[SUDAH TERBIT DAN TERSEDIA DI GRAMEDIA]
Gimana kalau kamu itu menjadi pelabuhan terakhir untuk seorang Jeno? Menjadi suamimu serta menjadi ayah dari anak-anakmu kelak nanti.
Ini cerita tentang kamu dan suamimu Lee Jeno. Cerita dari awal bagaimana...
SELAMAT DINI HARI WAHAI IBU PERSIT, GIMANA KABARNYA? GA LUPA ABSEN KAN? WKWKWK.
SEMOGA NOTIF UPDATE CERITA INI MASUK, GA KAYA LAPAK BAPAK TAEYONG, YANG KATANYA GA ADA NOTIF.
HAPPY READING 💚❤️
🔫🔫🔫
“Selamat siang wahai ibu bidan yang cantik, nih ada titipan dari dokter tampan alias kak Yohan,” Ucap Diandra sambil memberikan satu cup minuman boba yang kamu suka.
“Barusan juga di depan gue liat ada Jeno udah jemput elo tuh, gih sana pergi.”
Kamu gelagapan. “Jeno? Lee Jeno?”
“Bukan, tentara Jeno. Barusan gue kaget pas liat dia keluar dari mobil, terus ngobrol sebentar sambil nanyain kapan jam kerja lo kelar, gue jawab sebentar lagi, terus dia nungguin deh.”
Diandra mengayunkan tangan kanannya tepat di depan wajahmu. “Woy, kok ngelamun sih, cepetan beres-beres waktunya lo pulang kan?”
“Gue ... Kaget aja. Ini udah dua minggu setelah kejadian kemarin, dan Jeno baru muncul sekarang, gue bahkan sempet mikir dia ngilang lagi.”
“Ini nih, efek kebanyakan ditinggal ngilang sama doi, gegara tugas negara. Tuh, orangnya beneran udah dateng, terus itu boba jangan lupa diminum, dari kak Yohan.”
Kamu menuruti omongan Diandra, ini bahkan sudah lewat dari jam kerjamu untuk berjaga, toh sudah dipastikan boleh pulang, pun bidan yang menggantikanmu untuk berjaga sudah datang.
“Makasih banyak sayangku,” Balasmu sambil memeluk lengan perempuan itu.
“Gue duluan ya, eh tapi kok lo bisa ada di klinik sih, lagi KOAS juga keluyuran mulu.”
“Dih enak aja, sembarangan! Gue anterin berkas nyokap, jam jaga gue juga udah kelar, terus ketemu sama kak Yohan, nitipin itu minuman yang lagi lo pegang.”
“hehehe, makasih ya, gue balik dulu.”
Kamu berlari kearah keluar dan masih sempat mendengar teriakan dari Diandra. “BUKAN PULANG YA, TAPI MAU PACARAN!”
Langkah kakimu berhenti berlari, seketika jiwa beserta ragamu terpaku melihat pemandangan tepat di depan matamu. Melihat sosok yang beberapa minggu yang lalu lagi-lagi menghilang karena tugasnya, dan baru kali ini kembali pulang.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Jeno memalingkan wajahnya menatap ke arah kedatangamu, seraya tersenyum dengan kedua matanya yang menyipit.
Rasanya seakan tidak percaya setelah sekian tahun lamanya, sosok itu benar-benar kembali pulang ke tanah air. Sudah sah menjadi tentara untuk negara. Mewujudkan apa yang sudah sedari lama dia cita-citakan.
