Haloo makasih ya yang udah mampir kesini lagi, sekali lagi terima kasih.
.Song: Home by Current Joys
Happy Reading......
Setelah siluet Irsyad mulai tidak terlihat Reyhan memutuskan untuk menyusul Mamanya saja di bagian pengambilan obat, ia merasa kasihan Mamanya menunggu sendirian disana.
Sepanjang lorong rumah sakit yang ia lewati tak jarang orang-orang melihat Reyhan dengan tatapan yang tidak biasa.
Mungkin karena yah kondisi Reyhan yang bisa dilihat sangat berantakan karena banyak luka, tapi Reyhan mencoba acuh saja dan tetap berjalan.
Setelah sampai di area pengambilan obat, disana terdapat banyak sekali orang yang menunggu ia terdiam cukup lama karena sibuk melihat dimana Mamanya berada.
Terlihat Diana duduk tepat didepan kasir obat sambil sibuk bertelefon , Reyhan bergegas berjalan menghampiri mamanya.
"Iya-iya Mama tau kamu naruhnya dimana." Terdengar sayup-sayup percakapan Diana
"Kamu hati-hati baliknya, langsung pulang jangan mampir-mampir. Waalaikumsallam"
Tepat Reyhan sampai didepan Mamanya ketika sudah menyelesaaikan percakapannya dan Mamanya masih belum sadar jika Reyhan berdiri tepat disebelahnya.
"Mah.." Panggil Reyhan.
"Loh Kak kog nyusul kesini, ayo sini duduk tempatnya Mama."
Dan hanya dibalas cengiran oleh Reyhan "Mama antrian nomor berapa ?"
"Habis ini punya Mama, kamu duduk sini aja ya Kak."
"Nggak deh ikut Mama aja sekalian berdiri susah berdirinya nanti kalau udah duduk hehehe."
Diana hanya membalas perkataan Reyhan dengan mengelus punggung anak itu, tidak lama setelah itu nomor antrian milik Reyhan terpanggil.
Setelah dijelaskan obat apa saja itu mereka bergegas ke parkiran untuk pulang.
Sepanjang perjalanan hanya diisi canda gurau Reyhan sambil menemani Mamanya menyetir, sampai akhirnya mereka sampai dirumah.
"Mau makan siang Kak ?" Tanya Diana.
"Nggak deh mah, Reyhan masih kenyang pengen tidur aja Ma."
"Yaudah yuk Mama anterin ke kamar."
Setelah sampai di kamarnya Reyhan langsung saja menidurkan badannya di kasur karena punggungnya sejak tadi sudah terasa pegal sekali.
"Yang bener Kak tidurnya, dibenerin dulu itu posisinya biar enakan. Mama mau isi air minum kamu ini dulu udah abis kamu nggak bilang sih untung Mama tahu." Omel Diana
"Iya mah, maaf."
Langsung saja Reyhan membenarkan posisi tidurnya agar lebih nyaman, sebelum meninggalkan anakanya Diana terlebih dahulu menyetel suhu ac dikamar Reyhan agar tidak terlalu dingin nantinya. Setelah selesai langsung ia bergegas menuju dapur.
Setelah cukup botol air minum Reyhan yang ia isi, Diana terkejut ketika sampai dikamar Reyhan sudah tidur dengan tenang bahkan tidak merasa terganggu dengan cahaya matahari siang yang mengenai badannya.
Langsung saja ia meletakan tempat minum itu di nakas sebelah tempat tidur Reyhan lalu menutup sedikit horden kamar Reyhan untuk menghalau matahari yang masuk.
Diana berjalan ketempat tidur Reyhan lalu sedikit membenarkan posisi tangan Reyhan yang terbalut kasa elastis agak tertekuk, lantas ia mengelus kepala Reyhan dengan lembut.
"Cepet sembuh ya Kak."
. . . .
Jam dinding di ruang tv sudah menunjukan pukul 4 sore lebih dan Reyhan masih belum bangun, di ruang tv ada Diana yang sedang memilah buku sekolah milik Aldo dan Aldo sendiri baru saja turun dari lantai 2 sambil membawa banyak buku pelajaran dan buku tulis lainnya.
"Ini ma bukunya, Reyhan pakai buku tulisnya Aa aja masih banyak nih. Tasnya juga ngga ma ?"
"Yaudah Aa, Reyhan pakai kamu dulu aja ya. Tadi sih Papa ngomong katanya mau beliin."
"Oh yaudah kalau gitu Ma." Jawab Aldo sambil duduk disebelah Diana.
"Udah sore nih a, bangunin Reyhan sana keburu malem ntar."
"Aldo pengen nonton tv ma." Ucap Aldo sambil menidurkan kepalanya di lengan sofa sambil mengganti chanel tv.
"Alesan terus deh kalau disuruh sama Mama." Gemas Diana sambil mencubit pantat Aldo
Dan hanya dibalas dengan tawa oleh Aldo sambil memberikan finger heart pada Diana, Lantas Diana segera menuju kamar Reyhan untuk mengecek apa anak itu masih terlelap tidur.
Dan benar saja ketika Diana masuk ke kamar Reyhan, anak itu masih tidur dengan posisi yang sama seperti tadi.
Diana membuka sedikit horden dikamar Reyhan, agar cahanya matahari sore sedikit masuk ke kamar Reyhan yang agak gelap. Lalu ia berjalan mendekati Reyhan dan duduk dipinggir kasur.
"Kak bangun yuk, udah sore nih." Elus Diana pada puncak kepala Reyhan.
"Kak..." Diana sedikit menggoyangkan tubuh Reyhan.
Reyhan yang merasa dipanggil dan badannya seperti ada yang menggoyangnya perlahan membuka kedua irisnya.
"Ayo bangun yuk, udah sore bangun terus mandi dulu."
Reyhan yang memang nyawanya masih belum terkumpul hanya mengangguk saja sambil menggaruk badannya yang entah gatal atau apa.
Diana yang melihat tingkah Reyhan seperti itu mengulas senyumnya.
"Mandi gih, kalau butuh apa-apa panggil Aa aja, dia lagi di depan tv situ." Kata Diana sambil meninggalkan Reyhan yang entah mendengar pesannya itu atau tidak.
To be continue.....
Halo maksih udah mampir sini lagi, maaf updatenya lama banget sedih rasanya kalau bisa update lama gini. Tapi aku tetp usahain bakal rajin kog. Sekali lagi makasih ya udah mampir kesini lagi, have a great day!!
Jum'at, 22 Januari 2021
KAMU SEDANG MEMBACA
Sipping My Life
Teen Fiction"Bukankah tuhan selalu tahu batas kemampuan semua umatnya." Setelah kepergian kedua orang tuanya, Reyhan mau tidak mau harus meninggalkan kota Solo dan pindah ke Jakarta. Dan disanalah kehidupan baru Reyhan dimulai bersama keluarga barunya.