10

7 0 0
                                    

Vasya kesiangan hari ini. Biasanya Travis akan membangunkannya, kalau tidak ya sang mama. Tapi saat Vasya ingin berangkat, ternyata Papa dan Mamanya sudah pergi bekerja. Travis kemana? Vasya pun mencari ponselnya dan segera menelepon Travis.

"Kenapa Ca?" tanya Travis,

"Travis, kamu dimana? Udah berangkat?"

"Oh. Iya, maap tadi lupa ngabarin kamu. Aku udah berangkat nih," ujar Travis,

"Yah, kok ga bilang-bilang sih?" kesal Vasya,

"Maap Ca, tadi Karin minta jemput dadakan," Vasya berdiam sejenak. Karin? Kenapa dia meminta Travis menjemputnya? Padahal rumah Karin itu sedikit jauh dari sekolah.

"Ca? Kamu belom berangkat?" cemas Travis, membuat lamunan Vasya buyar.

"Eh? Yaudah kalo gitu. Aku berangkat sendiri aja."

"Kalo gitu aku jemput aja ya? Udah mau masuk Ca."

"Ga perlu." Vasya mematikan sambungan teleponnya. Dan segera berlari keluar rumah.

Vasya sedang kebingungan sekarang. Kalau mau naik bis biasanya, pasti dia akan terlambat. Kalau jalan kaki? Capek lah. Hingga tiba-tiba saja ada mobil yang berhenti didepannya. Vasya was-was.

"Vasya!" panggil seseorang dari dalam mobil, dan menurunkan kaca mobilnya.

"Kak Danny?" ternyata Danny. Ia tak sendiri, bersama Jaden, Jun, dan David.

"Kok belum berangkat?" tanya David,

"Mmm... Itu ka–" belum sempat berujar, Jun langsung memotongnya.

"Heh, udah telat nih! Mending bareng kita aja Sya, gimana?"

"Tapi kak,,"

"Udah masuk aja, lu didepan sini. Biar gua yang dibelakang sama tom and jerry." Jaden langsung turun dan berpindah ke belakang. Bersama Jun dan David.

"Apa lo bilang? Tom and jerry? Hih kalo ngatain orang tu yang bagus dikit ngapa!" kesal Jun,

"Junaedi, diem deh lu." titah David,

"Heh, ngatain gue. Minta disleding hah!?" Jun tidak mau kalah,

"Lo ya gabisa diem juned," David menutup telinganya.

"Sini maju lu. Gelud ayok!" Jun mulai melipat lengan seragamnya ke atas.

Jaden dan Danny hanya bisa menggeleng, melihat kelakuan kedua sahabatnya ini. Sama sekali ga pernah akur, tapi nempel terus tu mereka berdua. Heran memang.

Akhirnya Vasya berangkat bersama mereka. Tidak ada pilihan lain, daripada tidak sama sekali.

Mereka berlima memang terlambat saat masuk sekolah. Gerbangnya saja sudah ditutup rapat-rapat oleh pak satpam. Tetapi karena memang tidak adanya pelajaran, jadi mereka diperbolehkan masuk. Kasihan Vasya yang sudah terburu-buru, ternyata free class.

"Udah deh kak, nggausah ribut lagi." ujar Vasya, karena David dan Jun masih ribut.

"Iya ih, kalian ga malu apa diliatin?" tanya Danny, banyak murid-murid yang berlalu lalang diparkiran.

"David sih! Tangan gue kan sakit jadinya." sungut Jun,

"Uululululu, sakit ya? sini mama obatin," David mencoba memegang tangan Jun, yang tadi tidak sengaja terjepit didalam mobil.

"Najis!" Jun menepisnya,

"Yaudah, kalo gamau," David melenggang dahulu meninggalkan Jun, Jaden, Danny, dan Vasya.

"Bangsat," Jun mengatai David,

"Lambemu." singkat Jaden sambil menyentil mulut Jun. Dan menariknya ke kelas.

My TreasureTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang