04. + Hongjoong bebak belur

688 116 7
                                    

[ Lokawigna ]

"Eh maaf pot, gue kgk sengaja suer" Hongjoong membetulkan pot yang sempat ia tubruk.

Bagaimana Hongjoong bisa fokus berkendara jika matanya yang di penuhi lebam itu mengganggu penglihatannya. Belum lagi pipinya yang bonyok dan tangannya yang sedikit mengeluarkan darah.

Hongjoong ingin memukul para anggota nya yang tak tahu waktu. Hongjoong sudah memberi jadwal tawuran eh malah diluar jam para anggota gengnya seenaknya berulah sana sini. Jadilah Hongjoong turun tangan. Tapi sayang, lawannya kali ini kuat pertahanan. Hongjoong tidak menyerah walaupun tubuhnya bebak belur.

Hongjoong bilang mah "ini mah cuma luka kecil"

Setelah membetulakn pot yang pecah di pinggir sana Hongjoong kembali mengendarai motornya menuju tempat si anindya.

Di perjalanan hp nya berbunyi. Hongjoong memberhentikan kembali motornya

Anindya si penyuka nabastala

Joong, jangan kesini
Ada papah
Lain malem aja deh

Begitu pesan yang Hongjoong terima dari si doi.

Yahh, papah suruh ngungsi deh

Hongjoong terkekeh menunggu balasan.

Heh!! Kamu kira papah kebanjiran.
Besok juga dinas lgi kok

Oh nyuruh besok nih
Oke, see you cantik
Read

Hongjoong menghela nafas lalu kembali mengendarai si moge. Malam ini Hongjoong niat menginap di rumah temannya, jika pulang bisa habis Hongjoong remuk di tangan ayah yang melihat mukanya bebak belur.

[ Lokawigna ]

Dengan pedenya Hongjoong berjalan dengan santai melewati koridor kelas, beberapa menit lagi bel masuk.

Banyak pasang mata yang melihat Hongjoong aneh, dan jijik. Bodoh, mana sempat Hongjoong memikirkan dirinya yang menjadi pusat perhatian, toh mukanya yang bebak belur juga masih terlihat tampan dibanding jamet sekolahan nya.

Udh jamet sok sok-an ngatain yang ganteng lgi, dih idup miris.

"Joong!!" Seonghwa menepuk pundak Hongjoong keras dan berhasil membuat Hongjoong terkejut.

"Ada apa cantik??"

"Diem lu! Nih muka lo knpa lagi?? Bonyok kek gitu" Seonghwa mengangkat dagu Hongjoong.

"Biasa hwa, disengat lebah" santai nya membuat Seonghwa memukul pundaknya untuk yang kedua kali.

"Disengat lebah apanya?! Ikut gue" Seonghwa menarik Hongjoong menuju UKS. Mendudukkan Hongjoong di sana lalu mulai mengobati luka luka lebam di wajah Hongjoong.

"Lo tawuran lagi kan??"

"Enggak kok, cuma main silat silatan doang" Hongjoong tersenyum sambil terus memandang wajah Seonghwa dari dekat.

"Ihh Joong, bisa serius ga sih?! Gue nanya nya serius! Lagian lu main silat silatan kek bocah aja. Hih!" Seonghwa mengoleskan alkohol dan memasangkan hansaplast.

"Lo mau sampai kapan tawuran terus??"

"Sampe kita nikah"

"Woy!! Serius nih gue"

Hongjoong terkekeh.

"Nyawa manusia itu cuma ada satu,Lo mau nyawa lo mati cuma karna tawuran?"

"Nggak hwa, nyawa gue ada dua, di diri gue satu terus di diri lo satu" gombal Hongjoong.

#3. Lokawigna ; [joonghwa] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang