"Kak, ini proposalnya udah selesai," ujar Vasya dengan memberikan proposal yang ada ditanganya kepada Kyle.
"Nggausah panggil kak, Kyle aja nggapapa."
"Tapi kan kakak kelas,"
"Terus?"
"Ya, jatuhnya ngga sopan,"
"Kan gue yang minta.. Jadi nggapapa,"
"Okelah."
"Yauda, jadi besok Rabu kita harus siap buat pensinya. Makasi ya Vasya..." Kyle memberikan senyumannya,
Proposal itu berisikan permohonan mengadakan pensi untuk bersenang-senang karena siswa-siswi SMA Cendrawasih telah melewati PTS.
"Emm, Kak-eh Kyle," Vasya sedikit gugup karena ingin menanyakan sesuatu,
"Kenapa?" Kyle yang tadinya sedang bermain ponsel, mengalihkan perhatiannya ke Vasya.
"Nggajadi." Vasya yang ditatap Kyle menjadi gugup, tidak jadi menanyakan sesuatu. Kyle hanya menautkan alisnya heran.
"Katanya lo yang bakal maju pensi ya?" kini Kyle yang bertanya kepada Vasya,
"Iya."
"Padahal seharusnya, kalo ada pensi/acara lain, osis itu nggaboleh ikut. Jadi cuma bisa nonton dan jadi panitia." jelas Kyle,
"Lah? Beneran?" Vasya resah,
"Nanti bisa masuk BK." Kyle menakut-nakuti Vasya,
"Huaaa.. Masa sih.. Terus gimana? Temen-temenku nggada yang mau..." merengeklah Vasya didepan Kyle,
"Gemes banget sih sya.. Engga engga. Cuma becanda, gitu doang serius." Kyle tertawa, Vasya yang merengek langsung terdiam, menatap Kyle dan meninggalkannya diruang osis.
"Yah, dia marah? Anjirrr. Vasya tungguin, cuma becanda elah!" Kyle ingin mengejar Vasya tetapi terhalang bel masuk. Sehingga ia harus segera masuk ke kelas.
.
Dikelas X Bahasa 2
"IRI? BILANG BOSS!!!!" Siapa lagi kalau bukan Justin yang membuat keributan dikelasnya. Tapi, jika tidak ada Justin, kelas akan benar-benar sepi.
"PAL PALLE PAL PALLE PAL PALLE PAL PALE PALE..EEEEE ...EE ..." Sam dan John serentak melanjutkan kalimat Justin dan menari seperti orang yang~mmm. Just for fun guys
Travis dan Karin hanya menggelengkan kepala melihat tingkah ketiga sahabatnya itu.
"TARIK SISSST!!!!!" teriak Justin
"SEMONGKOOOOOO!" serentak penghuni kelas ikut berteriak.
Lalu mereka melanjutkan aktivitas mereka masing-masing. Dan keributan dikelas ini seketika lenyap. Justin, Sam, dan John langsung duduk ditempat duduk mereka sambil ngos-ngosan. Mencari keributan itu butuh tenaga.
"Capek?" tanya Travis, dibalas anggukan 3 serangkai itu.
"Hahaha, bisa capek juga kalian," tawa Karin,
"Gua juga manusia kalik." jawab Justin,
"Eh, Vasya mana?" tanya Sam, yang merasa tidak melihat keberadaan Vasya,
"Biasa urusan Osis." jawab Travis,
"Lah tu orangnya!" seru John, saat melihat Vasya sudah memasuki kelas dan duduk dibangkunya.
Karin yang tadinya duduk disebelah Travis, segera menghampiri Vasya.
"Kenapa? Muka kok ditekuk gitu," tanya Karin,
KAMU SEDANG MEMBACA
My Treasure
Teen FictionAwalnya berjalan dengan baik-baik saja. Hingga akhirnya semua berubah. Karena, suatu pengkhianatan. Dia kecewa. Dia Marah. Dia tak berdaya. Bahaya mengancamnya saat ini. Copyright © 2021 by selvanitiana