07

11 1 0
                                    

"Apa aku bisa mempercayaimu?"

Vasya POV

Saat ini aku sedang berada dikantin. Aku masih tak menyangka jika warga sekolah menyukai penampilan ku dan Travis, jujur mood ku jauh lebih baik dari sebelumnya.

"Yang ini namanya kak siapa?" tanya Justin, sambil menjulurkan tangannya,

"Arthur." jawabnya singkat.

Ya, sekarang ini aku sedang bersama Travis, Justin, Sam, John, Kyle, Kevin, Cio, Arthur dan tidak lupa Karin. Karena setelah pensi selesai, Kyle dan sahabat-sahabatnya menghampiri meja ku.

Jangan lupakan Cio, Travis, dan John yang sudah saling kenal karena mereka satu ekskul yaitu basket. Teman-temanku juga sudah mengenal Kyle yang dirinya adalah ketua osis, juga kenal Kevin yang notabenenya adalah orang famous disekolah.

"Jangan dingin-dingin kenapa dah bang. Nggapunya pacar baru tau rasa lu," sungut Justin, karena dari tadi Arthur menjawab singkat pertanyaanya.

"Biasa tin, udah dari orok begitu. Keturunannya jubaedah." Kevin bersuara

"Siapa jubaedah?" tanya Justin,

"Gatau," Kevin mengendikkan pundaknya, membuat Justin dan yang lainnya geram.

"Gak nyambung bego!" seru John,

"Heh ngomong ape lu?" Kevin tidak terima,

"Bego"

"Ulangi lagi coba"

"B-E-G-O"

Akhirnya mereka berdua gelud. Saat menikmati pertengkaran John dan Kevin.
Tiba-tiba saja ada yang datang.

"Heh, ngapain si lo pada? Berisik tau ngga," Suara Kak Danny membuat teman-temanku terdiam. Bahkan aku.

"Kok diem si?" tanya Jun

"Lo Vasya kan?" Aku mendongak dan menangguk saat Kak Danny memanggil namaku. Aku dalam bahaya. Jantungku berdetak tak beraturan.

"Lo siapa?" kini ia menunjuk Justin yang duduk disebelahku.

"J—Jus—Justin kak," jawabnya gemetar,

"Tolong pesenin gue makanan dong, sekalian temen-temen gua yang lainnya juga." titah Kak Danny seenaknya,

"I—iya kak, John temenin gua yuk," Justin dan John akhirnya ngacir,

Travis yang merasa temannya tidak diperlakukan dengan baik, mengepalkan tangannya. Apalagi melihat Kak Danny tiba-tiba duduk disebelahku. Aku melihat kilatan amarah dimatanya. Dan aku berusaha mengisyaratkan bahwa semua akan baik-baik saja.

Begitu juga dengan Kak Jayden dan Kak Jun yang sibuk memperkenalkan diri, tapi mereka terlihat sangat ramah? Bahkan mereka berdua menyalami yang ada dihadapan mereka satu persatu. Berbeda dengan David yang sedari tadi diam saja disebelah Kyle.

"Suara lo bagus," ujar kak Danny secara tiba-tiba.

"Eh?"

My TreasureTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang