7. Malam Minggu

419 111 215
                                    

"Nah gimana gimana tadi?" Tanya Ami penasaran

"Oiya lanjut ya Mi, kasian guyas guyas nya author nungguin" ~Vanka

"Saae lu Van" ~Author

"Nah gini mi, ntr malam jam tujuh Eza jemput gue" ujar Vanka

"Buset, lo mau mati?" Ujar Raya terkejoed

"Enak ajaaa lo... enggak lah" balas raya sambil menunjukan siku nya

"Serius? Trus lo mau?" Tanya Ami

"Maulah, gabut gue di rumah mulu malem minggu" ujar ami sambil mengusap pelipis nya.

"Waahhhh, gila sahabat gue. Udah gak abu abu aja cerita cinta lo" ujar Ami menepuk pundak vanka  pelan

"Emang gak abu abu aja la, kan author nya nulis abu abu lalu biru, yakann thor?" ~Vanka

"Iya in aja" ~Author
.
.
.
........ skip......
.
.
.
Malam minggu tiba, selepas hujan tadi sore menghasilkan udara yang segar malam ini, cuaca dingin seakan menusuk kulit dengan tajam. Bintang bertaburan di temani Bulan jauh di atas sana menghiasi langit malam. Lampu kelap kelip di jalan memanjakan mata setiap jiwa yang lewat dan melihat nya.

Pukul 20.00

Tintintinn.... tintintin....

Suara klakson motor terdengar jelas dari depan gerbang sana. Terlihat seorang pria dengan kaos hitam, celana cream dan sepatu nya yang senada, sudah tau itu pasti Eza. Pak  Joko membukakan pagar untuk nya, ia segera masuk menuju rumah dan menjemput vanka.

"" Tingtong "" suara bel di tekan oleh pria itu

"Vankaa... oo Vankaa" panggil Eza dari luar

"Lama amat lu, udh jam berapa ni?" Jawab vanka sebal

"Elahh, kayak mau kemana aja" balas Eza santai

"Ihh, tapi lo gak tepat janji Za" ujar vanka memanyunkan bibir nya

"Udah ayo lah" ajak Eza

"Gue gimana? Gak aneh kan gue gini? Tanya vanka

"Enggak, lo cantik kok"  jawaban Eza membuat Vanka tersenyum malu.

Dengan baju kaos putih polos yang di bungkus oleh jacket semi crop berpadu dengan celana warna senada. Make up seadanya, menaburkan bedak baby di wajah nya dan sedikit sentuhan lip balm di bibir nya membuat wanita ini terlihat sangat cantik.

Menaiki motor berdua ala dilan dan milea, menelusuri kota dengan malam yang indah. Mata tak ingin terpejam sedetik pun untuk melewati malam malam ini.

Pelukan erat Vanka di atas motor membuat jantung cukup untuk berolahraga malam. Kepala yang bersandar di bahu di padukan dengan tatapan wajah nya yang terlihat seakan menikamti malam, lengkukan di bibir nya melebar menambah pesona kecantikan nya.

"Van, lo kok senyum senyum gitu?lo gila ya?" Tanya Eza sambil melihat kaca spion nya

"Enak aja, elo yang gila" jawab vanka

"Sumpa yaa, gini rasanya malam minggu naik motor keliling kota" ujar Vanka

"Lahh emang lo belom pernah keluar malam minggu gitu?" Tanya Eza

"Gue sering Za keluar malam minggu, tapi naik mobil always" jawab Vanka

"Oooo, jadi first time ni? "Tanya Eza

"Gitulah, gue kalo keluar pasti ke mall shopping , makan, gitu aja terus" jawab Vanka

"Emmm, ehg van di depan ada jual sate. Lo suka gak?" Tawar Eza

Abu Abu lalu BiruTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang