Hari ini adalah pelajaran pak Bambank, yaa si Mr.Killer in Migliore International School.
Pak Bambank hanya menjelaskan sedikit materinya hari ini dan hanya memberikan soal soal yang membuat pusing kepala bagi siapa saja yang tidak suka dengan pelajaran MateMatika seperti author ini misalnya.
Selebihnya Ia menyuruh siswa siswinya untuk mencari jawaban jawaban yang panjangnya beranak pinak dari soal singkatnya dan menulis nya di kertas karton berwarna biru.
Dari 20 siswa/siswi, pak Bambang membagi menjadi lima kelompok, setiap kelompok terdiri dari empat orang. Salah satu kelompok nya adalah Vanka, Eza, Raya san Raka. Sedangkan Ami dan Azil berada di kelompok lain. Pak bambang memerintahkan agar nama kelompok di tentukan dari setiap kelompok itu sendiri.
"Anak anak, sekian materi dari saya. Tugas kalian silahkan di catat di buku untuk kemudian di pindahkan di kertas karton, tugas ini di kerjakan secara kelompok." Jelas pak Bambang singkat padat dan jelas
"Pak, kelompok nya milih sendiri atau bapak yang nentuin?" Ujar salah satu siswa dari belakang
"Oo iyaa, saya yang nentuin!" Ujar pak Bambang tegas
Kemudian pak Bambang membacakan nama mereka dan menandai nya di buku absen.
"Yeyyyy.... satu kelompok sama Eza dan Vanka" ujar Raka sambil mengayunkan tangan nya dan dikepal.
"Ahhh pak gak adil banget sihh, masa Vanka sama Eza, kan mereka sama sama pintar pak." Ujar salah satu siswa dari belakang
"Iya pak entar nilai mereka paling tinggi dong" ujar salah satu siswa lainya
"Kalian kok jadi tidak percaya diri gini sih? Buktiin dong kalau kalian semua bisa! Udah keputusan saya tidak bisa di ganggu gugat!" Ujar pak Bambank
"Iyaaa paaaaakkkk" jawab serentak seluruh siswa
Dibalik keributan siswa siswi yang tak terima akan keputusan pak bambang tadi, Vanka dan Eza sibuk mulai membicarakan tugas mereka.
"Za, ngerjai nya di rumah gue aja ya." Usul Vanka melihat Eza
"Gue sih terserah Van." Jawab Eza sambil memutar mutar pena nya
"Raka, Raya ngerjai tugas di rumah gue aja ya." Ujar Vanka pada ke dua teman sekelompok nya itu.
"Ya gue ikut aja Van." Jawab Raya dari kursi belakang.
"Ada makanan kan Van?" Tanya Raka pada Vanka dari kursi tempat duduk nya yang tepat berada di belakang kursi Vanka dan Eza
"Lo makanan mulu." Jawab Eza sambil memukul pelan kepala Raka dengan pena nya
"Yakan gue laper." Jawab Raka santai
"Ihh lo buat malu tau gak sih, ngapain coba sekelompok sama lo juga!" Ujar Raya yang menguatkan suara nya karna kesal
"Kok lo yang heboh sih..." Jawab Raka sambil menyeringai
"Udah- udah, kok pada berantem sih." Ujar Vanka menenangkan suasana
"Tau nih, ntr kalian jodoh lo." Jawab Eza santai
"Gak deh Van, amit amit. Gue nih ya cocok nya itu sama Raffi, titik!" Balas Raya dengan nada yang sangat percaya diri
"Lo berisik banget sih Ray, pindah sana kedepan sama kelompok lo." Pinta Ami yang duduk disebelah Raya
"Eh Ka, lo lahir bulan berapa?" Tanya Vanka pada Raka
"Kenapa, lo mau kasih gue kado?" Tanya Raka balik
"Enggak, jawab aja ngapa sih lo ahh ribet." Ujar Vanka tetap kekeh bertanya
"Gue lahir tanggal 24 Oktober. " jawab Raka

KAMU SEDANG MEMBACA
Abu Abu lalu Biru
Teen FictionIni kisah gadis cantik berambut panjang yang selalu percaya sama yang nama nya zodiak, dari mulai sifat seseorang, kebiasaan sampai cowo yang ia suka, Semuanya harus berdasarkan zodiak, ia bisa segera menjauhi orang yang ia suka hanya karena zodiak...