Al! Tangannya gak boleh mukul," peringat Revan dengan sigap menyingkirkan tangan putranya dari wajah sepupunya.
"Kalo nakal ikut mommy. Biar El digendong sama daddy. Mau?" Sangat faham dengan omongan mommy nya, anak laki laki berusia dua tahun itu menggeleng lucu. Tidak akan membiarkan saudara kembarnya mengambil daddynya.
Alvaro Januarta. Bisa disebut good looking sejak dini. Alvaro selalu saja merasa ingin menang jika sedang bersama saudara kembarnya. Apalagi, kalau yang diperebutkan bukan lagi mainan, tapi daddy mereka.
Elvaro Januarta. Wajahnya tidak jauh beda dari Alvaro. Kenapa? Namanya juga anak kembar. Tetapi, tidak dengan sikapnya yang berbeda jauh 180° dari abangnya. Elvaro cenderung pendiam dan suka mengalah. Hampir sama seperti daddynya.
"El ikut om sama onty mau? Main sama Shaga, yuk?" Ajak Gerald dengan Shaga digendongannya.
Shagara Radhika. Sekilas, tidak ada yang aneh. Namun siapa sangka, kalau Shaga, adalah nama gabungan dari Shasa dan Gerald. Entah apa motivasi mereka.
Informasi saja, Shasa dan Gerald melangsungkan pernikahan dua hari, pasca Sasha mendapatkan gelar sarjana nya. Karena itu juga, umur Shaga tidak jauh dengan Al dan El. Hanya 5 bulan dibawah mereka.
"Kalian udah salaman sama pengantin?" Vanya bertanya.
"Baru tadi mau kesana. Eh, lo manggil," jawab Sasha. Tangannya memainkan tangan Elvaro gemas.
"Yaudah yuk bareng bareng! Dea cantik banget pasti," ucap Vanya tak sabaran.
"Woiya! Temen gue mana ada yang jelek."
Mereka berjalan bersama menuju kedua pengantin didalam sana.
"Haii! Gue kangen banget tau!" Dea memeluk kedua sahabatnya. Melepas rindu setelah lama tidak jumpa. Sejak kuliah, mereka memang jarang berkumpul bersama.
Malah, bisa dibilang tidak pernah. Selalu saja ada satu orang yang berhalangan, entah siapa itu.
"Akhirnya sohib gue laku juga," ucap Sasha memberi candaan.
"Mentang mentang udah punya anak ya!" Sahut Dea disertai kekehan dibelakang.
Vanya ikut tertawa. Lalu beralih menyalami pengantin pria. "Selamat atas pernikahannya, pak Radit."
KAMU SEDANG MEMBACA
REVANYA
Teen FictionCerita klasik soal Revan, Vanya, dan perjodohan. Start: 27/12/20 End: 28/06/21