33. Dira Diculik

880 66 4
                                    

Guys, hal yang bikin mood kalian langsung down apa?

°°°°°

Entah ini memang perasaannya saja atau tidak, yang jelas sudah beberapa hari ini perilaku Dion benar-benar membuat Dira bingung. Bagaimana tidak, tiba-tiba saja kakaknya yang menyebalkan, dan tidak pernah peduli dengannya tiba-tiba saja kini mengawasi dan menjaganya setiap saat.

Bahkan pulang sekolah saja, kakaknya sudah menunggunya diarea parkiran, saat dia tanya selalu jawaban dari kakaknya adalah. SURUHAN PAPA

padahal Dira yakin, papanya tidak menyuruh kakaknya untuk melakukan hal itu, tapi Dira bersyukur sih akhirnya duit ongkos pulangnya aman dan bisa dia tabung nantinya.

Seperti saat ini, Dira dengan ragu melangkahkan kakinya menuju area parkir sekolah. Dan, benar dugaannya. Jika Kakaknya sudah duduk diatas motor dengan teman-temannya.

"Nih ambil!" Dira mengerutkan keningnya melihat helm yang tiba-tiba disodorkan oleh kakaknya.

"Lo jangan geer, gue cuma ngelaksanain perintah dari papa doang." imbuh Dion.

Dira hanya diam, jika dia lawan mungkin kakaknya akan dengan tega meninggalkannya sendirian. Dia merasa tidak nyaman saat motor yang dia tumpangi melaju diatas rata-rata, terlebih lagi diikuti teman-teman kakaknya yang mengikutinya dari belakang.

Malu, itu yang dia rasakan. Bagaimana bisa seorang gadis cupu dibonceng oleh most wanted sekolah seperti Dion? Rasanya dia ingin menenggelamkan dirinya di rawa-rawa.

"Yon, kita cabut dulu. Kalau lo ada apa-apa hubungi kita aja." kata Roy tepat disampingnya.

Dion mengangguk dengan mengacungkan jempolnya keatas.
Setelah itu Roy, Gaga dan Andre pergi menyisakan mereka berdua saja.

Dira lebih memilih diam memandangi area sekitarnya dari pada dia canggung didepan kakaknya.

"Gimana bimbel lo?" tanya Dion tiba-tiba

Dira sontak mengerjapkan matanya terkejut dan menatap Dion dari area spion. "Ma.. Maksud kakak?"

"Bimbel lo?" tanya Dion lagi.

"Udah 85% kan, tinggal latihan soal terus menuju lomba kak."

"Kerjain sungguh-sungguh, jangan bikin orang-orang yang udah percaya sama lo kecewa." terang Dion

"I..iya kak."

Hingga suara deru motor kakaknya yang tiba-tiba berhenti membuat Dira mengerutkan keningnya bingung. Namun saat melihat beberapa orang berjaket hitam yang kini menghadang mereka membuat Dira tahu jika mereka sedang—

DALAM BAHAYA.

"Lo jangan kemana-mana, tunggu disini!" perintah Dion.

Dira mengangguk, badannya bergetar saat turun dari motor. Matanya melihat kakaknya yang kini menahan kebencian, matanya nyalang siap membunuh musuhnya.

Tidak jauh berbeda dengan beberapa lelaki yamg hampir berjumlah 10 orang, Dira tidak yakin jika kakaknya bisa selamat dari 10 orang itu.

"Pecundang." kekeh lelaki berjaket hitam yang terlihat seperti seorang pemimpin.

"Kenapa?" tanya Dion santai. "Lo marah gara-gara Angel lebih milih gue?"

Dira yang sedari tadi memegang tasnya menatap bingung, Angel?

Angel siapa?

Apa gara-gara Angel?

"Brengsek."

 The Cold BrotherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang