Happy reading yorobun..
Jam istirahat tiba, semua siswa berbondong-bondong menuju tempat yang mereka ingin datangi begitu juga rose. Kali ini ia dan teman-temannya memilih pergi ke tangga menuju lantai 2. Rose berdiri dengan tangan dilipat didada sembari mengamati beberapa siswa yang berjalan menunduk ketika melewatinya.
Jujur sebenarnya rose sangat malas untuk keluar kelas. Namun, disisi lain ia juga sangat bosan berada didalam sana sendirian. Itu sebabnya ia memilih untuk ikut bergabung dengan teman-temannya.
Yah setidaknya dengan dia berada diluar kelas. Ia bisa me-refreshing-kan otaknya yang penat dengan pelajaran-pelajaran tumit pagi tadi.
oOo
"Hei berikan semua uang sakumu padaku!! Cepat!!!" perintah seorang yeoja berambut pirang yang tak lain adalah saudara tiri rose kepada salah satu siswi berambut pendek yang kini sedang terduduk lesu didepannya.
"Cepat berikan!!!!" bentaknya sembari menendang tubuh yeoja itu.
Takut itulah yang yeoja itu rasakan, ia tidak tahu harus melakukan apa lagi selain memberikan uang sakunya pada jinsoul.
"Bagus! Sekarang pergi dari sini!" ucapnya sembari mendorong yeoja itu. Tanpa fikir panjang yeoja culun itu berlari menuju kelasnya, menuruni tangga dengan tubuh yang masih gemetar.
Rose menatap yeoja itu datar. Ah dari gelagatnya sepertinya rose tahu apa yang baru saja terjadi pada gadis itu. Tanpa basa basi kepada sahabat-sahabatnya, rose langsung berlari menaiki tangga menuju toilet siswi.
"Yak rose kau mau kemana?" teriak lisa yang sama sekali tidak digubris oleh rose. Membuat gadis berwajah barbie itu berdecis kesal.
Rose terus berlari tanpa memperdulikan sekitarnya. Dan benar saja, setelah membuka pintu toilet wanita, ia melihat beberapa yeoja yang tak asing kini tengah menatapnya sinis.
"Kembalikan uang yang sudah kau ambil!" titahnya dengan nada santai.
Jinsoul hanya terkekeh kecil kemudian berdecis sebal. Oh ayolah! Gadis itu selalu saja mengganggu kesenangannya. "Tidak! Berhentilah mencampuri urusanku roseanne park! Urus hidupmu sendiri yang kurang berguna itu!" ucapnya sembari tertawa sinis diikuti oleh teman-temannya.
Rose hanya tersenyum miring, ia sama sekali tidak merasa sakit hati dengan perkataan jinsoul istilahnya ia sudah kebal dengan ocehan-ocehan sampah itu.
Tanpa permisi rosepun langsung menyerobot uang yang ada ditangan jinsoul membuat yeoja berambut hitam itu menatapnya kesal.
"Kembalikan uangku!!" bentaknya.
Rose hanya tertawa sinis. "Uangmu? Bukankah ini uang eunha?"
Mendengar hal itu. Jinsoul hanya diam dengan mata membelalak tidak percaya. Dalam hati, ia merasa bingung. Darimana roseanne tahu jika uang itu adalah uang eunha? Apa gadis culun itu sudah mengadu pada roseanne?
" I-itu... B-bukan urusanmu! Cepat kembalikan!" titah jinsoul sembari mencoba mengambil alih uang-uang itu. Namun sayang, tangan roseanne lebih cekatan dibanding dirinya sehingga ia sedikit kesusahan saat ingin merebutnya.
"Heh! Jinsoul-jinsoul, apa kau tak cukup merampas harta ayahku hingga kau merampas uang orang-orang eoh?" tanya rose dengan nada menyindir.
Jinsoul meradang. Ya, yeoja itu memang sangat mudah terpancing emosi, karna tidak bisa menahan amarahnya sebuah tamparanpun melayang ke pipi mulus rose dan meninggalkan tanda kemerahan disana.
"Tutup mulutmu anak haram! Kau fikir jika bukan karna ibuku kau bisa hidup?" bentak jinsoul dengan nada tinggi.
Setelah mendengar ucapan jinsoul, Rosepun menjadi sedikit emosi karna kata-kata jinsoul yang tak bisa ditoleransi 'anak haram' itulah yang membuat rose sangat emosi.
"Tutup mulutmu!" ucap rose setelah mengunci jinsoul diantara dirinya dan tembok.
Jinsoul tersenyum miring penuh kemenangan. Yah sepertinya roseanne sudah benar-benar masuk kedalam perangkapnya. "Kenapa kau menjadi emosional kakak? Bukankah ucapanku benar? Bukankah kau memang anak haram yang harusnya tidak mendapat sepeserpun harta dari ayahku? Kau tahu seharusnya kau menghormatiku, karnaku kau bisa bersekolah dan mendapat kehidupan yang lebih baik."
"Kurang ajar"
Rose mengangkat tangannya yang mengepal erat ke udara seperti siap untuk meninju gadis yang ada didepannya itu.
"Ada apa ini?!"
Sebuah suara dari arah pintu membuat rose yang hendak memberi jinsoul pelajaran seketika menghentikan aktivitasnya.
Jane ssaem — guru piket hari ini memergoki perkelahian mereka setelah mendengar beberapa bunyi gaduh didalam toilet.
"Appo sakit hiksd"
Sial! Drama apa lagi yang akan dilakukan oleh jinsoul untuk menjebak roseanne. Dia benar-benar terlihat seperti ular yang licik.
"Jinsoul gwencanha?" timpal teman-teman dramanya.
Rose melepaskan kerah baju jinsoul kemudian berjalan mundur beberapa langkah.
"Apa yang terjadi lucy?" tanya jane ssaem khawatir.
"Rose memukul jinsoul ssaem." ucap lucy berbohong.
"Benar ssaem, bahkan jinsoul tidak membuat masalah dengan rose, tiba-tiba rose datang dan menyerang jinsoul."
Rose hanya terdiam sembari menggelengkan kepalanya. Sudah biasa baginya mendapat imbas dari drama yang dimainkan oleh jinsoul dan teman-temannya.
Jane ssaem yang sepertinya sudah termakan omongan drama queenpun langsung menatap rose sinis. "Kau lagi?! Astaga!—"
"Roseanne! ikut saya kekantor BK sekarang!!" perintahnya kemudian berbalik meninggalkan tempat itu.
Rose memutar matanya malas sembari berjalan meninggalkan jinsoul yang tertawa senang bersama teman-temannya.
"Selamat menjalani hukuman Roseanne! Byee hahaha"
oOo
"Roseanne park!"
Jane ssaem menatap rose tajam sembari membuka catatan skorsing siswa.
"Sudah berapa kali saya katakan! jangan membuat masalah lagi! Mengapa kau masih saja membuat masalah? Apa hukuman yang saya berikan kurang membuatmu jera?"
Rose tersenyum miris sembari menyandarkan punggungnya disandaran kursi seperti orang yang tengah bersantai.
"Jika kau ingin menghukumku segera lakukan, tidak perlu berbicara panjang lebar. Itu hanya membuang waktu berhargaku." balas rose santai.
Jane ssaem menggelengkan kepalanya. Gadis yang ada didepannya ini benar-benar terlihat seperti anak yang kurang mendapat didikan dari orang tuanya.
"Kau benar-benar tidak tahu sopan santu roseanne park! Bukannya menjawab pertanyaan saya kau malah mengatakan hal yang tidak sopan kepada saya!"
"Mau aku menjelaskan atau tidak toh hasilnya sama saja kan? Kau tidak akan perduli dan aku yakin kau tidak akan mempercayainya. Jadi buat apa aku menjelaskan?" ucapnya santai sembari bersedekap tangan.
"Terserah kau! Hukumanmu kali ini. Selama seminggu kau harus membersihkan seluruh perpustakaan dan mengisi buku absen setelah jam pelajaran selesai."
Rose hanya menganggukan kepalanya acuh seolah tidak menganggap sulit hukuman itu. Membuat ibu Jane sedikit kesal dengan tingkahnya.
"Hanya itu? Ok!"
Rose beranjak dari bangkunya. Berjalan keluar dengan santai tanpa memperdulikan panggilan dari ibu Jane. Senyum smirk andalannya terpatri diwajah cantik itu.
Mau hukuman seberat apapun aku tidak perduli karena aku juga tidak akan pernah melaksanakannya. hahaha
KAMU SEDANG MEMBACA
THE GANGSTER LEADER
Fiksi Penggemar🚫Privat Chapter🚫 Aku tak percaya bahwa cinta itu ada. Cinta hanya akan membuatmu sengsara. Kau datang kekehidupanku kembali, meminta hatiku kemudian kau menghancurkannya. RoseKook in your area 24-09-19