Happy Reading!🤍
→←→←→←→←→←
"Cuma tampar doang" jawab Verrel dengan nada malas dan juga tidak menatap wajah Ricis, sedangkan Derry hanya menonton saja.
“Cuma tampar lu bilang?! kecewa gue bang!”
••••••
Ricis menggelengkan kepalanya tak percaya apa yang dikatakan Verrel barusan. Cuma nampar katanya? ricis kecewa apa yang telah diperbuat verrel kepada salsa ia kali ini harus meminta maaf ke salsa untuk perbuatan abangnya yang sangat keterlaluan ini. Ricis kembali menangis menatap sang kakak yang juga menatapnya sendu.
"Gue kecewa sama lo kak." ucap Ricis lirih.
Verrel mendekat ke arah Ricis mencoba untuk memeluknya namun ricis segera menghindar ke arah belakang tubuh Derry yang berada di depan Verrel, "Maafin gue dek, maaf abang kelepasan." ucapnya menatap sendu Ricis ia menyesal telah melakukan perbuatan itu.
"Gue nyesel, gue nyesel dek. Maafin gue"
Ricis tak menjawab, ia malah menghindar ke arah tubuh belakang Derry. Untuk sekarang ia tidak mau berbicara dengan abangnya. Derry juga sempat kesal mendengar verrel menampar salsa baginya Verrel adalah pengecut.
"Kemana?" tanya derry
Ricis menoleh ke belakang ,"Gue kesel sama bang ver! masa dia nampar kak salsa si?! kasian kan" ucapnya dengan nada kesal.
"Kita keruangan kepala sekolah!" Ricis kembali membuka suara dan segera menyeret Derry lagi tapi derry menahannya. Ricis menoleh kebelakang menatap Derry bingung.
"Kenapa sih der?"
"Ngapain?" tanya derry.
Ricis bertambah bingung dengan pertanyaan Derry barusan, "Ngapain apanya?"
"Ke ruang kepsek!" jawab Derry dengan menatap Ricis. Ricis memutar bola mata malas menanggapi pertanyaan konyol Derry, "Lu ternyata ga pinter ya? Ya nyamperin kak salsa lah minta maaf perbuatan bang ver tadi. gue yakin dia ada disana." jawab Ricis.
Derry tersenyum tipis dan langsung mengusap usap kepala Ricis gemas, "Harusnya dia bukan kamu." Ricis mengerjapkan matanya, dia tadi tidak salah dengarkan iya kan?
kamu?
kamu?
what?!
Tiba tiba jantung Ricis berdetak lebih cepat reflek dia memegang dadanya yang sekarang tidak normal detaknya dan pipinya sekarang memanas. "D-der l-lu tadi ngomong apa?" ucap Ricis sedikit tergagap. Derry salah tingkah dibuatnya, ia juga tidak tau mengapa ia mengucapkan itu.
"A-apa?"
"Yang tadi l-lu ngucapin apa tadi? kamu?" Ucapan Ricis barusan membuat Derry salah tingkah, Derry tidak menjawab pertanyaan Ricis melainkan langsung menyeret Ricis keruangan kepala sekolah.
••••••
"Dia pasti kecewa banget sama gue." ucap Verrel lirih.
Verrel memukul mukul kepalanya dengan sangat kuat, "Lo bodoh! bodoh Verrel!"
"Arghh! gimana kalo sampai papi sama mom tau?! Arghh! bodoh bodoh!" Verrel kembali memukul kepalanya.
••••••
Ricis dan derry kini berada didepan ruangan kepsek mereka berdua mendengar tangisan dan bentakan dari ruangan tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
ANTARIKSA
Teen Fiction[Sebelum baca sebaiknya follow dulu atuh gaise biar lebih nyaman ehe,Up? kalo ada ide doang] ....... Tiba tiba Ricis tertabrak seseorang yang mungkin kakak kelasnya? tapi kalo dilihat lihat bajunya anak OSIS. "Aduh woi! Kaki gue sakit." Rintih Ricis...