Udeh cus aja, mager betol gue bikin mukadimah 😌💔
***
Akhirnya hari yang di tunggu-tunggu dateng juga, sekarang gw lagi di bandara sama Reva. Ada Haidar, Baskara, Adinata, Arjuna, sama Stefano yang ikut nganterin. Arvin ga ikut nganterin, katanya ada janji sama temen, padahal mah apelin doinya.
"Parah lu berdua ya, bisa-bisanya ke Bali ngga ngajakin kita semua!" Omel Haidar, abis itu sok-sokan ngambek.
"Iya tuh, bisa-bisanya jalan berdua doang! Inget, berduaan mulu orang ketiganya setan!" Sahut Arjuna yang di anggukin sama semuanya.
"Nanti deh liburan semester kita ke Bali bareng, lagian gw ke Bali di suruh bapak negara."
"Mana ada di suruh bapak negara bawa Reva segala, pasti ini ada unsur kesengajaan ini!" - Baskara
"Betul, betul, betul." - Adinata
"Udah udah, nanti kita liburan bareng pas liburan semester. Lagian gw sama Raviv cuman di suruh ikut acara papanya, gw mah nurut-nurut aja."
"Oleh-oleh loh ya. Janji!" - Arjuna
"Iya janji, pada mau minta apa? Nanti gw beliin."
"Kaos dah kaos joger!"
"Heavenly chocolate!"
"Pie susu!"
"Kopi!"
"Mukena Bali!"
"Anjir lu mau mukena buat siapa?"
"Buat nenek sama bunda lah, sekali-sekali gw beliin."
"Urusan gampang, nanti gw beliin semuanya." Kata gw.
"Stan Raviv for better life!" Seru Haidar yang di soraki semuanya, sampe-sampe orang-orang sekitar pada ngeliat ke arah kita semua.
"Udah-udah, malu bege di liatin." - Baskara
"Kan kita semua malu-maluin." Kata Stefano.
"Btw viv, open jastip aja yok. Banyak bener oleh-olehnya yg minta,"
"Gak apa-apa va, udah santai aja."
Gw sama Reva udah ada di dalem pesawat, lagi mau take off. Daritadi gw liat Reva gelisah mulu.
"Kenapa?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Hujan dan Senja | Yangyang Lokal
Фанфик‼️slow update‼️ Ini adalah cerita tentang Raviv yang tak pernah usai. Tentang hujan, senja, kopi dan rahasia di baliknya. Jika hujan turun, coba keluarlah. Hitunglah setiap buliran air dari langit yang jatuh membasahi bumi itu. Sebanyak itulah rasa...