16.Keluarga (Khusus)

349 46 12
                                    

Happy Reading!❤️

----------

"Ricis!Bangunn udah jam 5 sore!"Teriak Bu Sasa sambil menggedor-gedor pintu kamar Ricis.

Masih tidak ada sahutan padahal Bu Sasa sudah 5 kali menggedor-gedor pintu kamarnya.

"Ada apa sayang kok kamu teriak teriak"Tanya Suaminya yang baru pulang dari kantor dan langsung menuju lantai atas karena mendengar suara keributan.

Bu Sasa cemberut."Ini anak kamu! Dibangunin tapi ga bangun bangun udah 5 kali gedor gedor masih aja ngebo,mana kamarnya dikunci lagi!"

Pak Beni mengerutkan keningnya menatap wajah Bu Sasa.Dan menghela nafas nya."Kan ada kunci cadangan sayang".Bu Sasa langsung menepuk jidatnya, lupa kalau ia punya kunci cadangan di kamarnya.

FYI,dirumah ini semua ruangan mempunyai kunci cadangan satu ruangan 3 kunci cadangan.

"Yaudah aku ke kamar dulu mau ngambil kunci"Ujar Bu Sasa yang langsung ngacir ke dalam kamarnya.

Ceklek

Akhirnya pintu tadi terbuka dan terlihat Ricis yang sedang tidur dengan gaya random.

Bu Sasa menggeleng-gelengkan kepalanya melihat kelakuan anaknya yang satu ini benar benar tidak waras ya moms.

Bu Sasa pergi ke kamar mandi untuk mengambil air untuk disiram ke Ricis.

Byurr

"MOMMM PAPIII ABANGG BANJIRR,TOLONGINNN GUEEE BANGG!!", Teriak Ricis yang masih belum ngumpul nyawa nya.

"Ngadi ngadi ya nih anak!,heh kamu ini jam berapa iniii liatt tuh jam 5!.Pulang sekolah bukannya ganti baju terus mandi ini malah tidur!",Omel Bu Sasa sambil berkacak pinggang, Ricis hanya diam mendengarkan.

"Sekarang mandi terus sholat ashar keburu Maghrib nanti!",Ujar Bu Sasa.

"Adek lagi halangan mom."

"Yaudah sekarang cepet mandi terus kebawah makan dulu."Ujarnya lagi sambil membereskan kasur Ricis yang basah karena ia menyiram anaknya dengan air.

"Huh pekerjaan jadi banyak lagi panggil bibi aja deh."Ide Bu Sasa.

Bu Sasa menghirup udara dan menahannya bersiap untuk teriak."Bibiiii!"

Bibi yang mendengar itupun agak berlari ke arah nyonya-nya itu dan langsung membuka pintu kamar Ricis.

"Ada apa nyonya?"Tanya bibi sopan.

"Ini tolong kamu beresin ya",Sambil menunjuk sprei Ricis.Bibi yang melihat itupun kaget,masa iya Ricis ngompol? segede gaban gitu ngompol

Seakan tau apa yang dipikirkan Bibi,Bu Sasa akhirnya menjelaskan."Tadi dia saya siram pakai air bi.Kelamaan tidur sih!"

Bibi yang mendengar itu pun mengangguk mengerti dan langsung menarik sprei Ricis untuk ia cuci dan membawa nya pergi keluar kamar.

***

Ricis memakai pakaian tie die tapi khusus muslimah ada juga hijabnya untuk bersantai di bawah -maksudnya dibawah,ruang keluarga-

Ricis menuruni tangga dan langsung menuju ruang keluarga untuk bersantai menonton TV.

"Dek makan dulu,ayoo!"Ajak Pak Beni yang melihat Ricis turun dari tangga.

Akhirnya Ricis mengangguk,tidak jadi menonton TV .Dia menggeret kursi untuk duduk dan meraih piring untuk nasi.

"Dek kamu gamau gitu bongkar aja identitas kamu.Ga capek dibully terus sama geng cabe itu"Celetuk Verrel tiba tiba dan membuat Ricis tersedak makananya.

"Aku uhuk uhuk uhuk,"

Bu Sasa yang melihat itupun sontak menyodorkan air ke Ricis untuk diminum nya."Ini minum dulu,jangan buru buru kalau makan dek ih!".

Bugh Bugh Bugh

BUKAN ADU JOTOS YA GAISE!

Bu Sasa menabok nabok punggung Ricis agar tidak kesedak lagi dan usahanya berhasil.Ingat "Usaha tak mengkhianati hasil"

-apaan sih gajelas,skip-

"Udah kamu jangan jawab dulu tenangin dulu tuh mulut kamu ya."Nasehat Bu Sasa.

"Emang mulut bisa ditenangin mom?."Tanya Ricis dengan tampang polos sambil mongop.

Bu Sasa menepuk jidatnya, kok bisa dia mendapatkan anak yang seperti ini batinnya.

"Bukan gitu dek yang dimaksud mom itu tenangin diri kamu dulu jangan ngomong dulu,gituu."Jelas papi nya.

"Masih ga paham Pi." -Gemes pengen cubit ginjalnya ih!-

Papi nya juga menepuk jidat, ya Allah apa salah hamba mendapatkan anak sepolos ini batinnya.

Pak Beni dan Bu Sasa menghela nafas panjang."Gausah di inget inget deh udah lupain aja kayak masa lalu!."Canda Bu Sasa.

"Eh kayak judul lagu tuh!,Masaa laluu biar lah masa laluuu."Pak Beni mengubah suasana meja makan menjadi dangdutan.

"Asek asek tarek sis semongkooo.Masa laluu biar lah masalaluuu biar ku ungkittt..."Tambah Ricis sambil ikut bergoyang berbeda dengan Verrel yang menutup telinganya karena suara keluarganya begitu masuk diperdengaran langsung sksksk.

"Ini keluarga gue gak sih? kemaren masih waras perasaan ini ngapa jadi ga waras!."Gumam Verrel menggelengkan kepalanya tidak percaya.

"Tobatt Mak ku bapak ku!!!Adekku sayang!."Teriak Verrel

"Apaansih bang! kalau mau ikut ikut aja gausah malu!."Ajak Bu Sasa langsung mendapat gelengan dari Verrel.Dia masih cukup waras untuk hal seperti itu.

"Bang Verrel ganggu aja. Ibarat nih ya udah sayang sayang nya malah ditinggalin."Ujar Ricis sambil mendramatisir.

"Wanjayy!"

"Alayy,jijik gue!,"Ujar Pak Beni dan Verrel bersamaan.

Pak Beni langsung menatap putranya sinis."Heh kamu gak boleh ngomong gitu sama adek kamu!,"

Verrel memutar bola malas."Terus aja abang yang salah!"

"Gitu aja marah! ngambekan,"desis Ricis.

"Yaudah, sekarang jawab pertanyaan abang yang tadi,"Verrel masih gencar menanyai Ricis.

Ricis menaikkan alisnya,"Nanti nunggu waktu yang tepat bang oke!"Ujarnya sambil cengengesan.

Verrel rolling eyes,pasti ditanya soal itu jawabnya itu mulu bosen dengerinnya batin Verrel.

Setelah itu tidak ada yang berbicara,mereka melanjutkan makananya.

Setelah selesai makan Bu Sasa membereskan piringnya untuk dibawa ke dapur dibantu dengan bibi.

----------

Hai Hai ketemu lagi sama aku:)
Part kali ini tentang keluarga makanya ada kata khusus di judul.

Gaise part kali ini aku engga spoiler-an di ig karena ada problem jadi ga spoiler deh maaf ya:(

Mau tau dong kalian yang baca ini umur berapa sih?

Jadi aku ga bisa buat cerita yang bagus banget kaya yang lain lain, maafin yaa:(

Jangan lupa vote juga comentnya atuh gaise
Juga follow ig @ricisynnda_ dan @derryantrksa

Sayang kalian!

ANTARIKSATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang