Happy Reading!🤍
----------
Ricis terbangun kala mendengar bunyi alarm HP-nya. Ia segera mengambil handphonenya dan mematikan alarmnya. Ricis bangkit dari tidurnya dan duduk sebentar menatap ke jendela yang masih tertutup.
"Masih pagi kayaknya" ujarnya pelan, sambil mengucek mata.
Setelahnya Ricis berjalan ke arah jendela dan membukanya. Cahaya matahari langsung menyinari wajahnya dan menikmati sebentar pemandangannya, pohon pohon yang lebat dan burung burung berterbangan.
"Bagus banget ya kalau pagi pagi gini jadi mau lari pagi, jam berapa sih ini," gumamnya pelan. Ia menoleh sebentar ke arah jam dinding, setelah menoleh ia melotot.
Wtf? jam 06.00!! "Astaghfirullahalazimm! udah jam enam aja! gue belum siap siap!"
Ini momnya juga kemana gak bangunin. Biasanya abangnya juga ikut bangunin dia Ricis langsung menuju ke kamar mandi. Butuh waktu 10 menit untuk ia mandi setelah itu dia mengganti bajunya.
Ricis membereskan kamarnya terlebih dahulu sebelum dia
Ricis sekarang sudah turun tangga dan disana keadaannya s e p i. Entah kemana orang rumah bi asih -pembantu- juga tidak ada.
Ricis berjalan kearah meja makan dan menemukan sepucuk surat, disana juga sudah ada makanan yang tertata rapi. Seperti tulisan momnya.
• • • •
Assalamualaikum adek,
Maaf ya kamu sarapan sendiri dulu papi mommy sama abang lagi ke rumahnya budhe yang dibandung, karena mertuanya meninggal. Maaf kamu kita tinggal karena kamu yang enggak bangun bangun jadi kita tinggal.
Mommy udah masakin sarapan dimakan ya! Oh iya, lupa ngasih tau bi asih hari ini cuti dulu jadi enggak ada siapa siapa, cuma ada pak satyo aja.
-Mommy 2020-
• • • •
Ricis tertawa kecil melihat tulisan terakhir mommy nya. "Mommy 2020, ck ck mommy mommy,"
Ricis kembali meletakan surat dari mommy nya, ia duduk dan sarapan dalam keheningan. Ricis mengambil roti dan selai coklat kesuksesannya, ia mengoleskan selainya dan jangan lupa juga messes nya.
Ricis mulai memakan rotinya dan mengunyahnya. Satu kata buat roti, uenakk polll!
Ting!
Bel rumah berbunyi, Ricis mengangkat kedua alisnya. Siapa orang yang pagi pagi datang kerumahnya?
Ricis berjalan menuju ke arah pintu dan membukanya, ia terkejut yang datang adalah Derry.
"Ngapain ngab?"
Derry menggeleng. "Mau nganterin pesenan mama,"
Derry menyodorkan rantang yang ia bawa dari rumah karena mamanya ingin memberi hadiah Ricis karena Bu chelsea jadi bisa kontekan lagi bersama Bu sasa.
Bu Chelsea sangat bahagia sampai sampai ia akan mengadakan syukuran kecil kecil. Sebegitu sayangnya memang Bu chelsea kepada Bu sasa. Setelah
"Oh, yaudah yuk masuk sekalian makan bareng. Belum makan kan?" tanya Ricis yang dibalas gelengan Derry.
Derry memperhatikan sekeliling, sepi. Pikirnya sekarang. Dia bertanya tanya kenapa rumah mewah ini sangat sepi biasanya rame.
Ricis mempersilahkan derry untuk duduk di meja makan dan ia juga mulai menaruh makanan yang diberikan mamanya Derry.
"Nih makan bareng sama gue, lagi gaada temennya gue. Pas banget ada lu bang!" seru Ricis.
"Kemana?" tanya Derry.
Ricis menaikan alisnya. "Apanya?" Derry memutar bola mata malas, pada dasarnya Ricis lemot, canda lemot. "Keluarga Lo!" balas Derry.
Ricis menganggukkan kepalanya. "O-oh itu keluarga gue lagi ngelayat kerumahnya budhe yang dibandung mertuanya meninggal,"
Derry hanya ber 'oh' ria saja mendengarkan Ricis. "Turut berdukacita ya,"
"Makasih." balas Ricis sambil tersenyum menatap derry.
Derry yang melihat itupun tertegun, bagaimana Allah menciptakan manusia tapi dalam bentuk bidadari ini. "Senyun terus," derry mengucapkan secara reflek membuat Ricis yang didepannya salting.
Derry tersenyum jahil. "Cie saltingg!" Ricis gugup dan langsung mengalihkan pandangannya
"Siapa yang salting coba ih!" bantah Ricis, dia mengumpat pelan.
Derry hanya geleng geleng gemas melihat tingkah laku ricis. Derry berdiri dari tempat duduknya dan menuju ke arah bangku sebelah Ricis. Ricis bingung dengan sikap aneh Derry.
Derry duduk dan langsung mengusap usap kepala Ricis dengan gemas. Ricis terpaku seketika, tapi lama lama dia menikmati setiap usapan lembut di kepalanya yang terbalut kerudung. Ricis merasa sangat nyaman.
"Gue sayang." ujar Derry tiba tiba, tangannya masih setia mengusap usap kepala Ricis.
Ricis mengerutkan keningnya menatap derry. "Hah?"
"Gue sayang" ulang Derry.
Ricis menaikan alisnya dengan hati yang tidak karuan. "Siapa?"
"Lo" Ricis membeku.
•°•°•°•°•
Kini Ricis dan Derry sudah sampai disekolah, derry tadi langsung menggeret tangan Ricis dan berangkat bareng derry. Kasian pak satyo sih sebenarnya, dia sudah menunggu lama Ricis ternyata tidak jadi, akhirnya Ricis meminta maaf kepada pak satyo.
Dimobil tadi hanya keheningan mereka canggung satu sama lain, sebab perkataan Derry tadi yang membuat mereka jadi canggung.
Sekarang Ricis dan Derry berjalan beriringan di koridor sekolah dan setiap perjalanan ada saja netijen yang selalu mencibir.
Saat sudah sampai didepan kelas Ricis derry mengusap kepala Ricis gemas dan. "Belajar yang bener,oke?"
Ricis mengangguk canggung. "K-kalau gitu gue masuk dulu," Derry mengangguk mengiyakan.
Ricis sebenarnya dari rumah tadi gugup, ia baper dengan perlakuan derry yang sekarang walaupun gak romantis tapi tetap membuat Ricis baper dibuatnya.
Jujur, Derry adalah sosok pria idaman Ricis sebab derry yang perhatian penyayang dan perhatiannya itu tidak ke Ricis saja tapi bahkan ke semua orang.
"gue kenapa gini sih! bingung sendiri sama perasaan gue ke dia!" batin ricis menjerit
-----------
Hai hai ketemu lagi sama aku dimalam
tahun baru ini uhuyy!🥳Ada yang kangen gak nih?
Sengaja mau up-nya tahun baru aja:)Up terakhir di 2020 nih!🥺
Gak kerasa satu tahun lagi 2022🥳Makasih yang udah support aku dan yang udah dukung!😭🤍
Makasih juga yang udah vote coment juga, liat comentan klean bikin aku semangat teruss 🥺🤍
Buat kalian I love you 🥰
Semoga kedepannya kita semua lebih baik lagi ya!🤍I love you!💗
Selamat tahun baru!🥳🤍Pay pay di tahun 2021!🥰
Salam sayang dari aku yang lagi bucin true beauty:)
KAMU SEDANG MEMBACA
ANTARIKSA
Genç Kurgu[Sebelum baca sebaiknya follow dulu atuh gaise biar lebih nyaman ehe,Up? kalo ada ide doang] ....... Tiba tiba Ricis tertabrak seseorang yang mungkin kakak kelasnya? tapi kalo dilihat lihat bajunya anak OSIS. "Aduh woi! Kaki gue sakit." Rintih Ricis...