4. Dari Tutup botol

2.2K 134 7
                                    

Hari ini Dira memakai pakaian Olahraga karena di sekolahnya kini mengadakan senam bersama. Dira telah siap dengan rambut yang dikuncir kuda dan kacamata yang bertengger dikepalnya. Ya hari ini dia ingin tampil beda, karena biasanya dia mengepang rambutnya namun sekarang dirinya ingin tampil berbeda.

Dia melangkah menuruni tangga sambil bersenandung ria, namun pandangannya jatuh pada mamanya yang sedang berkacak pinggang didepannya.

"Dira apa yang kamu lakukan."

"Maksud mama?." tanyanya bingung. Sepertinya dirinya tidak membuat kesalahan, lalu kenapa mamanya seperti menahan amarah terlihat jelas dimatanya.

"Kamu." mama menarik tangan Dira menuju kamarnya.Lalu dia mengunci pintunya dan ikut masuk kedalam kamarnya juga.

Tanpa diduga setelah peninggalan mereka, tak luput dari pethatian seseorang. "Ada yang aneh, dan gue harus selidiki itu!."

******

Setelah senam bersama kini Dira, Rika, dan Olin duduk dikantin untuk melepas lelah dan lapar mereka. Suasana Kantin yang tampak ramai dipenuhi lautan siswa membuat ketiganya memilih duduk dipojokan menghindari rasa pengap yang mendera.

"Lin pesanin gue bakso, kuahnya sedikit tapi sambelnya banyak ya, dan es jeruk satu." ujar Rika.

"Nitip aja pake ribet banget sih." gerutu Olin. "Kalo lo Ra?"

"Aku samain aja sama Rika, tapi aku nambah air mineral satu ya." ujar Dira, dan diangguki Olin.

Setelah peninggalan Olin, pandangan Dira tidak luput dari segerombolan cowok yang ada disebarang bangkunya itu.

Melihat itu Rika menepuk pelan bahunya."Lo liat mereka, lo suka ya sama Dion." tebak Rika membuat Dira tergagap.

"Eng..enggak, aku gak suka dia, lagian aku juga gak kenal dia."

Aku gak bakalan suka, karena dia adalah kakak tiri aku,dan aku gak kenal dia karena dia sendiri yang gak pernah nganggep aku sebagai saudaranya.

"Tapi gue saranin lo jauh sama dia, dia itu cuek, dingin, dan lebih parahnya gak bisa menghargai cewek." cerita Rika menggebu-gebu.

"Oh ya!." tanya Dira penasaran.

"Iya, kemarin itu ada cewek yang nembak dia dikantin ,terus ngasih kue brownis ke Dion, kata cewek itu jika Dion menerima Kue itu, maka Dion juga menerima perasaan cewek itu." Lanjut Rika, membuat Dira merasa penasaran.

"Terus-terus apa Dion terima kue itu, apa Dion terima cewek itu?" tanya Dira antusias.

"Dia nerima kue itu." ucapan Rika membuat detak jantung Dira seolah berhenti, dan ada yang begitu sesak dihatinya saat mengetahui ini semua.

"Tapi Dion bilang gini, 'gue gak bisa nerima lo, tapi gue bisa nerima kue lo.' kan bangsat tuh orang" tanpa disadari ucapan Rika membuat bibirnya membentuk senyuman .

"Woy kalian gosipin gue ya." goda Olin sambil membawa pesananya. Rika mengambil cepat baksonya dan melahapnya rakus, sedangkan Dira meminum airnya terlebih dahulu.

"Ih siapa juga yang nggosipin lo, kurang kerjaan banget." ujar Rika disela kunyahannya.

"Terus lo nggosipin apa?" Tanya Olin, Rika menelan bulatan baksonya dan menyuruh Olin untuk mendekat.

"itu si Dion."tunjuk Rika kearah Dion yang sedang bercanda dengan teman-temannya.

"Dion keliatan manis ya kalo senyum kayak gitu." tanpa sadar, Olin bergumam seperti itu, dan membuat Rika dan Dira tersedak.

 The Cold BrotherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang