Hai readers² kesayang aurhor, apa kabar? Author berharap kalian baik- baik aja, stay safe ya. Author udah lama banget gak up new part nya. Maklumin author yang sok sibuk ini ya, author juga gamau sebenernya gini, author sedih karna kalian pasti udah lupa sama author dan tokoh cerita inii. Author sayang kalian semuaaa❤️
Kita lanjut ya part nya 💖
Hampir satu jam beralalu, Vanka yang duduk sendiri di sudut cafe masih memainkan ponselnya sambil sesekali melirik ke kanan dan kiri. Dirinya tak sadar bahwa Raffi telah pergi meninggalkan nya sedari tadi.
Pelayan yang sudah entah berapa kali datang menawarkan menu pada Vanka juga mungkin sudah bosan karna di tolak terus menerus oleh Vanka, sampai pada akhirnya.
"Permisi mbak, udah mau mesen?" Ujar pelayan dengan sangat sopan
"Emm, boleh deh milkshake vanilla ya, satu aja dulu." Jawab Vanka dengan muka nya yang mulai murung
"Baik mbak, di tunggu ya." Ujar pelayan itu kembali dengan balasan senyum dari Vanka
Sepuluh menit setelah pelayan tadi pergi, kini ia kembali dengan segelas milkshake vanilla yang di pesan oleh Vanka.
Pelayan tersebut dengan sangat berhati hati menanyakan hal yang membuat Vanka terlihat sedikit murung.
"Maaf mbak kalau saya lancang, apa mbak lagi menunggu seseorang?" Tanya pelayan tersebut sambil merundukam kepalanya
"Iyaa nih mbak, lagi nunggu temen saya, ada liat gak ya? Tadi sih sama saya, tapi dia belakangan masuk, pakai celana hitam, kaos hitam sama kemeja gak di kancing warna coklat, ada liat gak ya?" Tanya Vanka balik
"Iya mbak, saya lihat mas itu sedang menelpon terus pergi naik mobilnya, sebenernya saya sudah menduga mbak nunggu masnya, tapi takut saya lancang,maaf mbak permisi." Jelas pelayan itu kemudian pergi meninggalkan meja Vanka
Vanka yang terdiam sesaat membuka ponselnya kembali untuk mengecek sudah jam berapa sekarang, ternyata jm menujukan pukul 22.01, yaa hampir dua jam sudah Vanka menunggu Raffi yang tak kunjung kembali. Cafe pun sudah mau tutup, Vanka segera keluar dengan menitiskan air matanya yang membasahi pipi nya.
Vanka menunggu taxi di sebrang cafe, namun tak ada satupun yang melintas di hadapannya.
Vanka mencoba menelepon Eza, namun tak ada jawaban dari ponsel Eza. Vanka juga mencoba mengirimkan pesan pada Eza, namun jawaban yang dikirimkan Eza tidak sesuai harapan Vanka.
Vanka
Zaa.... lo dmna?
Can u help me? PleaseEza adravka
Gabisa Van, gue sibukVanka
Zaaa.. please
Gue sendirian di saddah cafe, gaada taxiEza adravka
Kan ada ojol si van
Ngerpotin banget sih luVanka pun tak membalas isi pesan terakhir dari Eza, ia semakin menangis karena kaadaan saat ituu. Untungnya ada mobil berwarna merah berhenti di depan Vanka, yaapp itu mobil nya Azil, didalam juga sudah ada Ammi.
Mereka berhenti dan mengajak Vanka untuk masuk kedalam mobil mereka, Vanka yang menyadar hal itu langsung bergegas masuk ke dalam mobil dan tak bersuara sedikitpun, ia hanya menangais dan terua menangis. Ketika Ammi melontarkan beberpaa pertanyaan pun, Vanka hanya menggeleng geleng sambil menangis.
*disisi lain*
Eza sedang duduk berdua dengan Raya di sebuah cafe yang cukup elite di jakarta. Mereka pun memesan beberapa makanan dan minuman disana. Setelah makanan itu datang, mereka langsung menyantapnya perlahan, Eza pun sembari melontarkan beberpaa pertanyaan pada Raya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Abu Abu lalu Biru
Dla nastolatkówIni kisah gadis cantik berambut panjang yang selalu percaya sama yang nama nya zodiak, dari mulai sifat seseorang, kebiasaan sampai cowo yang ia suka, Semuanya harus berdasarkan zodiak, ia bisa segera menjauhi orang yang ia suka hanya karena zodiak...