24. Ditoko buku.

41 11 29
                                    

....... skiiippp.......

"Fii, jadi kan?" Tanya Vanka yang telah tiba di parkiran motor.

"Jadi dong, nih helm kamu, pakai dulu yaa, " Jawab Raffi sambil memakaikan helm itu di kepala Vanka.

"Lo dua mau kemana?" Tanya Eza yang juga berada di parkiran motor menunggu teman-teman lainnya.

"Lo pulang sendiri aja ya Za, gue sama Raffi mau ke toko buku dulu, " KataVanka sambil menaiki motor Raffi.

"Kita luan ya guys, " Pinta Raffi pada teman lainnya yang dijawab dengan angkatan satu tangan.

Siang menjelang sore hari , awan awan putih terlihat menutupi sebagian semesta. Pepohonan yang sejuk dan rindang terlihat di sepanjang jalan dengan daun coklatnya yang berguguran.

Jalanan yang ramai dengan motor dan mobil yang kencang membuat Raffi berjalan dari pinggir kiri secara perlahan.

"Van, kita makan dulu yaa, " Ujar Raffi

"Iya boleh, makan nasi padang tapi ya," Jawab Vanka

"Iya iyaa," Balas Raffi sambil melihat kanan kiri mencari rumah makan padang.

Selesai makan Vanka yang terlihat kekenyangan pun akhirnya berubah fikiran untuk ke toko buku. Ia merasa lebih baik pulang dan tidur dengan perut kenyangnya daripada harus berjalan mencari buku yang tidak terlalu penting.

"Fii pulang aja ya, gausah jadi ke toko buku, " Usul Vanka

"Loh kenapa? Entar bukunya gimana?" Tanya Raffi sedikit terheran

"Iyaa, gue ngantuk, haaaaahhh." Jawab Vanka sambil mengeluarkan uapan kantuknya

"Iya tapi entar bukunya gimana?" Tanya nya mengulangi

"Gapapa, bukunya juga gak penting penting banget, "  Jawab Vanka

"Yaudah besok ya kalau gitu, terus ini mau pulang sekarang aja atau bentar lagi?" Tanya Raffi

"Iya besok aja, yaudah yuk pulang sekarang aja," Jawab Vanka bergegas bangkit dari kursi tempat ia duduk.

Vanka dam Raffi pun berjalan pulang, Vanka yang tidak bisa menahan kantuknya pun terlelap di punggung Raffi sambil memeluknya erat agar tidak jatuh.

Raffi yang sadar akan hal itu pun memegang  tangan Vanka yang memeluknya erat di pinggang.  Raffi juga menurunkan kecepatan laju motornya agar wanita yang sedang di boncengan itu tidak jatuh.

*disisi lain*

"Vanka mana ya? Tadi katanya jumpa disini, gam mungkin kan mereka belum sampai," Tanya Ammi pada Raya dan teman lainnya.

"Ya gak mungkin sih belum sampai, kan mereka juga duluan tadi," Jawab Eza.

"Tau tuh, mana ya mereka," Ujar Raya sambil melihat lihat arah sekitar lorong rak buku.

"Yaudah cari aja buku kalian dulu, entar kalo emang dia disini palingan jumpa," Ujar Azil

"Iya sihh, yaudah ya gue kesana ya Mii nyari novel novel baru," tutur Raya menunjuk ke arah belakangnya.

"Yaudah, gue kesana deh nyari buku resep- resep menu," Ujar Ammi berjalan ke arah yang berlawanan dengan Raya.

"Ini si Vanka mana sih, bisa bisa nya belum sampai,si kadal buaya itu bawa dia kemana ya? Aahh gue coba telfon aja dehh,"  Batin Eza mengeluarkan ponsel dari saku celananya.

"Za lo cari apa?" Tanya Raya dari lorong sebelah Eza berdiri.

"Hah? Enggak gue liat liat doang." Jawab Eza

Abu Abu lalu BiruTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang