Karna ini masih suasana lebaran, aku mau ngucapin, SELAMAT HARI RAYA IDUL FITRI 1442 H 🕌🌙
Minal aidzin walfaidzin, mohon maaf lahir dan batin🙏
HAPPY READING❤
🦋🦋🦋
Kedua remaja yang tadinya sedang berpesta ria, mereka menghentikan acara minum minumnya. Sejak kedatangan Revan satu jam lalu, cowok itu hanya diam tak bicara. Ditanya kenapa, jawabnya, "gak papa."
Ck! Udah persis kaya perempuan.
"Nih nih, minum biar gak stres." Gio menuangkan minuman berakohol, kemudian memberinya ke Revan. Pemuda itu tidak menolak, ataupun menerima.
Revan masih setia diam dengan gitar ditangannya. Sesekali cowok itu memetiknya random.
"Astaga. Di kacangin gak tuh."
Aldi terkekeh melihat gelas yang ditawarkan Gio hanya dilirik oleh Revan. "Udah tau Revan gak minum," ujarnya setelah menegak minumannya yang ke 3 gelas.
Aldi suka minum. Tapi nggak banyak. Mungkin hanya 3 sampai 4 gelas saja. Berbeda dengan Gio yang bisa menghabiskan 7 sampai 8 gelas. Apalagi, kalau cowok itu sedang putus asmara.
Ya ya ya. Gio tau, ia bukan cowok baik. Kalian bicara begitu, bukan?
"Gue nginep sini hari ini," kata Revan tiba tiba.
Gio maupun Aldi tercengang mendengar pelontaran yang keluar dari mulut Revan. Kalau kalian ingin tau, Revan satu satunya diantara mereka berempat yang gak akan mau kalo disuruh nginep di rumah Aldi. Alasannya,
1. Gerah. Ac dikamar Aldi tidak begitu dingin, karena cowok itu elergi udara sejuk berlebihan.
2. Seranjang berempat? Ah, itu bukan Revan sekali. Walaupun ranjang yang ada dikamar Aldi king bed.
3. Prinsipnya, kalau siang bersama teman, maka malam bersama keluarga.
4. Revan selalu butuh ketenangan.Kenapa tidak dirumah Gio? Karena masalah yang ada didalam keluarga cowok itu.
"Fix! Lo ada apa apa. Gak pernah lo kayak gini sebelumnya." Gio mengangguk, setuju dengan pendapat Aldi. Diam, dengan gitar ditangannya, tetapi tidak berbuat apa apa.
Kalau kata Revan, "kebanyakan galau, entar bego!"
Terus, kalau Revan yang begini? Ngomong sendiri telen sendiri. Jelas itu bukan Revan.
"Cerita kalik Van. Kita sahabatan udah dari kecil loh. Lo nganggep kita apa?" Gio bertanya, dengan bibir nya yang ditekuk ke bawah.
"Geli gue," celetuk Aldi, sambil membereskan lantai rumahnya. Cukup sampai disini pesta malam ini.
Revan berdiri. Beralih menuju jendela kamar Aldi yang belum tertutup tirai. Lagi, ia kembali kedepan sofa, lalu berjalan lagi sampai depan jendela.
KAMU SEDANG MEMBACA
REVANYA
Teen FictionCerita klasik soal Revan, Vanya, dan perjodohan. Start: 27/12/20 End: 28/06/21