47. Dalang sebenarnya

434 49 19
                                    

"Lo Kenapa Ra,dari tadi gue liatin diem aja udah kayak patung selamat jalan Lo!"

Dira menggeleng, "Aku gapapa Lin."

Olin yang masih mengunyah gorengannya sontak meliriknya."Biasanya kalau cewek ditanya gapapa mesti ada apa-apa. Jujur. Lo kenapa?"

"Aku gapapa beneran."

"Nyesel gue ngajak Lo ke kantin kayak gini." Decak Olin melemparkan setengah gorengan yang habis dia makan tadi.

"Lo gak mau makan,minum juga ogah. Lo sebenarnya kenapa sih Ra sini cerita ke gue!!"

Dira menghela napasnya,"Sebenarnya aku lagi mikirin Kak Dion."

"WHATT? MANTAN GUE?" Pekik Olin.

Dira sontak membelalakkan matanya mendengar pekikan keras dari mulut Olin.

"Emang kenapa sama mantan gue? Kok gue gak denger kabar dari dia sih." Kepo Olin.

Dira melirik sekelilingnya yang ternyata tidak seramai tadi."Kak Dion masuk rumah sakit."

"APA?!!"

"DIA SAKIT APA RA?!"

Dira berdecak sebal menempelkan jari telunjuknya dibibir Olin."Kamu bisa diem gak sih Lin, aku gak mau anak-anak  sampai tahu kejadian ini."

"Kok bisa sih Ra?"

Dira menggeleng,"Aku juga gak tahu."

"Kamu ingat gak waktu kita perlombaan Olimpiade kemarin?" Tanya Dira.

"Ohh yang ada keributan itu jangan bilang itu—"

"Iya itu Kak Dion dateng." Jelas Dira

"Tapi dia udah babak belur."

"Kok bisa? Siapa yang ngelakuin itu Ra?"

Dira mengendikan bahunya sesaat,"Aku juga gak tahu siapa dalang dari penyerangan Kak Dion,Dia juga gak mau ngaku waktu ditanyain sama Papa."

"Namun tidak dengan Kakak kandung saya, dia tidak peduli bahkan kerap kali menyiksa Dion."

Tiba-tiba sebuah ingatan muncul dalam pikirannya.

"Saya adik kandungnya sendiri tidak tega melihat anak kecil seperti Dion selalu mendapat siksaan dari kakak saya."

Apa jangan-jangan dibalik penyerangan kakaknya itu adalah Papanya, Papa Aryo? Tapi untuk tujuan apa papanya melakukan hal keji kepada putra kandungnya sendiri.

"Ra Lo kenapa sih? Kok jadi murung lagi?"

"Lin!" Panggil Dira.

"Menurut kamu orang tua bakalan tega gak sih nyelakain anak kandungnya sendiri?"

"Maksud Lo?" Tanya Olin balik.

"Ehm gak jadi deh,anggep aja pertanyaan aku tadi cuma angin."

"Menurut aku Ra, orang tua itu gak bakal tega sama anaknya. Bahkan nyakitin seujung kuku pun dia tidak akan tega."

"Tapi kalau itu beneran gimana?" Desak Dira.

"Berarti emang ada something yang ngebuat orang tua itu pengen ngehabisin anaknya. Bisa aja emang tidak ada keharmonisan antara anak dan orang tua atau bisa aja tuh anak tahu sesuatu tentang sebuah rahasia."

"Rahasia?"

Olin mengangguk,"rahasia yang tidak ingin diketahui sang anak."

Dira terdiam, rahasia apa sebenarnya yang disembunyikan oleh Kak Dion dan juga papanya.

 The Cold BrotherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang