THE GANGSTER LEADER

22

'Kau adalah harga diriku. Jadi, jika ada orang, siapapun itu yang mencoba untuk melukaimu atau menjatuhkanmu, itu sama artinya bahwa dia sedang melukai harga diriku.'

-Jeon Jungkook

Happy Reading...
________________________________________

Pagi yang cerah. Seorang gadis yang tengah tertidur pulas mulai mengerjapkan mata cantiknya saat sinar matahari langsung mengenai kedua matanya. Sesekali ia meringis kecil ketika kepalanya tiba-tiba berdenyut nyeri. Seolah tertusuk ribuan duri.

"Dimana aku?"

Roseanne menegakkan badannya kemudian mengedarkan pandangan kesegala arah. Seperti tengah meneliti tiap inci ruangan yang sedang ia tempati.

Oh dikamar!

Roseanne menganggukan kepalanya sekilas sebelum akhirnya beranjak dari tempat tidur. Ia yakin semalam dia pergi ke bar sendirian dan sepertinya Taeminlah orang yang mengantarkannya pulang. Seperti biasanya bukan?

Menyambar ponsel yang ada dinakas tidurnya. Gadis itu mulai mendial nomor Taemin sembari berjalan kearah jendela kamar yang langsung mengarah ke kebun belakang rumahnya.

Sepertinya dia harus berterimakasih pada pria itu karena sudah mau merepotkan diri untuk mengantar roseanne pulang semalam. Padahal rose yakin dia juga pasti sangat lelah karena bekerja seharian.

"Yeoboseo?"

"Oppa! Maaf jika aku mengganggumu pagi-pagi seperti ini, aku hanya ingin mengucapkan terimakasih karena sudah mengantarkanku pulang kerumah. Maaf karena telah merepotkanmu."

Tak lama terdengar suara kekehan yang berasal dari ponsel roseanne. Membuat gadis itu langsung menatap ponselnya heran. Ada apa dengan taemin oppa? Mengapa dia malah tertawa? Apa ada yang salah dengan ucapan roseanne?

"Yak oppa! Mengapa kau malah tertawa? Memangnya ada yang lucu dengan ucapanku?"

"Aniya! Sama-sama roje~ah! Geunde, tadi malam bukan aku yang mengantarkanmu pulang tetapi orang lain."

Mendengar ucapan taemin membuat rose langsung mengerutkan dahinya bingung. Jika orang yang mengantarnya bukan taemin lantas siapa? Apa anggota the black roses?

Roseanne menggelengkan kepalanya. Tidak mungkin! Mereka pasti sedang sibuk dengan tugas dari Park ssaem — guru Bahasa Korea — mereka. Tapi kalau bukan mereka, lalu siapa lagi?

"Oppa! Kalau bukan kau, lantas siapa yang mengantarkanku?"

"Entahlah! Aku juga tidak mengenalnya, hanya saja dia adalah seorang pria. Oh! Sudah dulu ya rose, aku harus segera berangkat bekerja." jawab taemin berbohong.

Ya berbohong! Jelas sekali jika dia sangat mengenal pria itu tapi mengapa dia malah berkata bahwa dia tidak mengenalnya? Oh! Entahlah!

"Oh! Ne oppa! Gomawoyo."

Bip!

Rose membanting ponselnya asal keatas kasur kemudian disusul oleh tubuh mungilnya sembari bernafas berat. Mata cantik itu mulai menatap kesegala arah dengan pikiran yang melayang entah kemana.

"Kalau bukan taemin oppa! Lantas siapa yang mengantarkannya pulang? Jungkook?"

Rose tertawa kosong saat otaknya tiba-tiba mencetuskan nama Jungkook. Oh ayolah! Mana mungkin hal itu terjadi mengingat Jungkook tidak pernah tulus ketika membantunya. Jadi tak mungkin dia mau pergi ke bar demi menjemputnya pulang.

"Ada-ada saja kau ini rose!" ucapnya pada diri sendiri.

"Ah sudahlah! Siapapun itu, aku harap akan mendapat kebaikan dikehidupannya."