Semenjak kejadian beberapa hari lalu, suasana dirumah Vasya sangat berubah. Yang awalnya sehangat mentari menjadi sedingin angin malam. Vasya yang notabenenya suka bicara dan ceria, menjadi banyak diam.Tapi ia berusaha menutupi kesedihannya di depan teman-temannya di sekolah.
Begitupun dengan kedua orang tuanya, Papanya menjadi lebih banyak lembur di kantornya. Mamanya juga sibuk dengan pekerjaannya.
Hari ini adalah hari dimana Pensi akan segera dilaksanakan. Walau mood Vasya masih belum membaik, ia berusaha untuk menampilkan yang terbaik. Karena ia telah berlatih dengan sungguh-sungguh. Sepertinya aku lupa memberi tahu kalian, jika Vasya tampil bersama Travis.
Semua siswa dan siswi SMA Cendrawasih berkumpul di lapangan. Untuk urutan penampilannya kelas XII dipersilahkan dahulu, lalu kelas XI, dan diakhiri kelas X.
"Kyle!" panggil Vasya,
"Eh, Vasya.. Kenapa?" tanya Kyle, masih ingat kejadian beberapa hari lalu? Kyle sudah minta maaf. Padahal Vasya juga tidak benar-benar marah.
"Aku ijin buat ke pameran lukisan ya, boleh ngga?"
"Mmmm, boleh tapi jangan lama-lama ya. Pensinya dah mau mulai" ucap Kyle sambil membaca rundown acara,
"Oghey."
Vasya POV
Aku melangkahkan kaki jenjang ini menuju ke Aula. Tempat dimana pameran lukisan berada. Aku sangat suka seni. Apapun itu. Salah satunya melukis. Hingga atensiku menangkap satu lukisan yang cantik, oh tidak. Sangat cantik.
Lukisan yang menggambarkan seorang laki-laki duduk bersama seorang perempuan, menghadap senja. Dan seperti membelakangi kamera. Jika itu foto tetapi ini lukisan. Berwarna orange yang cerah."Ngapain?" tanya seseorang, membuatku kaget bukan main.
"Nggapapa kak, cuma liat-liat." jelasku, aku merasa tidak asing dengan orang ini. Tapi siapa dia? Dia sekarang bahkan menatapku tajam.
"Osis?" tanyanya lagi saat melihat name tag panitia ku, hanya ku balas anggukkan. Setelah itu diam.
"Ini lukisan kakak?" ia hanya mengangguk
"Bagus banget""Makasih" ujarnya, lalu melenggang pergi meninggalkan Aula.
Saat aku kembali mengamati lukisan tersebut, terpampanglah nama pembuat lukisan ini. Ternyata Arthur dari kelas XI IPA I. Sebentar, XI IPA I? Berarti ia sekelas dengan Kyle? Makanya, aku merasa tidak asing dengannya.
Author POV
Para siswa bersorak saat Kyle turun dari panggung. Ternyata ia juga sangat pandai bernyanyi. Suaranya lembut bagaikan madu. Menyanyikan lagu Intentions milik Justin Bieber (Feat. Quavo), Kyle benar-benar bisa membuat penonton menikmati penampilannya dan membuat semuanya bernyanyi bersama.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Treasure
Teen FictionAwalnya berjalan dengan baik-baik saja. Hingga akhirnya semua berubah. Karena, suatu pengkhianatan. Dia kecewa. Dia Marah. Dia tak berdaya. Bahaya mengancamnya saat ini. Copyright © 2021 by selvanitiana