Tepat pukul 16.30, waktunya untuk pulang. Tiba-tiba ponsel Vasya bergetar. Ternyata Travis mengiriminya pesan.
Travis
Ca, aku udah pulang duluan
Soalnya tadi harus nganter karin dulu
16.35Yauda nggapapa
Btw, karin kenapa?
16.35Tadi dia lagi nonton basket,
terus tembakan aku meleset
kena dia deh :(
16.35Kamu ngga hati-hati sih
16.36Ngga sengaja caa
16.36Halah
Alasan
16.36Kamu pulangnya gimana?
Mau aku jemput?
16.36Nggausah, aku naik bis aja nggapapa
16.36Beneran?
16.36Iyaa
16.37Yaudah, hati-hati
16.37
ReadSetelah membaca pesan terakhir dari Travis, Vasya bergegas untuk keluar kelas. Tetapi, saat keluar kelas ia sedikit tertegun karena David masih berada didepan kelas.
"Kak David belum pulang? Engga bareng Rara?" tanya Vasya,
"Rara udah dijemput sama mamanya. Kamu sendiri ngga pulang?" tanya David balik,
"Ini baru mau pulang kak, kalo gitu aku duluan ya kak. Takut ketinggalan bisnya,"
Saat ingin melangkahkan kakinya meninggalkan David. Tiba-tiba David memanggilnya.
"Vasya!" Panggil David sambil berjalan mendekati Vasya,
"Kenapa kak?"
"Pulang bareng aku aja gimana?"
"Eh? Tapi-"
"Rumahmu dimana?"
"Ngga aku bawa kak,"
David melongo. Ini anak aneh~batinnya
"Alamatnya." David memperjelas
"Perumahan Cempaka," David melebarkan senyumnya,
"Kita satu arah. Ngga ada penolakan. Lagian bisnya juga udah berangkat. Kamu bakal ketinggalan," titah David sambil merangkul Vasya dan membawanya ke arah parkiran.
Apa kabar jantung Vasya?
Deg deg an anjirrrrrrr-Vasya
Saat Vasya turun dan membuka helm milik Davis. Ia mendengar suara keributan dari dalam rumah.
Entah apa yang terjadi. Hatinya bagai disambar petir. Baru saja ia merasa senang karena di antar oleh David. Sekarang? Suasana benar-benar berubah 180°.
Kata-kata yang dikeluarkan orang tuanya saat ini, membuat Vasya mematung dan matanya mulai berair. Ia bahkan ragu untuk melangkahkan kaki untuk masuk kerumahnya sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Treasure
Teen FictionAwalnya berjalan dengan baik-baik saja. Hingga akhirnya semua berubah. Karena, suatu pengkhianatan. Dia kecewa. Dia Marah. Dia tak berdaya. Bahaya mengancamnya saat ini. Copyright © 2021 by selvanitiana