48. Mencari si Pelaku

399 42 5
                                    

#Awas_typo_berterbangan

"Kak,Dira mau nanya!"

Dion menatapnya malas mengurungkan niatnya membuka pintu kamarnya."Lo mau nanya apa? Kalau tentang perasaan gue ke Lo,Lo udah tahu kan jawabannya."

"Nggak,bukan itu kak." Geleng Dira, "Dira cuma pengen tanya beberapa hal aja kak."

"Hal? Maksud Lo?"

Dira mengamati sekilasnya kemudian menatap Kakaknya."Tentang inseden penyerangan kakak."

Dion membulatkan matanya kaget,"Gue gak tahu,lebih baik Lo balik ke kamar Lo!"

"Tapi kak—"

Dion tak acuh membuka pintu kamarnya tanpa mempedulikan Dira.

"Kak!" Cegah Dira saat Dion hendak menutup pintu.

"Lo mau tahu apa sih Ra? Plis hidup gue udah berantakan Lo jangan tambahin beban hidup gue deh!"

"Dira cuma ingin tahu siapa dalang sebenarnya dari penyerangan kakak waktu itu!"

"Terus kalau Lo tahu,Lo bakal apa?" Sengit Dion membuat Dira terdiam.

"Lo bakal laporin ke polisi atau Lo bakal bales dendam gitu?Percuma!!" Ujar Dion dengan setengah emosi, rahangnya mengeras menahan amarah didalam tubuhnya.

Sebelum menutup pintu,Dion menatapnya lagi." Lo bakal buang waktu Lo untuk cari tau siapa pelaku sebenarnya, jadi saran gue mending Lo kubur dalam-dalam rasa penasaran Lo itu!"

Dira terkisap,dia merasa kakaknya menyembunyikan sesuatu

"Aku bakal cari tahu."

Namun tanpa mereka sadari ada seseorang yang mendengar pembicaraan mereka.

Orang itu menyeringai mengeluarkan ponselnya."Lakukan rencana selanjutnya dan awasi seseorang yang bernama Dira."

°°°°

"Tumben Lo balik ke sini?"

Dira menghela napasnya berat kemudian duduk disalah satu kursi disamping lelaki yang tengah sibuk menatap monitor didepannya.

"Gue bingung Ram."

Rama menghentikan jarinya kemudian menoleh kearah Dira yang kini berwajah frustasi disampingnya.

"Kenapa?"

"Bener kata Lo, pelaku itu sudah muncul."

"Gue cuma takut,gue takut gue gak bisa ngelindungi orang yang gue sayangi dan gue takut buat kehilangan orang-orang yang gue sayang."

"Ta." Panggil Rama menepuk pelan bahu Dira."Lo dulu kan pernah bilang ke gue, kalau Lo bakal lakuin segala cara buat nangkap tuh pelaku. Lo gak bakal nyerah terus kenapa sekarang Lo jadi psimis gini?"

"Gue kira gak bakal serumit ini Ram, tapi gue salah. Gue salah ngira ini semua cuma pembunuhan biasa,namun semakin kesini gue ngerasa gue berada dalam permainan pelaku itu Ram. Gue bingung."

"Gue bakal bantu Lo Ta,selama gue masih hidup gue bakal bantu Lo sampai selesai.Itu janji gue!"

"Makasih ya Ram." Tenang Dira tersenyum kecil.

"Andai Darren masih hidup mungkin dia bakal bahagia liat Zetanya tersenyum manis kayak gini!" Goda Rama

"Maafin gue ya Ram,gue udah buat Darren—"

 The Cold BrotherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang