Happy Reading!🤍
----------
Jam istirahat pun berbunyi nyaring disetiap penjuru sekolah murid murid segera keluar kelas begitu juga dengan para sahabat sahabat Ricis tentu saja mereka mau menjenguk keadaan Ricis.
Ricis menoleh ke arah Derry."Der, kalau mau istirahat juga nggak papa. Kan dari tadi lo juga disini,"
Derry menoleh."Yaudah nanti gue kesini lagi jenguk lo ya," Ujarnya lembut.
"Ehm ehm, disini juga ada manusia ya! hargai jomblo!" Sinis Verrel kepada mereka berdua.
"Apaan sih lo bang!" Kesal Ricis, Derry tak niat membalasnya dan memilih melangkah pergi.
Setelah kepergian Derry, Verrel juga Ricis dikejutkan oleh gebrakan pintu UKS.
Brakk
"Anj- Astagfirullah!" Ralat Verrel sambil memegangi dadanya.Terkejut.
Ricis melotot kepada Verrel."Mau ngomong apa tadii?!!"
Verrel hanya nyengir. Ia lebih menatap yang mendobrak pintu yang ternyata adalah sahabat sahabat Ricis, yang sekarang sudah membolak-balikan badan Ricis.
"Cis lo gapapa?"
"Apanya yang sakitt?"
"Udah diobatin?"
"Udah makann apaa belomm?"
"Gue beliin yaa? mau apa bakso,mie ayam atauu apaa??"
Itulah pertanyaan beruntun yang dilayangkan oleh sahabat-sahabatnya. Ricis tambah pusing mendengar pertanyaan pertanyaan itu.
"Berisik! gue tambah pusing denger kalian ngomong!" Desis Ricis sambil memegangi kepalanya yang terasa nyeri.
"Ya, kan kita khawatir!"
"He'em mana sempat keburu khawatir!"
"He'em!"
Verrel dibuat pusing juga oleh sahabat sahabat Ricis."Heh! Gue tambah pusing dengerin omongan kalian. Mending diem! Ricis gapapa!"
Chacha, Tika dan Ella dibuat bungkam dengan Verrel dan mereka lebih memilih duduk.
"Jadi yang bawa kesini Derry?" Tanya Chacha. Dibalas anggukan Ricis.
"Wihh makin nempel terus nih?" Goda Ella. Pipi Ricis memanas mendengar ucapan Ella barusan. Ia memalingkan wajahnya
"Cie salting salting!" Kekeh Tika.
"Adek gue bisa jatuh cinta juga ya" Pikir Verrel sambil terkekeh.
"Siapa juga yang jatuh cinta!" Bantah Ricis.
"Lah terus namanya apa? Benci?" Tanya Verrel.
"Benar benar cinta, ya nggak?" Lanjutnya sambil menaik turunkan alisnya menggoda Ricis yang sudah memalingkan wajahnya karena malu.
Lihat saja sekarang pipinya sudah seperti kepiting rebus. Merah sekali, padahal dia pake blush-on nya tipis.
"PAAN SIH KALIAN SEMUA! DASAR GAK TAU DIRI SITU JUGA JOMBLO!" Cibir Ricis.
"Udah, udah pusing gue lama lama! gue mau ke kantin dulu makan. Laper nanti kesini lagi," Ujar Verrel.
Verrel memutuskan untuk keluar untuk cari makan dahulu. Mengisi perutnya yang kosong dan sudah berbunyi sejak tadi.
***
Ceklek
Derry membuka pintu UKS, kali ini dengan pelan tidak seperti sebelum-sebelumnya! dibanting terus, gak kasihan apa sama pintunya?
Derry mendekat ke brankar dan duduk dikursi."Udah mendingan?" Tanyanya.
Ricis mengangguk."Udah,"
Derry mengelus pelan kepala Ricis.
Woi? gak kasihan apa! baper nih!
Ricis merasakan jantungnya berdegup kencang dari sebelumnya. Dia memegangi dadanya yang berpacu cepat saat ini.
Derry mengerutkan keningnya."Kenapa sesek?".
Ricis salting! bisa bisanya dia bilang sesek. Ya enggak lah! ini karena ulahnya.
"Hmm? kenapa?" Ulang Derry.
Sahabat sahabat Ricis pun menatap cekikikan. Tapi langsung berubah datar.
"Ehm, disini juga ada orang kali!" Ujar Ella dengan wajah datarnya.
"Lama lama kita jadi kambing congek!" Sahut Tika dengan mata sinis.
"Udah udah gue mau ke kantin dulu ya! mau pacaran. Dadahh" Pamit Chacha yang sudah menghilang dibalik pintu.
"Eh, yaudah cis gue sama Ella juga mau susul Chacha buat cari cogan. Siapa tau ada yang nyantol haha," Ujar Tika sambil tertawa.
"Iya, dadah selamat menikmati pacaran di UKS ya!" Tambah Ella dengan kekehan diakhirnya.
Ricis mendengus kesal. Derry hanya geleng-geleng melihat kelakuan sahabat Ricis.
"Jadi kenapa pegang dada? Sakit? mau dipanggilin dokter aja kesini?" Ujar Derry yang berbicara panjang lebar.
Sakit ndasmu! baperrr yang ada!
Ucapan Derry membuat Ricis heran. Kenapa bisa dia bersikap begini terhadapnya padahal kalau di depan umum irit gitu aja.
"E-eh n-nggak usah tadi cuma gatel hehe," Ujar Ricis bohong, padahal mah baper.
"Yaudah kalau gitu istirahat aja, gausah ke kelas udah gue ijinin kok," Ujar Derry lembut. Ini yang membuat Ricis nyaman Derry yang lembut dan perhatian. Rona diwajah Ricis tampak kelihatan Ricis memalingkan wajahnya.
Eh apa tadi nyaman? berarti? Gak mungkin lah!
"Ihhh derr, masa gue ga masuk kelas. Yang ada otak gue semakin gada isinya!" Rengek Ricis yang dihiraukan Derry.
"Nggak boleh! masih lemes!" Balas Derry tajam.
"Ihh! nggak mauuuu!"
"Gak"
"Ihh! yaudah!" Ricis cemberut dan memalingkan wajahnya sambil bersedekap dada, membuat Derry gemas sendiri dibuatnya. Tangannya mengacak Kerudung Ricis. Membuat Ricis mengumpat pelan.
"Gak boleh ngumpat!"
"Siapa juga yang ngumpat?!" Ujar Ricis tak terima. Tapi memang dia ngumpat kan?
Derry berdehem beberapa kali untuk menjawa ucapan Ricis tadi.
"Udah sekarang tidur ya? nanti gue bangunin kalau pulang," Ujar Derry lembut sambil mengusap pipi Ricis.
Dahlah makk! mau pergi dari rumah pengen cari pacar!
Enggak tau kah? Jantung Ricis mau keluar rasanya. Tak tahan dengan sikap Derry yang lembut membuat Ricis memejamkan matanya mengindari jantungnya yang berdegup kencang sedari tadi.
Derry menyunggingkan senyumnya, sambil menatap wajah Ricis polos. Entah kenapa ia juga dari tadi merasakan jantungnya yang berdegup kencang.
Tiba tiba Derry mengambil tangan Ricis menggenggamnya dan menempelkannya pada pipinya dengan diusap.
"I love you," Tanpa sadari Derry berucap seperti itu sambil mengecup tangannya Ricis.
----------
Hai hai ketemu lagi sama aku:)
Gimana udah baper gak?Duh duh bang der udah bilang i love you tuh, aaa jadi baper sendiri :v
Malming nih , ada yang keluar sama doi nggak nih? wkwkGimana nih PAS kalian kemarin? lancar? sulit?
Aku belum PAS nih,masih Senin depan:(Jangan lupa votenya juga!🤍
Juga jangan lupa follow ig @ricisynnda_ dan @derryantrksaSayang kaliann!🤍
KAMU SEDANG MEMBACA
ANTARIKSA
Teen Fiction[Sebelum baca sebaiknya follow dulu atuh gaise biar lebih nyaman ehe,Up? kalo ada ide doang] ....... Tiba tiba Ricis tertabrak seseorang yang mungkin kakak kelasnya? tapi kalo dilihat lihat bajunya anak OSIS. "Aduh woi! Kaki gue sakit." Rintih Ricis...