26. Raya Bertemu Asya

22 9 18
                                    

Raya
Sya, pulang sekolah ketemuan yuk

Asya
Ehh Ray, mau dmna?

Raya
Di cafe pelangi aja ya

Asya
Boleh, siapa aja?

Raya
Kita berdua aja
Ada yang mau gue tanya

Asya
Ooh, yaudah okey

"Asik banget lo Ray main hp, makan tuh batagor lo, atau mau gue yang makan?" tanya Raka meledek

"Yeeee, enak di lo itu namanya," jawab Raya

"Entar lo pulang bareng gue ya Ray," ajak Raka sambil kenaikan alis sebelah kanannya

"Dihh ogaaahh," jawab Raya

"Hahahah, lo kenapa sih Ray? Sensi banget sama Raka," tanya Ammi yang diikuti tertawa oleh teman temannya

"Enggak, gak gitu, gue entar pulang naik mas ojol aja," jawab Raya

"Yaelah, yaudah kalau lo  gamau sama Raka ya sama gue kan juga bisa," tawar Eza

"Enggak Za, gue entar mau pigi," jawab Raya

"Kemana lo?" tanya Ammi

"Emmm, ituuu kee..." jawab Raya sedkit bingung

"Kemana? Lo kok bingung sih?" Tanya Ammi

"Ke ituu, emm rumah kakek gue yang ada di jalan Lencana," jawab Raya

"Ooo yaudah di anter kan bisa," tawar Eza

"Gausah ahh jauh," jawab Raya

"Jalan Lencana kan gak jauh sih, simpang sekilah belok kiri trus ujung, itu kan?" Tanah Vanka

"Duhh mati gue, salah jawab lagi tadi gue," batin Raya

"Iiiyaa, tapi rumah kakek gue masuk ke dalam gitu, gausah yaa guys, makasih lo," jawab Raya

"Yaudah sih bebas," jawab Eza

..... skkkiiippp.....

Tiba bel pulang sekolah berbunyi, Raya langsung memesan ojol untuk bertemu dengan Asya.

Asya
Ray, gue udah sampai ya

Raya
Iya Ray bentar ya, gue lagi mesen ojol

"Guys gue duluan ya," ujar Raya terburu- buru mengambil tasnya dan meninggalkan kelas

"Ray, catatan Kimia lo nih ketinggalan begoo, " tutur Ammi dengan nada yang sedikit keras agar terdengar oleh Raya

"Simpenin dulu Mii," jawab Raya dengan suara yang keras sambil berjalan menjauh

Raya berjalan terburu-buru, menuruni anak tangga satu persatu dengan cepat sehingga hampir membuatnya terjatuh.

Abang ojol yang sudah menunggunya di depan pagar sejak beberapa menit yang lalu pun memberikan helm kepada Raya, Raya pun langsung mengambilnya juga dengan terburu- buru.

Abu Abu lalu BiruTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang