1.

5.9K 353 13
                                    

Kringg!!!!!

Bunyi jam weker menggema diseluruh ruangan, gadis berparas cantik yang tadinya masih tertidur pulas dialam mimpinya tiba-tiba terbangun.

Roseanne. Begitulah orang-orang memanggilnya. Gadis dengan wajah cantik dan polos, namun jangan pernah tertipu dengan penampilan luarnya.

Pepatah mengatakan 'don't jugde book from the cover' mungkin pepatah ini juga berlaku untuk seorang Roseanne.
Wajahnya yang cantik dan polos sangat berbanding terbalik dengan sifatnya yang dingin, keras dan sangat acuh.

Sebenarnya dulu dia gadis yang sangat hangat dan ceria, namun ada sesuatu hal membuat sifatnya berubah 180 derajat. Ah ralat! Tidak hanya sifatnya, melainkan juga kehidupannya.

Tok! Tok! Tok!

"Rose!!!"

Roseanne mengerjapkan matanya ketika sebuah suara cempreng dan gedoran pintu yang terdengar tidak santai menyapa indera pendengarannya. Dengan segera gadis itu bangkit dan berjalan malas menuju pintu kamarnya yang berwarna putih bersih itu.

"Apa?!" tanyanya pada sosok yang kini tengah berdiri didepannya sembari berdecak pinggang.

Jinsoul hanya menatap remeh kearah Roseanne. "Apa?! Astaga! Heh! kau tak lihat sekarang jam berapa? Segeralah mandi! Aku tak ingin terlambat sekolah hanya karena kau lama menyiapkan sarapan! Dasar menyebalkan!" kesal Jinsoul sembari berjalan pergi dari sana.

Roseanne masih berdiri didepan pintu. Menghela nafas kasar kemudian iapun menutup pintu kamarnya dengan sedikit kasar dan sesekali menendangnya untuk melampiaskan rasa kesalnya.

"Oh aigo, kapan aku bisa pergi dari penjara ini." monolognya sembari berjalan menuju kamar mandinya.

Fyi, roseanne kini tinggal bersama ibu dan saudara tirinya setelah kedua orang tuanya meninggal dalam suatu insiden yang roseanne juga tidak paham. Namun samar-samar roseanne pernah mendengar bahwa kedua orang tuanya meninggal karna ulah sekelompok orang, yah semacam gengster.

Ya, ayah roseanne dulu adalah ketua gangster terkuat dan terkaya di Seoul. Gangsternya hampir melumpuhkan semua gengster disana, setiap gengster yang dilumpuhkan otomatis akan menjadi pengikutnya. itu sebabnya ayah roseanne banyak diincar dan hal itu berdampak pada keluarganya, bahkan hingga sekarang.

Setelah beberapa menit menghabiskan waktu untuk membersihkan badan. Roseanne kini sudah keluar kamar dengan seragam sekolah lengkap dengan tas punggung yang ia sampirkan dipundak. Gadis itu berjalan cepat menuju pintu utama setelah mendapat pesan dari jisoo — teman satu sekolahnya. Ia tidak perduli dengan panggilan-panggilan yang dilayangkan oleh saudara tirinya, yang jelas saat ini ia ingin segera menghampiri teman-temannya.







"Yak! Roseanne!" bentak Jinsoul saat roseanne melewati meja makan dengan gusrah gusruh tanpa menatap dirinya dan ibunya sama sekali.

"Eomma harus mengusirnya sesegera mungkin! Aku sudah muak melihatnya setiap hari." ucap gadis berambut pirang itu.

"Bersabarlah, setelah semua harta kekayaannya menjadi atas nama kita, eomma akan langsung melenyapkannya sayang." ucap seorang yeoja paruh baya bernama kim Hae Seo itu.

"Baiklah, tapi lakukan sesegera mungkin." balasnya sembari memakan sarapan berupa nasi goreng itu.

oOo






Roseanne memakai kacamata hitamnya setelah memasuki mobil mewah Jisoo. Didalam mobil sudah ada 3 sahabat karibnya yang menunggu kedatangannya. Mobil melaju dengan kecepatan sedang menuju keluar area rumah mewah roseanne.

"Sekolah or —" ucap jisoo menggantung.

Jennie dan lisa saling memandang begitupun dengan roseanne, mereka seperti paham akan maksud jisoo.

"Kita kesekolah." ucap roseanne spontan yang sontak membuat ketiga sahabatnya keheranan.

"Aku sedang malas membolos." sambungnya santai.

Ketiga sahabatnya mengangguk paham. Dengan segera jisoopun melajukan mobilnya menuju kesekolah.

Tak lama merekapun sampai diparkiran mobil. Keempat yeoja itu menuruni mobil dengan raut wajah yang bisa dibilang angkuh. Dibukanya kacamata yang bertengger ditelinganya sembari berjalan layaknya model catwalk internasional.

Seperti magnet, setiap langkah mereka menjadi pusat perhatian semua siswa yang dilewatinya. Tentu saja, siapa sih yang tidak terpanah dengan yeoja cantik, karismatik dan pintar seperti mereka?


"

Hai rose."

Seseorang tiba-tiba berdiri tepat didepan rose dan ketiga temannya. Namja culun dengan kacamata besar menutupi setengah wajahnya. Kedua tangannya memegangi sebuah kotak terbungkus kertas kado. Sepertinya rose tahu kotak itu dari siapa.

Fyi, rose dan teman-temannya adalah gangster terpopular untuk kategori yeoja. Mereka sangat ditakuti karna sangat suka membully dan berkelahi tanpa memandang gender.

Rose tersenyum miring, dengan wajah datar iapun menatap tajam kearah namja itu dan menelitinya dari ujung rambut hingga ujung kaki membuat namja itu sedikit risih sekaligus ngeri dengan tatapannya.

"A-Aku hanya i-ingin mem-berimu i-ini." ucapnya terbata-bata sembari mengulurkan bingiksan itu.

"Aku mohon jangan membuangnya lagi, sekali ini saja." sambung namja itu.

"Kalau aku tak mau menerimanya?" tanya rose mencoba untuk mempermainkan pria itu.

"Maka hidupku akan berakhir." ucap namja itu sembari menunduk lemas.

"Kumohon terimalah." pintanya sembari berlutut didepan roseanne sembari menundukkan kepala.

Rose hanya terdiam. Mata cantiknya menatap remeh kearah pria itu. "Ck! Baiklah."

Dengan segera rose menyerobotnya kasar, dilihatnya bingkisan itu dengan remeh kemudian mengangkat kakinya dan langsung menendang namja itu agar menyingkir dari jalannya.

"Katakan pada Ketuamu untuk berhenti memberiku hadiah yang tidak berguna seperti ini! Sampai kapanpun aku tak akan mau menerimanya!" ucap rose sebelum kembali melanjutkan perjalanannya.

Tepat disebelah tong sampah kelas 11, rosepun berhenti dan membuang bingkisan itu seperti sedang membuang sampah plastik. Tanpa merasa bersalah dan tanpa merasa sungkan.

"Aku benar-benar muak dengan semua hadiah tidak berguna ini!"




__________________________________________
Gimana?
Gaje? iya
Jangan lupa Vote Dan Commentnya
Gomawo.

THE GANGSTER LEADERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang