02.Di hukum

758 63 7
                                    

Happy reading!❤️

——————————

"Kak gue berangkat sama Pak Satyo aja deh, gue gak mau diserbu fans lu kak. Risih gue kak" Tolak Ricis, karena abangnya satu itu kekeh ingin bersama adiknya.

Emang fans ver6rel tuh banyak banget. Gatau deh ya yang diliat dari dia tuh apa pinter? kaga. Ganteng? lumayan sih hehe.

"Sama abang aja deh dek berangkat nya, lagian sama satu sekolah aja kok"

"Gamau bang lagian gue gamau diserbu fans lu, dan juga jangan bocorin kalo gue adik lu gue gamau semua orang tau kalo gue anak pemilik sekolah. Gue mau cari yang REAL bukan yang fake. Plis ya bang"

"Yaudah deh dek kalo ada yang bully kamu bilang sama abang ya,abang akan awasi kamu dari jauh" Ujar Verrel pasrah.

"Iyaa abangg"

"Yaudah dek buruan masuk mobil nanti telat MOS bisa bisa kamu dihukum sahabat abang yang dinginnya minta ampun," Perintah Verrel.

"Siapa? gue penasaran," gumamnya

"Yaudah abang berangkat juga ya dek," Pamit Verrel sambil mengacak kerudung Ricis

Ricis mendengus."Ihh abang mah! jadi berantakan kan"

Verrel terkekeh."Ya maapin dekk kan namanya juga sayang,"

"Udah bang gue berangkat dulu, Assalamualaikum."

"Waalaikumsalam," Balas Verrel dengan senyuman.

***

Ricis mengehela nafas."Huhh untung aja masih dibuka gerbang nih!"

Hampir saja dia terlambat!

Ricis langsung berlari ke lapangan tapi.....

Tiba tiba Ricis tertabrak seseorang yang mungkin kakak kelasnya? tapi kalo dilihat lihat bajunya anak OSIS.

"Aduh woi! Kaki gue sakit." Pekik Ricis karena kakinya agak kesleo sedikit sehabis tertabrak laki laki tadi

"Sorry." Ucap laki laki itu dengan wajah  datar dan langsung pergi meninggalkan Ricis yang sedang kesakitan menahan perihnya.

Kurang ajar!

"Woii tanggung jawabb luu main tinggal aja," Teriak Ricis membuat asistensi siswa siswa mengarah padanya. Membuatnya malu.

"Wajahnya sok cool cool in idih!"

Ricis terus mengumpat tidak jelas. Sampai akhirnya ada yang memanggil namanya dan suaranya tidak asing baginya.

"Ricis?!" Teriak ketiga sahabat sahabatnya yang udah dari dulu bersamanya.

"Kayak gue kenal suaranya," Gumam Ricis, ia menoleh kebelakang dan...

Ternyata para sahabat sahabatnya jaman SMP dulu.

"Chacha! Tika! Ella!" Ricis juga ikutan teriak membuat ketiga nya berdecak pelan.

ANTARIKSATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang