7.

2.1K 220 1
                                    

Happy reading..

• The gangster leader













"Darimana saja kau? Jam segini baru pulang!"

Itulah kalimat yang rose terima pertama kali setelah menginjakkan kaki dirumah mewahnya. Rose memutar matanya malas, tanpa menjawab iapun langsung pergi dari sana.

"Hey kau tak mendengarkan ibumu? Dasar anak durhaka!!" teriak Kim Seo Hyung dengan nada marah setelah melihat rose mengacuhkannya.

Rose menghentikan langkahnya tepat didepan anak tangga pertama, dengan malas iapun menoleh kearah dua orang yang kini tengah berdiri angkuh diruang keluarga.

"Kau bukan ibuku!" ucapnya dengan penuh penekanan. Setelah itu ia kembali berjalan menuju kamarnya, satu-satunya tempat dimana ia merasa nyaman ketika berada diurmah itu.

"Dasar anak hutan!! Kurang ajar!!! Tidak tahu diuntung!! Kalau bukan karnaku, kau tak akan bisa hidup!! Dasar benalu!!" kesal Kim Seo Hyung.

Rose sama sekali tidak menggubris ocehan ibu tirinya itu walaupun sebenarnya dia mendengar semua sumpah serapah darinya. Ia lebih memilih menulikan pendengarannya dibanding harus beradu mulut dengan mereka berdua.

'Jangan dengarkan mereka rose. Mereka yang benalu bukan kau.' batin rose menyemangati dirinya sendiri kemudian membuka pintu kamar dan membantingnya dengan cukup keras.

"Bu segeralah melenyapkan anak itu!! Aku sudah benar-benar muak padanya!!" rengek jinsoul kepada ibunya yang belum berhenti menyumpahi rose.

"Ibu tahu saat disekolah tadi dia berani menamparku Bu." sambungnya sembari memasang wajah memelas dan tangan yang memegangi pipinya seakan pipi itu terasa sakit.

Kim seo hyung segera memeluk anak kesayangannya sembari mengusap pipinya manja. "Sabarlah anakku, sebentar lagi Ibu akan melenyapkan anak tidak berguna itu."

"Benarkah?!"
Raut wajah jinsoulpun seketika berubah senang setelah mendengar ucapan dari ibunya.

"Iya, Lihat saja nanti."
Seo hyung tersenyum miring menatap kearah pintu kamar bercat putih dengan gambar bunga mawar itu.

oOo















"Ibu!! Ayah!! Rose ingin menyusul kalian hiksd"

Sebuah suara tangisan mulai terdengar didalam ruangan kecil bercat biru pastel itu. Ya, itu suara
rose yang tengah terduduk lemas disamping ranjang, memperhatikan foto kedua orangtuanya yang terlihat sedang tersenyum bahagia.

Dipeluknya dengan erat foto itu, tak disangka bulir demi bulir air matanya menetes membasahi pipi dan tangannya.

"Rose sudah tidak kuat, rose ingin bertemu kalian! Dunia ini tidak adil untuk rose hiksd"

Kembali menangis, hanya itu yang bisa rose lakukan. Dunia ini terlalu sulit baginya. Tidak ada keadilan untuk gadis itu. Terjebak didalam rumah yang terasa seperti penjara dan terkadang diperlakukan layaknya pembantu dirumah sendiri, belum lagi perkataan  ibu dan anak itu yang selalu membuat hati rose teriris. Sungguh rose sebenarnya ingin pergi dari sana, namun ia sadar bahwa ia harus mempertahankan rumahnya.

"Aku merindukan kalian."

Sekali lagi ia kembali memeluk foto yang terbingkai dengan kayu bercat cokelat itu. Ia menangis, menumpahkan semua rasa kesal, sedih, rindu yang ia tidak tahu harus lampiaskan kemana. Ia terus menangis, karna hanya itu yang bisa ia lakukan, mengadu? Heh, bahkan ia tidak tahu harus bercerita atau meminta perlindungan kepada siapa. Baginya ia tidak bisa mempercayai siapapun untuk sekarang.

TOK TOK TOK!!!

Suara tangan yang menyentuh pintu secara kasar membuat rose segera menghapus air matanya. Ditaruhnya kembali foto berbingkai tersebut kemudian mulai berjalan malas menuju pintu.

Apalagi yang diinginkan anak manja ini. Huft

"Woy cepat buka!!!!!"

Rose berdecak kesal sembari membuka pintu kamarnya "APA?" ketus rose.

Jinsoul memutar matanya malas dengan raut wajah sombongnya. "Ibu memanggilmu, cepat turun! Dasar menyusahkan!" ucap jinsoul sembari mengeloyor pergi dari hadapan rose.

Yeoja itu menghembuskan nafas kasar sembari kembali menutup pintu kamarnya dan berjalan menuruni tangga.











"Dimana anak itu?"

Jinsoul mendudukan tubuhnya dibangku ruang makan sembari memakan buah apel yang telah dikupaskan oleh ibunya.

"Tuh! " tunjuknya menggunakan ekor mata.

"Kenapa? " tanya rose sinis.

Kim seo hyung menatap malas kearah rose "Kau! Bersihkan rumah, cuci piring, cuci baju. Saya dan jinsoul akan pergi menemui teman lama ayahmu mengerti?" ucap Kim seo hyung dengan penuh penekanan.

"Kau tak berhak menyuruhku Kim seo hyung!" balas rose dengan nada meremehkan.

Seo hyung sedikit meradang, dengan sedikit emosi, iapun mendekati rose dan mulai menjambak rambutnya "Kau ini benar-benar kurang ajar! Berani kau menolak perintahku?! Kau pikir siapa kau hah?!"

Jambakan itu terasa sakit, namun rose hanya diam menahan semua rasa sakit itu.

"Lakukan perintaku atau aku benar-benar akan mengirimmu ke sekolah asrama. Mengerti?!" ancamnya sembari melepas jambakannya.

Rose meringis kesakitan sembari mengusap bekas jambakan Ibunya itu. Oh apakah wanita berhati iblis itu pantas disebut ibu?

Jinsoul yang melihatnya hanya tersenyum puas. "Benar Ibu, kirim saja dia keasrama!" tambah jinsoul.

"Sebenarnya ibu ingin sekali mengirimnya, ibu juga sudah muak melihat wajahnya ini. tapi kita masih butuh pembantu bukan?"

Pembantu? Rose hanya tersenyum miris. Keberadaannya selama ini hanya dianggap pembantu oleh kedua orang itu. Malang, dirumah sendiri ia dianggap sebagai seorang 'pembantu'.

"Ingat saat kami pulang! Semuanya harus sudah bersih dan rapi!—"

"Ayo sayang kita berangkat." ajak seo hyung sembari memeluk pundak anaknya lembut.

"Dengar itu!! Yang bersih!! Awas saja kalo sampai tidak bersih!"

Mereka berduapun pergi menuju pintu utama meninggalkan rose yang masih sibuk mengusap kepalanya yang masih terasa sakit.

"Kalau bukan karna Ayah, aku tak mungkin mau tinggal disini bersama orang-orang menyebalkan itu!" kesal rose sembari berjalan menuju dapur.

"Pergi saja! Sekalian saja jangan pernah kembali kesini!!" gerutu rose pada dirinya sendiri sembari menatap kesal kedua orang yang telah lenyap ditelan pintu itu.

"Suatu hhar nanti, rumah ini kupastikan akan kembali padaku! Ayah Ibu."




Jangan lupa vote dan commentnya.
@Oseilla

THE GANGSTER LEADERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang