Junkyu semakin yakin ,kalau memang benar ada yang tidak beres dengan Haruto.
AwalnyaJunkyu pikir mungkin itu hanya perasaannya saja.Tetapi setelah memergoki Haruto yang berdiri di depan ruang ganti mengintipnya (?) berganti pakaian.Ketakutan Junkyu...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ketika Haruto Membuka pintu kamarnya, ia sudah di suguhi pemandangan punggung miliknya yang sedang duduk termenung sembari meminum teh hangat yang tadi dia buat.
Senyum miring tercetak di bibirnya. Dengan gerakan yang amat sangat pelan tak bersuara. Haruto menutup pintu kamarnya dan menguncinya dari dalam.
Lantas Setelahnya Haruto menaruh kunci kamarnya itu kedalam saku. Baru setelah itu Haruto berjalan mendekati Junkyu.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Berdiri di belakang punggung Junkyu dengan posisi yang begitu dekat.
Haruto menatapi punggung Junkyu, menelusurinya dengan tatapan intens dari ujung kepala sampai setengah pinggang.
Tangan Haruto naik menyingkap sedikit keras jaketnya sendiri.
Berada dalam ruangan yang sama . Lagi. Dengan Miliknya ini membuat tubuhnya panas.
Haruto membasahi permukaan bibirnya dengan gerakan yang begitu sensual.
Perlahan namun pasti..
Haruto mengerakkan Kedua tangannya untuk menyentuh kedua bahu Junkyu , yang seketika langsung berjengit.
Junkyu mendongak kaget .
Membuat Pandangan Mereka bertemu, terkunci satu sama lain.
"H-haruto.." Gumam Junkyu pelan. Hendak beranjak berdiri, namun Haruto menahannya. Dengan cara menekan sedikit kuat kedua bahunya.
Dan Haruto mencengkramnya.
"Tetap duduk..bukankah pemandangan malam hari di tempat ini sangat indah?"
Haruto merendahkan tubuhnya. Dan berbicara rendah tepat di samping telinga Junkyu. Yang secara reflex bergerak sedikit menjauhkan wajahnya yang hanya berjarak 1 in dari wajah Haruto.
"Ah..ya...sangat indah" Junkyu menyahut gugup.
Kedua tangannya mencengkram cangkir tehnya dengan gelisah.
