Malam hari di dalam kamar Asya yang atapnya terbuat dari kaca bening, terbentang di atas kasur sambil menatap indahnya langit malam yang bertabur bintang, tak terbanyangkan oleh semua orang bagaimana jika berada di posisinya.
Langit malam yang bertabur bintang itu semakin indah dengan adanya sinar bulan purnama.
Rumah dengan tiga lantai dan kamar yang terletak di lantai paling atas itu membuatnya seakan semakin dekat dengan angkasa.
Angkasa malam ini sangat indah dan menakjubkan mata, tidak tau nikmat Tuhan mana lagi yang harus di dustakan.
Sambil menggenggam ponsel di tangan kiri nya, Asya pun mengetik sebuah nama disana, Raffi.
Tanpa berfikir lebih lama, Asya pun menekan tombol panggil di ponselnya.
"Hai Raffi sayang,"
"Icaaaa, apa kabar kamu? Masih sayang emang?"
"Aku baik sayang, kamu gimana?"
"Icaa selama ini kemana aja?"
"Kok jadi aku sih yang kemana? Kamu tuh yang menghilang,kalo aku disini aja,"
"Caa maafin aku ya caa, kamrin itu aku khilaf caa, aku janji gabakal gitu lagi kalo aku sama kamu,"
"Emmm, khilaf ya sayang?"
"Caa pliss maafin aku, aku bakal perbaiki semuanya untuk kamu,"
"Emm, gimana ga Fii, susah sihh."
"Caaa pliss, kamu masih sayang kan sama aku? Kalo kamu gak sayang gak mungkin malam ini kamu telpon aku Caa?"
"Emm tapi sorry ya sayang, aku udah punya pacar,heheh,"
"Gak ca, gamungkin-"
Tuttt tutttttt
Asya yang secara sepihak mematikan sambungan telepon itu pun langsung tertawa jahat sambil berkata "ini baru mulai ya Raffi,"
*Raffi pov*
Saat sedang santai di pinggiran kolam renang rumah nya dengan segelas orange juice, ponsel Raffi bergetar tanda ada seseorang yang menelpon, entah siapa itu.
Raffi segera keluar dari kolam renang dengan keadaan seluruh tubuhnya yang masih basah basah.
Dengan celana boxer dan perutnya yang terlihat six pack seperti roti sobek itu menambah ketampanan nya, sepertinya semua wanita akan tertarik melihatnya. Sayangnya sedang tidak ada siapapun di rumah itu selain dirinya, asisten rumah tangga dan satpam.
"Icaaa? Tumben dia nelpon gue, atau dia masih sayang ya?" batin Raffi yang langsung mengangkat telpon itu.
... skip nelpon....
"Caa! Icaa! Asyaa!!
Tuttt tutttt
"Icaaaa!!!!"
"Aaaaaaaa!!!! "Asya mematikan ponselnya secara sepihak dan membuat Raffi hampir saja membanting ponselnya karena depresi.
Entah apa maksud Asya menelponnya malam malam begini, yang pasti untuk Raffi adalah membuatnya semakin susah move on. Yaa Asya atau yang akrab di panggil Icaa itu Mantan dari seorang Raffi adijaya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Abu Abu lalu Biru
Teen FictionIni kisah gadis cantik berambut panjang yang selalu percaya sama yang nama nya zodiak, dari mulai sifat seseorang, kebiasaan sampai cowo yang ia suka, Semuanya harus berdasarkan zodiak, ia bisa segera menjauhi orang yang ia suka hanya karena zodiak...