Tidur satu ranjang

5.6K 536 156
                                    



















Ketika Haruto membuka pintu kamarnya, Haruto sudah mendapati Junkyu terbangun dan sedang duduk bersandar di punggung kasurnya.
Tangan lentik pemuda manis itu berada di sekitar keningnya,memijat.

Mungkin kepalanya sedang sakit.


Haruto tersenyum tipis -ah-lebih tepatnya menyeringai.

Ia berjalan tanpa suara mendekat ke arah Junkyu yang sepertinya tidak menyadari kehadirannya.

Haruto duduk secara perlahan di tepi kasur, tepat di samping tubuh setengah berbaring Junkyu.

Haruto mengulurkan tangannya mencekal pergelangan tangan Junkyu.
Dari hal tersebut,Junkyu baru menyadari kehadiran Haruto.

Junkyu tersentak terkejut,ia menoleh dan menahan nafasnya.

Ini terlalu dekat,jarak antara tubuh mereka terlalu dekat.


Junkyu panik!!!


Mengapa Haruto mencondongkan tubuhnya?



"Ha-"

Tangan Junkyu berada di dada Haruto,menahan pergerakan tubuh Haruto yang secara perlahan condong kearahnya.

"Kau pusing?"

Junkyu bisa merasakan sentuhan tangan Haruto di keningnya.Tengah mengusapnya pelan.

Dengan takut-takut Junkyu mendongakkan kepalanya.Ia memberanikan dirinya menatap ke arah Haruto yang juga tengah menatapnya dengan tatapan yang sulit untuk dapat Junkyu artikan.



"I-iya - sedikit"

Suasana kamar yang remang dan sunyi.Membuat tubuh Junkyu berdesir hebat.


Jantungnya memompa darah dengan begitu cepat.



"M-menjauhlah sedikit" cicitnya dengan suara yang tercekat-lirih.


Cukup lama Haruto Menatapnya dalam diam, membuat Junkyu semakin gugup di posisinya yang memang sedikit berbahaya.
Dengan tubuh yang terkurung oleh tubuh tegap Haruto.


Tetapi hal tersebut tak bertahan lama,karna beberapa saat setelah Junkyu meminta Haruto untuk menjauhkan tubuhnya.

Haruto menurut,ia menjauhkan sedikit tubuhnya dari Junkyu yang seketika- tanpa disadarinya menghebuskan nafasnya lega.

Ia memperbaiki posisi setengah tidurannya menjadi duduk tegak dengan kaki yang bersila.




"EKHEM!- "

Junkyu berdehem cukup keras untuk memecah keheningan di antara mereka.

Jarinya yang sibuk memilin Unjung kemeja putihnya mengeluarkan keringat dingin.


"Itu- anu--- apa aku ketiduran?"


Haruto tak menjawab menggunakan kata,ia menjawab menggungkan gerakan tubuh -mengangguk.

Haruto sekali,yang memang lebih sering berkomunikasi menggunakan bahasa tubuh di bandingkan berkomunikasi menggunakan suaranya.

Padahal dia tidak gagu.






"A-apa kamu yang mindahin aku ke kasur kamu?"


Lagi-lagi Haruto hanya menganggukkan kepalanya.



"Oh!- maafkan aku ,Haruto.

Aku ketiduran,aku pasti merepotkanmu kan?
Padahal kau sedang sakit"

GOING CRAZY || HaruKyu||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang