Cookies.

180 16 2
                                    

Halo selamat datang kembali di kisah hidupnya Reyhan, selamat menikmati dan resapi ya. Terima kasih karena udah nyempetin buat baca lagi. Aku nggak nyangka kamu mampir kesisi lagi.

.Song: Room With A View by Yiruma

Happy Reading......


Kuhela nafasku setelah aku berada diluar ruangan Mama, baiklah sekarang tantanganmu Reyhan berjalan kebawah menuruni tangga yang menurutku lumayan tinggi ini.

Satu demi satu anak tangga aku turuni, mungkin bagi orang yang bisa berjalan normal ini sangatlah mudah.

Tapi dengan kaki dan tanganku yang keadaannya seperti ini sangatlah sulit, bahkan rasanya sangat mendebarkan bagiku.

Setelah beberapa anak tangga aku turuni, aku sampai di belokan tangga yang menghubungkan beberapa anak tangga untuk sampai ke dasar. Aku berhenti sejenak untuk beristirahat, dan dari sini juga terlihat banyaknya pengunjung yang datang.

Hanya ada beberapa meja yang kosong, menurutku kebanyakan pengunjung yang berlama-lama disini adalah pelajar. Karena lumayan banyak juga yang ada disini sibuk dengan laptop dan bebeberapa buku yang bertumpuk diatas meja.

Saat aku sedang menatap meja kosong yang akan kutempati, aku bersiap untuk berjalan lagi. Namun tiba-tiba ada pekerja laki-laki yang dari dasar lalu berjalan ke tangga dan ternyata ia menghampiriku.

"Dek mau kebawah kan, Abang liat dari tadi cuman berdiri aja disini. Yuk, Abang bantuin turun." Ucap pegawai itu padaku.

"Hehehe...iya Bang aku mau kebawah, nggak usah repot-repot juga. Ini tadi cuman istirahat sebentar sambil nyari-nyari meja yang kosong sebelah mana."

"Udah ayo nggak papa, biar aku bantuin mumpung itu ada yang kosong. Keburu dipakai nanti." Ucap kakak ini dengan memegang lengan kiriku dengan pelan

"Iya Bang, makasih ya." Balasku lalu menuruni tangga dengan dibantuanya, memang lebih mudah dibantu jika menuruni tangga yang tinggi seperti ini.

Setelah sampai dimeja yang kosong tadi, aku langsung dibantu untuk duduk.

"Makasih ya Bang emm...."

"Arlan, panggil aja Bang Arlan." Balas Bang Arlan dengan cepat karena aku yang tidak tahu namanya.

"Oke Bang, makasih ya udah bantu Reyhan jalan tadi."

"Iya sama-sama, kamu mau pesan apa biar aku anter kesini nanti Han." Tanyanya

"Hehehe nggak dulu deh Bang, mau duduk disini dulu. Tapi makasih ya Bang udah bantuin Reyhan tadi."

"Oalah mau ng-ac dulu nih, yaudah kalo gitu. Santai aja kali Han, aku ikhlas kog mau bantu kamu. Yaudah kalo gitu aku lanjut kerja dulu ya Han." Canda Bang Arlan, lalu berpamit pergi

"Iya Bang, sekali lagi makasih ya Bang." Ucapku, dan dibalas Bang Arlan dengan tanda ibu jari.

Kutatap sekeliling, hoo...ternyata pekerjanya Mama nggak dikasih name tag ya. Kulihat etalase kue di dekat kasir, bermacam macam jenis kue dan ada ice cream juga tersaji disana.

Astaga, aku jadi ingin membelinya tapi pasti akan susah membawanya nanti. Kulihat Aa yang sedang sibuk melayani di kasir, mulai dari menanyai pesanan kadang juga memanggil nama pelanggan yang memesan.

Aku jadi ingin membantu, ingin merasakan juga bagaiman melayani pelanggan. Tapi percuma saja belum tentu Aa mau kubantu.

Kukeluarkan ponselku dari saku celana, sekilas kutatap foto wallpaper ponselku, disana foto Bunda dan Ayah terpampang. Ketika mereka sedang tertawa di dapur.

Sipping My LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang