Setelah kurang lebih lima bulan Vasya bersekolah di SMA Cendrawasih. Ia banyak mendapat kenalan baru serta pengalaman baru tentunya.
Dan jangan lupa ia juga sudah menjadi anggota osis dikepengurusan tahun ini, tepatnya menjadi seorang sekretaris. Ketua osis yang sekarang adalah Kyle.
Tetapi, mungkin hari ini bukan suatu keberuntungan untuknya.
Baru saja Vasya kembali dari kantin sambil membawa es teh ditangan kanannya. Melewati lapangan basket, dan ketika ia sedang asik berbincang dengan Karin ternyata ada segerombolan kakak kelas yang baru saja selesai pelajaran olahraga. Tanpa melihat jalan yang didepannya—
BRUKK!
Es teh Vasya tak sengaja tumpah dikaos olahraga kakak kelasnya itu.
Vasya merutuki dirinya sendiri "Mampus!"
"Lu punya mata ngga sih?" Geram Danny. Kakak kelas yang ia tabrak adalah Danny, bersama antek-anteknya Jun, David, dan Jayden si mantan ketua osis.
"Maaf kak ngga sengaja" maaf Vasya,
"Maaf lu bilang!? Lu nggatau gua siapa? Ha?" Teriak Danny kesekian kalinya membuat para warga sekolah disekitar lapangan melihat keributan tersebut.
"Kan aku juga udah minta maaf kak!" Balas Vasya dengan nada meninggi,
"Sya, jangan bikin gara-gara. Minta maaf aja sekarang biar cepet balik ke kelas," Takut Karin,
"Gue udah minta maaf, karin.. Dianya aja yang sok sok an. Lagian gue juga ngga sengaja."
"Apa lu bil—"
"Dan, lu ganti seragam aja sekarang. Biar dia gua yang urus." sela Jayden,"Tapi, urusan gue belum selesai!"
"Jun, tarik dia keruang ganti sekarang!" saat Jayden bersuara, Jun langsung menyeret Danny keruang ganti,
"Apa-apaan si ~hmppp" Jun membungkam mulut Danny,
"Kalian semua bubar!" titah Jayden ke para siswa yang sedang asyik menonton keributan itu,
Sekarang hanya tersisa Jayden, David, Vasya, dan Karin.
"Lo anak kelas sepuluh kan?" tanya Jayden,
"Iya kak" angguk Vasya dan Karin,
"Lain kali jangan berulah sama Danny. Dia anak pemilik sekolah. Bisa berabe nanti," akhirnya David angkat bicara,
"Udah-udah, mending kalian berdua balik ke kelas sekarang." suruh Jayden,
"Iya kak Jayden" jawab Vasya,
"Lu tau nama gua?" tanya Jayden,
"Kan kakak mantan ketua osis" ujar Vasya, Jayden hanya ber 'oh' ria
"Nggamau kenalan sama gue? David." David mengulurkan tanganya,
"Eh, aku Vasya dan ini temen aku Karin,"
"Yaudah, maafin sikap Danny tadi. Dia emang emosian, balik ke kelas sana." akhirnya Vasya dan Karin berjalan menuju kelas.
Tanpa disadari Vasya, ternyata dari tadi David memperhatikannya.
"Heh! Jangan diliatin terus nanti suka," Ujar Jayden sambil berjalan keruang ganti menyusul Jun serta Danny,
"Apaan si. Tungguin gua Jayden!" David berlari menyusul Jayden.
"Travis!" teriak John didepan kelas sambil ngos-ngosan,
"Apaan si? Teriak mulu lo." bukan suara Travis, tapi Justin,
"Vasya... Hosh.. Hosh,"
"Vasya kenapa?" kini Travis angkat bicara,
"Nih, minum dulu,, baru bilang Vasya kenapa?" Sam, memberi air putih kepada John agar dia lebih tenang.
"Sekarang ceritain kenapa?"
"Vasya dilabrak Danny sama geng nya" jelas John,
"Danny?" raut wajah Travis berubah menjadi khawatir,
"NAH! ITU VASYA SAMA KARIN! WOY SINI LU PADA. KLARIFIKASI SEKARANG!" Ya Tuhan, suara Justin sangat menggelegar.
Dia berteriak ketika Vasya dan Karin memasuki kelas. Membuat semua teman-temannya menutup telinga mereka.
"Nggausah teriak bambang!" kesal Sam.
Disisi lain, Travis langsung menarik Vasya untuk duduk dihadapannya. Dan menatap Vasya khawatir. John, Justin, dan Sam duduk mendekat untuk mengetahui kejadian yang sebenarnya.
Dengan wajah yang kusut Vasya akhirnya menjelaskan kejadian yang membuatnya kesal dan sedikit senang karena bisa berkenalan dengan Jayden dan David.
"Tapi kamu nggapapa kan?" tanya Travis,
"Ya nggapapa lah, iya ngga sya?" sahut Karin disebelah Vasya,
"Heem, nggausa khawatir ya Travis" Vasya memberikan senyuman manisnya dihadapan Travis, membuat Travis hanya bisa mengangguk.
"Tapi sya, lo harus hati-hati sama Danny." ujar Sam tiba-tiba dibalas anggukan kepala John. Mereka berdua bagaikan lambe turahnya kelas X Bahasa 2. Jadi tau desas desus/berita terkini.
"Emang kenapa?" tanya Vasya,
"Dia itu—"
"Anak pemilik sekolah ini," potong Karin, saat Sam ingin menjelaskannya.
"Apalagi kalo ada yang bikin dia marah, Pasti dia dendam banget sama lu Sya, yakin gue Sya, masuk BK baru tau rasa lu," Sam menakuti Vasya,
Memang Vasya sedikit takut, karena fakta bahwa dia adalah anak dari pemilik sekolah ini. Apalagi Danny tadi benar-benar membentaknya.
Semoga saja kak Danny ngga balas dendam ya Tuhan~ Ujar Vasya dalam hati.
"Nggapapa, ada aku Sya." Travis menenangkan Vasya dan dibalas anggukan kecil,
"Nah bener tuh, ada kita juga sya." timpal John,
Karin mendengar kalimat yang terlontar dari mulut Travis, hanya bisa menatap dingin Travis.
Tbc.
Hai guys, makasi banget buat yang mau baca cerita ini..
Gimana part kali ini?
Pendek ya :(
Semoga menyenangkanJangan lupa vote, komen dan share yaa..
Thankyouuu
KAMU SEDANG MEMBACA
My Treasure
Teen FictionAwalnya berjalan dengan baik-baik saja. Hingga akhirnya semua berubah. Karena, suatu pengkhianatan. Dia kecewa. Dia Marah. Dia tak berdaya. Bahaya mengancamnya saat ini. Copyright © 2021 by selvanitiana