16

1.3K 184 9
                                    

VOTE DULUU!! JANGAN PELIT!😉

Spam comment yaa, anggep aja buat vitamin author biar up lebih rajin.

Saya tahu kalian orang cerdas yang bisa menghargai karya orang lain.

Typo terdeteksi? Beritahu Author yaa

Happy Reading...
________________________________________






Rose menutup pintu kelasnya dengan sedikit kasar menciptakan suara 'brak!' yang membuat hampir seluruh penghuni kelas terkaget ketika mendengarnya. Menggerutu kecil, gadis itu segera berdiri tepat disebelah jungkook.

"Dihukum?" tanya jungkook dengan nada dingin.

Rose mengangguk sembari menyedekapkan tangannya. Punggungnya ia senderkan kedinding kelas.

"Hm." jawabnya singkat.

Jungkook terkekeh. Menoleh kearah rose sekejap kemudian turun kearah lengannya yang tertutup seragam sekolah. "Bagaimana lukamu?" tanya jungkook.

Rose mengangkat bahunya acuh. Menyikap sedikit lengannya dan memperlihatkan sebuah perban putih baru.

"Lumayan."

Jungkook kembali mengangguk. Menghela nafas kasar kemudian mulai melangkahkan kaki pergi dari koridor itu. Rose hanya menatap datar tak berniat untuk menyusul.

Sudah cukup masalah yang dia dapat kemarin dan ia tak ingin berurusan lagi dengan pria bermarga jeon itu. Dia lebih baik didepan kelas seperti ini daripada mengikuti jungkook dan berakhir dalam masalah. Oh benarkah? Bukankah dari kamarin jungkooklah orang yang membantunya selamat dari masalah?

Tak lama segerombolan orang datang mendekat kearahnya. rose menatap kearah segerombolan itu kemudian berdecis sebal. sungguh dia sangat malas untuk berurusan dengan jinsoul dan teman-temannya.

"Tunggu!" titahnya pada anak-anak gengnya.

Seluruh anak yang ada di belakangnya langsung menghentikan langkah kakinya tepat didepan rose.
Menoleh kearah rose. Gadis bernama jinsoul itu tersenyum penuh kemenangan. Terlihat sekali jika dia merasa senang karena akhirnya rose bisa merasakan hukuman. Ya walau sebenarnya hukuman adalah hal yang biasa bagi rose.

"Omo guys! Keluarkan ponsel kalian! Kita dapat konten baru." titahnya sembari merogoh saku jas sekolahnya.

Seluruh teman-teman jinsoul langsung mengangguk patuh. Merogoh saku jas sekolahnya dan mengeluarkan sebuah benda pipih dengan berbagai warna.

Jari mereka mulai menari dengan lincah diatas layar ponsel kemudian mengarahkan kameranya pada rose. Refleks gadis itu langsung menutup wajahnya dengan kedua telapak tangannya. Sungguh jika saja sekolah ini memperbolehkan orang untuk memukul, sudah dapat dipastikan mereka akan babak belur oleh tangan kosong rose.

"Aigo! Jangan menutupi wajahmu!" bentak jinsoul sembari mencoba untuk mengalihkan tangan gadis itu namun dengan sigap rose menghempas tangan jinsoul.

Oke ini lebih terlihat seperti pembullyan.

"Kau harus memperlihatkan wajahmu rose! Nanti akan ku beri judul, anak hutan yang tidak tahu diuntung akhirnya menerima hukuman. Hahaha!" ucapnya diakhiri dengan tawa.

THE GANGSTER LEADERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang