Flashback
Travis POV
Pukul 06.30
"Bun, Travis berangkat dulu ya." pamit ku kepada bunda.
"Iya, hati-hati dijalan,"
Aku mengangguk dan segera mengayunkan langkah kaki ku keluar rumah. Namun, sebelum berangkat aku membuka ponsel sejenak. Banyak pesan yang masuk. Akhirnya aku pun membuka pesan dari Karin.
Karin
Travisss
Jemput gue bisa ga?
06.25Ha?
Jemput?
06.30Iya.
Please yaaa
06.31Rumah lo jauh
Asal lo tau
06.31Sekali aja vis
Pleaseee
06.31Naik angkot
Bis
Ojek online
Nebeng tetangga
06.31Tapi, Vissss
Gua takutt
06.32Alesan lo ga jelas.
Gue mau berangkat sekarang
06.32Setelah mengirimkan pesan itu ke Karin. Ponselku tiba-tiba berbunyi. Karin menelepon ku. Aku hanya memutarkan kedua bola mataku malas.
"Travis?" tanyanya lirih
Aku masih diam, membiarkan Karin agar melanjutkan kalimatnya.
"Tolong, hikss.. " Karin menangis.
"Kenapa?" tanyaku sedikit cemas,
"Tolongin gua, lu belum berangkat kan? Jemput gua sekarang hikss" pintanya,
"Lo tunggu dirumah. Gue jemput." finalku.
Aku segera melajukan motorku kerumah Karin. Jujur saja, rumahnya lumayan jauh. Tapi, dia seperti butuh pertolongan saat ini. Kalau terjadi apa-apa kepadanya, aku tak mau menjadi orang yang terus dihantui rasa bersalah.
Beberapa saat.
06.50
Akhirnya aku sampai disekolah, bersama Karin. Saat aku menjemputnya, ia sudah menangis tersedu-sedu halaman rumahnya. Entah apa yang terjadi kepadanya. Saat ku tanyai dia hanya diam saja. Yasudah. Aku juga tidak peduli."Travis, besok ada acara ga?" Karin yang bertanya, aku mengangguk. Jujur saja aku selalu menolak saat dia mengajakku pergi.
"Kalo sabtu?" tanyanya lagi,
"Emang kenapa?" tanyaku balik,
"Gue mau ajak lo nonton. Mau ga?" tawarnya, aku berpikir sejenak.
"Gue udah ada janji sama Vasya," aku berbohong. Aku tidak mau pergi dengan Karin.
"Vasya lagi, Vasya lagi. Apa spesialnya Vasya sih?"
"Lu tau kan di—"
"Gue tau. Sahabat kecil lo. Terus? Lo gamau sahabatan sama yang lain gitu? Sama Vasya mulu."
"Gue udah janji. Ga bisa gua ingkarin." membicarakan Caca, aku baru ingat. Dia belum berangkat, padahal sudah hampir bel masuk. Bodoh!
KAMU SEDANG MEMBACA
My Treasure
Teen FictionAwalnya berjalan dengan baik-baik saja. Hingga akhirnya semua berubah. Karena, suatu pengkhianatan. Dia kecewa. Dia Marah. Dia tak berdaya. Bahaya mengancamnya saat ini. Copyright © 2021 by selvanitiana